94 kamu ketahui; sebutkan tiga cara menghemat air; sebutkan 3 kegiatan
manusia yang mempengaruhi daur air; sebutkan 3 hal yang dapat menyebabkan kekeringan”
E. Deskripsi Data Pemahaman Siswa Terhadap Materi Daur Air
Sebagai tolak ukur untuk mengetahui umpan balik dari siswa, maka terdapat soal evaluasi yang dikerjakan pada akhir pertemuan. Jumlah soal
yang disajikan terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Berikut penjelasan total skor yang diperoleh siswa.
Tabel 13. Tingkat Pemahaman Siswa
No Nama
Skor Pilihan Ganda
Skor Uraian
Jumlah Hasil
1. AH
17 5
22 62,9
2. AKM
19 14
33 94,3
3. DC
17 10
27 77,1
4. DER
16 9
25 71,4
5. HR
17 12
29 82,9
6. INM
20 12
32 91,4
7. IM
17 13
30 85,7
8. NSN
16 13
29 82,9
9. NB
14 11
25 71,4
10. RA
12 13
25 71,4
11. SM
17 8
25 71,4
12. SNP
17 5
22 62,9
13. SS
20 14
34 97,1
14. WAS
15 10
25 71,4
15. ZZ
11 4,5
15,5 44,3
16. KYK
18 11
29 82,9
17. AM
15 14
29 82,9
Jumlah 1304
Rata-rata 76,7
Berdasarkan data di atas nilai rata-rata yang diperoleh siswa 76,7. Perolehan nilai rata-rata telah menunjukkan ketuntasan belajar siswa
95 dalam belajar IPA. Jadi secara keseluruhan nilai-rata-rata telah
menunjukan ketuntasan belajar minimal.
F. Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran diorama daur air pada mata pelajaran IPA kelas V didasarkan pada permasalahan yang ditemukan peneliti
yaitu, ketersediaan media pembelajaran dan alat praktikum di SD Negeri Seyegan ini masih terbatas pada media pembelajaran yang berasal dari dinas,
padahal tidak semua bahan ajar dapat diajarkan dengan media tersebut. Salah satu materi yang dapat diajarkan dengan menggunakan media maupun melalui
kegiatan praktikum adalah materi daur air.
Sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzati 1008: 16 salah satu ciri-ciri anak kelas tinggi yaitu memiliki rasa ingin tahu terhadap hal yang baru. Oleh
karena itu dengan adanya hal yang baru diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sementara itu menurut Ahmad Rivai 2002: 2 siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar apabila terdapat aktivitas-aktivitas dalam belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-
lain. Media diorama daur air merupakan media diorama yang baru yang
belum pernah digunakan dalam pembelajaran daur air. Melalui media ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan aktvitas siswa seperti mengamati,
demonstrasi, dan lain-lain. Media diorama daur air dikembangkan dengan menggunakan desain
pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan
96 Semmel. Desain pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap utama yaitu
Define, Design, Develop, dan Disseminate. Namun pada pengembangan media ini hanya dilakukan sampai tahap ketiga yaitu Define, Design, Develop, karena
keterbatasan peneliti untuk melaksanakan tahap keempat yakni Disseminate. Pada tahap pendefinisian define secara rinci dibagi menjadi lima
tahapan yaitu analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep, dan perumusan tujuan. Tahap analisis awal-akhir dilakukan observasi dan
wawancara terhadap kepala sekolah, guru kelas V, dan siswa kelas V SD Negeri Seyegan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa
siswa, kepala sekolah dan guru di SD Negeri Seyegan pada tanggal 30 September 2015 teridentifikasi beberapa permasalahan dalam pembelajaran
IPA di kelas V. Hampir semua materi IPA di kelas V diajarkan secara hafalan, salah satunya yaitu pad materi daur air. Hal tersebut disebabkan
karena keterbatasan media dan alat praktikum untuk membelajarkan daur air. Selain itu media pembelajaran daur air masih terbatas pada gambar yang
terdapat pada buku LKS. Setelah dilakukan analisis awal-akhir kemudian dilakukan analisis siswa.
Pada kegiatan analisis siswa ditemukan bahwa siswa kelas V SD Negeri Seyegan memiliki kemampuan yang berbeda dilihat dari tingkat pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis konsep, pada kegiatan ini diperoleh data berupa kurikulum yang digunakan di SD Negeri
Seyegan. Kurikulum tersebut merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Atas dasar kurikum tersebut maka diperoleh kompetensi dasar
97 yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan media.
Kompetensi dasar tersebut yaitu 7.4 mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dan 7.5 mendiskripsikan
perlunya penghematan air. Setelah dilakukan analisis konsep kemudian dilakukan analisis tugas
yaitu berupa tugas yang harus dipenuhi siswa seperti mengerjakan LKS Lembar Kerja Siswa, melakukan kegiatan demonstrasi, melakukan
pengamatan daur air, dan mengerjakan soal evaluasi. Setelah itu dilakukan analisis tujuan, tahap ini dilakukan untuk mengetahui indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada materi daur air. Tujuan tersebut meiliputi, siswa dapat menyebutkan kegunaan air, menjelaskan daur air,
menggambarkan skema daur air, menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan cara menghemat air.
Pada tahap perencanaan design dilakukan beberapa kegiatan yaitu berupa pemilihan media dan desain awal media. Media yang dipilih merupakan
media diorama daur air yang dapat menggambarkan proses terjadinya daur air. Kemudian pada kegiatan ini juga dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang
akan digunakan untuk membuat media tersebut. Bahan tersebut diantaranya sterofoam, resin, katalis, serait fiber, kayu, kawat, kayu, benang, spon ati, cat,
alumunium foil, lem bakar, wadah dari seng, dan plastik tebal. Sedangkan alat yang digunakan meliputi tang, gunting, jarum, double tape, gergaji, kuas,
cutter, meterang, dan alat untuk membakar lem. Setelah semua bahan terkumpul kemudian dilakukan pembuatan media diorama daur air.