36 e.
Siswa diminta untuk melakukan pengamatan dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS
f. Guru berkeliling untuk memantau pekerjaan siswa
g. Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan di depan
h. Kelompok lain diminta untuk menanggapi
i. Untuk mengkonfirmasi pekerjaan siswa, nyalakan lampu LED pada media
untuk memperjelas daur air dengan menekan tombol ON j.
Setelah selesai digunakan kemudian dimatikan 3.
Kegiatan yang dapat dilakukan siswa meliputi: a.
Siswa duduk berkelompok dengan teman sekelompoknya b.
Siswa membantu guru dalam menyiapkan media demonstrasi c.
Siswa mengamati perubahan yang menunjukan daur air pada media d.
Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang dibagikan guru e.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas H.
Kajian Mengenai Tingkat Pemahaman Siswa
Tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari segi aspek kognitif. Aspek kognitif merupakan tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan
intelektual atau kemampuan berpikir. Menurut Bloom Wina Sanjaya, 2010: 126-127 menyatakan bahwa kemampuan kognitif terdiri dari enam tingkatan,
yaitu: a.
Pengetahuan,merupakan tingkatan tujuan kognitif yang paling rendah yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah
dipelajari.
37 b.
Pemahaman, bukan hanya sekedar mengingat fakta tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau menangkap
makna suatu konsep. c.
Penerapan, berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumus-rumus, dan lain
sebagainya ke dalam situasi baru yang konkret. d.
Analisis yaitu kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian serta hubungan antar bagian itu.
e. Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian ke dalam
suatu keseluruhan yang bermakna, seperti tema, rencana, atau melihat hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia.
f. Evaluasi adalah tujuan yang paling tinggi dalam domain kognitif. Tujuan ini
berkenaan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.
Berdasarkan pendapat ahli diatas maka untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan aspek kognitif pada media pembelajaran diorama daur air
meliputi tingkat pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tingkat pemahaman siswa berdasarkan aspek kognitif yaitu diukur melalui ragam
tes soal evaluasi.
I. Penelitian yang Relevan
1. Anisykurlillah Ika Murtiana 2015 dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Penggunaan Media Diorama terhadap Hasil Belajar IPA Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh penggunaan media diorama
38 terhadap hasil belajar IPA tentang ekosistem pada siswa kelas V SD Grogol
Bantul. 2.
Nanik Triningsih 2011 dalam penelitian yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Daur Air dan Peristiwa Alam Melalui Peta
Konsep Siklus Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ngepusari Jatipuro Karanganyar Tahun Pelajaran 20102011. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, dan mencapai hasil optimal pada siklus III dengan hasil 90 siswa dapat memenuhi nilai
KKM 70. Hal ini telah memenuhi indikator pencapaian yang ditentukan yaitu ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya mencapai persentase
85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan peta konsep siklus dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Daur Air dan
Peristiwa Alam. J.
Kerangka Berpikir
IPA dapat dipandang sebagi suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam, kemudian IPA dipandang sebagai produk dari
upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam, serta IPA dipandang sebagai faktor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap
alam semesta, untuk itu diperlukan keseriusan pemahaman dalam pembelajaran IPA.
Salah satu materi IPA yang dijarkan di sekolah dasar yakni materi daur air. Materi ini dapat diajarkan dengan menggunakan media yang sesuai atau
39 melalui kegiatan praktikum. Namun ketersediaan media pembelajaran dan alat
praktikum tentang daur air di beberapa sekolah dasar masiih terbatas. Keterbatasan media pembelajaran dan alat praktik memiliki beberapa
efek negatif bagi proses pembelajaran pada materi daur air. Beberapa efek negatif tersebut antara lain: kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
metode ceramah, dan lebih banyak menggunakan buku LKS. Media pembelajaran daur air yang digunakan masih terbatas pada gambar yang ada di
buku LKS. Ketika proses belajar mengajar berlangsung, siswa yang duduk di belakang ramai sendiri dengan membicarakan hal-hal di luar materi, hal
tersebut menyebabkan tidak terjadi pemahaman terhadap materi yang diajarkan, dan siswa hanya diam.
Untuk itu diperlukan adanya pengembangan media pembelajaran. Media yang dikembangkan merupakan media diorama daur air yang
dikembangkan menggunakan model 4D namun hanya dilakukan sampai tahapan yang ketiga. Media diorama daur air yang dikembangkan ini
dilengkapi dengan lampu LED sebagai penanda alur atau siklus daur air. Media pembelajaran yang telah disusun kemudian divalidasi bertujuan untuk
memperbaiki media pembelajaran agar layak diujicobakankan di sekolah. Dalam proses validasi dilakukan perbaikan sesuai dengan saran validator.
Media yang sudah diperbaiki kemudian diujicobakan, hasil uji coba akan memberikan informasi kelayakan media dalam proses pembelajaran di sekolah.
40 Gambar 3. Kerangka Berpikir
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan Research and Development yang bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui
pengembangan Endang Mulyatiningsih, 2012:145. Penelitian ini menggunakan desain pengembangan 4-D yang
dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel 1947: 6-9. Model pengembangan ini telah mewakili prosedur pengembangan produk. Meskipun
prosedur pengembangannya singkat namun sudah mencakup proses pengujian dan revisi sehingga produk yang dikembangkan telah memenuhi
kriteria yang baik. Selain itu langkah-langkah model pengembangan ini lebih terstruktur dan evaluasi tidak hanya di akhir namun dapat dilakukan pada
setiap tahapnya Endang Mulyatiningsih , 2011: 179. Desain pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap utama yaitu:
Define, Design, Develop, dan Disseminate. Namun tahap penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga yaitu Define, Design, dan Develop, karena
keterbatasan peneliti untuk melaksanakan tahap keempat yakni Disseminate.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahap pendefinisian define, tahap perancangan
design, dan tahap pengembangan develop. Secara sekematis model pengembangan perangkat 3-D ditampilkan dalam gambar 3.
42 Gambar 4. Desain Pengembangan
43
1. Tahap pendefinisian define
Pada tahap
ini dilakukan
kegiatan analisis
kebutuhan pengembangan, syarat-syarat pengembangan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Thiagarajan, Semmel, dan Semmel 1947: 6 menganalisis lima kegiatan yang dilakukan pada tahap define yaitu:
a. Analisis awal akhir front-end analysis
Tahap ini bertujuan untuk menentukan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran IPA. Pada tahap pra penelitian ini dilakukan
observasi di sekolah dasar dan dilakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru dan siswa.
b. Analisis siswa Leaner analysis
Analisis ini dilakukan untuk mempertimbangkan karakteristik siswa yang meliputi latar belakang, gaya belajar siswa, pengetahuan,
perkembangan kognitif siswa, minat siswa, dan pengalaman siswa baik sebagai kelompok maupun individu.
c. Analisis konsep Concept Analysis
Pada tahap ini dilakukan kegiatan menganalisis konsep yaitu dengan menganalisis kurikulum meliputi Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang digunakan dalam mengembangkan materi, kemudian menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan secara rasional.
d. Analisis tugas Task Analysis
Langkah ini bertujuan untuk menganalisis tugas-tugas pokok yang harus dikuasai siswa dan mengelompokannya sesuai dengan
44 pelaksanaan pembelajaran. Hasil dari analisis tugas yaitu rencana
tugas-tugas atau penentuan media dan substansi yang perlu dikembangkan dalam materi pembelajaran. Dalam analisis ini termasuk
juga mengumpulkan bahan media yang sesuai dengan isi materi pembelajaran.
e. Perumusan tujuan pembelajaran Specifying instructional objectives
Langkah terakhir dalam tahap pendefinisian yaitu merumuskan tujuan pembelajaran yang menjadi dasar desain pembelajaran dan penyusunan
tes. Dalam langkah ini dilakukan penjabaran kompetensi dasar ke dalam indikator-indikator yang sesuai dengan analisa tugas. Kemudian
dilakukan perumusan tujuan pembelajaran minimal yang harus dikuasai siswa.
2. Tahap Perencanaan Design
a. Pemilihan media
Pada tahap ini dilkukan pemilihan media yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Kemudian dilakukan pembuatan desain
dan konsep media pembelajaran yang akan dikembangkan. b.
Desain awal media Dalam penyususnan desain media diorama daur air dengan sekurang-
kurangnya mencakup di dalamnya: 1
Latar belakang diorama yang menggambarkan tentang latar ketika terjadi proses daur air.