6 Apabila semua pasangan dengan kartu-kartunya yang telah berpasangan sudah duduk, salah satu anggota pasangan menanyakan
pada semua peserta lain tentang teknik atau konsep yang ada di kartu mereka, dengan cara membacakan definisi atau contoh-contohnya
”.
29
Berdasarkan langkah-langkah pembelajran dengan menggunakan metode Index Card Match, guru juga dapat memberikan variasi yang
berbeda misalnya dengan menggunakan kertas karton sebagai alas untuk menempel kartu index. Variasi lain yang juga dapat digunakan adalah
dengan mengembangkan kartu index berupa pertanyaan dengan beberapa jawaban yang memungkinkan.
3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di SD
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di SD
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah, baik itu ditingkat sekolah dasar maupun menengah. IPS
adalah kumpulan dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, geografi, antropologi, dan sebagainya. Pembelajaran IPS bersifat
dinamis, artinya sesuai dengan tingkat perkembangan zaman. Salah seorang ahli mengemukakan, bahwa “Istilah Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah
“Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di Negara lain, khususnya di
negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil
kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia”.
30
Mata pelajaran IPS yang diajarkan ditingkat dasar dan menengah sangatlah berbeda, pada tingkat menengah pembelajaran IPS diajarkan secara
terpisah yang disebut dengan separated. Sedangkan untuk di tingkat sekolah dasar, mata pelajaran IPS diajarkan dalam satu mata pelajaran. Pembelajaran
29
Mel Silberman. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif Jakarta: PT Indeks, 2010 hal. 246
30
Sapriya, dkk. Konsep Dasar IPS Bandung: UPI PRESS, 2006 hal. 3
IPS yang ada dalam jenjang pendidikan dasar merupakan pembelajaran IPS terpadu, seperti yang dikemukakan
Aini Indriasih, bahwa “Pembelajaran IPS di SD dihimbau untuk menggunakan pendekatan terpadu karena dengan
pendekatan terpadu akan menjadikan mutu pembelajaran IPS semakin bermakna sehingga dapat meningkatkan perolehan prestasi belajar”.
31
Melalui pembelajaran IPS, peserta didik dapat belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain, membina hubungan sosial, dan berperilaku
dalam lingkungan sosial. Pembelajaran ini menekan pada pengembangan sikap dan psikomotor peserta didik dalam berinterkasi di lingkungan sosial.
Sehingga peserta didik dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. N. Daldjoeni berpendapat, bahwa “IPS didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang manusia di dalam kelompok yang disebut masyarakat, dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi,
sosiologi, antropologi dan sebagainya”.
32
Senada dengan itu, Norma Mackenzie dalam Ischak berpendapat bahwa “Ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan
manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain adalah semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat”.
33
IPS mengajarkan peserta didik menjadi masyarakat sosial yang dapat berinteraksi
dan bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya. Interaksi sosial diperlukan untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, karena sejatinya manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya manusia tidak terlepas dari interaksi dengan manusia lain.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat dikatan bahwa pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
31
Aini Indriasih. Jurnal Pendidikan: Pembelajaran Terpadu Dalam Pengajaran IPS Di Kelas III SD Garung Lor Kaliwungu Kabupaten Kudus Jakarta: Universitas Terbuka, 2005 hal.
14
32
N. Daldjoeni. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Bandung: Penerbit Alumni, 1992 hal. 7
33
Ischak, dkk. Pendidikan IPS Di SD Jakarta: Universitas Terbuka, 2005 hal. 1.21