Tabel 4.3 Data Tenaga KependidikanTenaga Pendukung
No Tenaga Pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung
berdasarkan status dan jenis
kelamin Jumlah
SMP SMA
D1 D2
D3 S1
PNS Honorer
L P
L P
1 Tata Usaha
- 1
- -
- 4
1 -
4 2
6 2
Perpustakaan -
1 -
- -
- -
- 1
1 3
Keamanan 1
1 -
- -
- -
- 2
- 2
4 Asisten
1 2
- -
- -
- -
2 1
3 Jumlah
2 5
- -
- 4
1 -
4 3
12
Data Siswa 3 tiga tahun terakhir
Dari data siswa 3 tahun terakhir mengalami kenaikan jumlah rombongan belajar, yakni:
a.  Pada  tahun  pelajaran  20122013  SMP  N  10  Kota  Tangerang  Selatan memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 27 yang terdiri dari kelas
VII  dengan  jumlah  siswa  sebanyak  365  siswa  dan  jumlah  rombongan belajar sebanyak 9 rombongan, kelas VIII dengan jumlah siswa sebanyak
343 siswa dengan 9 rombongan belajar, dan kelas IX sebanyak 335 siswa dengan 9 rombongan belajar.
b.  Pada  tahun  pelajaran  20132014  SMP  N  10  Kota  Tangerang  Selatan memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 28 yang terdiri dari kelas
VII  dengan  jumlah  siswa  sebanyak  396  siswa  dan  jumlah  rombongan belajar  sebanyak  10  rombongan,  kelas  VIII  dengan  jumlah  siswa
sebanyak 362 siswa dengan 9 rombongan belajar, dan kelas IX sebanyak 330 siswa dengan 9 rombongan belajar.
c.  Pada  tahun  pelajaran  20142015  SMP  N  10  Kota  Tangerang  Selatan memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 28 yang terdiri dari kelas
VII  dengan  jumlah  siswa  sebanyak  398  siswa  dan  jumlah  rombongan belajar  sebanyak  10  rombongan,  kelas  VIII  dengan  jumlah  siswa
sebanyak 382 siswa dengan 9 rombongan belajar, dan kelas IX sebanyak 357 siswa dengan 9 rombongan belajar.
Tabel 4.4 Data Siswa 3 Tahun Terakhir
Th Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII
Kelas IX Jumlah  Kls
VII + VIII + IX Jml
Siswa Jml
Rombel Jml
Siswa Jml
Rombel Jml
Siswa Jml
Rombel Siswa
Rombel
20122013 365
9 343
9 335
9 1043
27 20132014
396 10
362 9
330 9
1088 28
20142015 398
10 382
10 357
9 1137
29
Sarana dan Prasarana
Dari  data  sarana  dan  prasarana  di  bawah  dapat  disimpulkan  bahwa banyaknya  jumlah  ruang  sarana  dan  prasaran  yang  bisa  dikategorikan
mengalami kerusakan mulai dari ruangan kelas yang terdiri dari 29 ruangan yang dapat  dikategorikan baik.  Selain itu 1 ruang perpustakaan  yang dapat
dikategorikan  baik  karena  buku-buku  tersusun  rapi  dan  sirkulasi  udaranya pun baik,  1 ruang laboratorium komputer  yang dapat  dikategorikan baik,  1
ruang  pimpinan  yang  dapat  dikategorikan  baik,  1  ruang  guru  yang  dapat dikategorikan  baik,  1  runag  Tata  Usaha  yang  dapat  dikategorikan  baik,  1
masjid  tempat ibadah yang dapat dikategorikan baik, 1 ruang konseling yang dapat  dikategorikan  baik,  1  ruang  UKS  yang  dapat  dikategorikan  baik.
Adapun  sarana  lainnya  yaitu  18  toilet    WC,  15  toilet  dapat  dikategorikan baik,  2  tiolet  dikategorikan  rusak  sedang,  dan  1  toilet  dikategorikan  rusak
berat. Selain itu 1 ruang gudang yang dapat dikategorikan baik, 2 lapangan olahraga  yang  dapat  dikategorikan  baik,  dan  1  ruang  OSIS  yang  dapat
dikategorikan baik.
Tabel 4.5 Data Sarana dan Prasarana
No. Jenis
Prasarana Jumlah
Ruang Jumlah
Ruang Kondisi
Baik Jumlah
Ruang Kondisi
Rusak Kategori Kerusakan
Ket Rusak
Ringan Rusak
Sedang Rusak
Berat
1 Ruang Kelas
29 29
2 Perpustakaan
1 1
3. R. Lab IPA
1 1
4 R. Lab
Biologi -
- 5
R. Lab Fisika -
- 6
R. Lab Kimia -
-
7 R. Lab
Komputer 1
1
8 R. Lab
Bahasa 1
1 9
R. Pimpinan 1
1 10
R. Guru 1
1
11 R. Tata
Usaha 1
1 12
R. Konseling 1
1
13 Tempat
Ibadah 1
1 14
R. UKS 1
1
15 Toilet WC
18 15
2 1
16 Gudang
1 1
17 R. Sirkulasi
- -
18 Tempat
Olahraga 2
2 19
R. OSIS 1
1 20
R. Lainnya -
-
B. Deskripsi Data
1. Praktik Pembelajaran
a. Praktik  pembelajaran  dengan  Penggunaan  E-Learning  Berbasis
Facebook Sebagai Media Pembelajaran IPS dari hasil pretest dan posttest
Pada  penggunaan  media  e-learning  berbasis  facebook  ini  siswa terlibat  langsung  dalam  proses  pembelajaran  dimana  pada  awalnya
peneliti  mewajibkan  kepada  siswa  untuk  bergabung  ke  dalam  group facebook  yang  sudah  dibuat  peneliti  untuk  kebutuhan  pembelajaran.
Kemudian  peneliti  mengunggah  materi  mengenai  permintaan penawaran serta harga pasar ke dalam group tersebut agar siswa dapat
mempelajari materi secara mandiri.  Sebelumnya  siswa diminta untuk mengisi soal pretest yang diberikan oleh peneliti, selanjutnya peneliti
menyampaikan  tema  atau  topik  yang  akan  dipelajari.  Pada  tahap pertama  dalam  penggunaan  media  facebook  sebagai  media
pembelajaran  IPS  ini  adalah  mengajak  siswa  untuk  belajar  ke  lab komputer  dan  kemudian  siswa  dipersilahkan  membuka  akun  sosial
facebook  dan  langsung  bergabung  ke  dalam  group.  Siswa  diberi kesempatan  beberapa  menit  untuk  mengunggah  materi  yang  ada  di
dalam group.
Tahap  kedua,  siswa  diminta  untuk  mempelajari  dengan  seksama mengenai  materi permintaan penawaran serta harga pasar. Kemudian
guru  menjelaskan  sekilas  tentang  materi  tersebut  di  depan  kelas bertujuan  agar  siswa  mampu  menciptakan  interaksi  dalam  group
tersebut  ketika  pembelajaran  berlangsung  dengan  cara  bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru.
Tahap  ketiga,  siswa  diminta  untuk  menjawab  pertanyaan- pertanyaan dari guru seputar materi terkait permintaan penawaran serta
harga pasar sehingga timbulnya interaksi antara guru dengan siswa di dalam group.
Tahap  keempat,  peneliti  memberikan  posttest  secara  online  dari group  facebook  kepada  siswa  untuk  mengukur  sejauh  mana
pemahaman siswa terhadap materi permintaan penawaran serta harga
pasar yang telah dipelajari.
b. Hasil Observasi
Dari hasil observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata dari jumlah aspek penelitian adalah  3,3  yang menyatakan bahwa aktivitas belajar
siswa dinilai baik.
1
Hal ini dapat dilihat ketika melaksanakan tes awal pretest dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dapat
dikatakan baik, namun dilihat dari semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar  dinilai  kurang.  Namun  ketika  siswa  diminta  untuk
mengunduh materi yang tersedia di grup facebook dapat dinilai siswa merasa  antusias.  Hal  tersebut  bisa  terjadi  karena  m  asih  banyak
sebagian siswa yang merasakan suasana belajar baru yang sebelumnya belum  pernah  mereka  lakukan  dalam  menggunakan  media  facebook
sebagai  media  pembelajaran  IPS.  Ketika  guru  mengajukan  beberapa pertanyaan kepada siswa di dalam grup facebook, siswa pun berlomba-
lomba  dalam  menjawab  pertanyaan  dari  guru.  Sampai  pada  akhir mereka melakukan posttest, rasa semangat dan antusis dari mereka pun
1
Lampiran 7
dapat  dinilai  baik  karena  terlihat  dari  kesriusan  mereka  dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan media facebook.
Sedangkan  dari  hasil  observasi  guru  dalam  menjalankan  proses pembelajaran diperoleh rata-rata dari jumlah aspek penelitian adalah 4
yang menyatakan bahwa aktivitas mengajar guru dinilai sangat baik.
2
Hal  ini  dapat  dilihat  ketika  guru  mulai  menyiapkan  kelas  dan  siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, apersepsi yang diberikan cukup
membuat  sebagian  siswa  semangat  dalam  memulai  pelajaran. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran yang dinilai sangat baik,
begitu  juga  dengan  penggunaan  alat  atau  media  pembelajaran  sesuai dengan  kebutuhan  siswa.  Bahkan  ketika  kegiatan  eksplorasi  semua
yang  dilakukan  guru  sesuai  dengan  kemampuan  siswa,  guru  mampu membimbing  dan  menggunakan  media  facebook  dengan  sangat  baik.
Yang dilakukan
guru dalam
menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan media facebook sangat baik, ketika memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berfikir,  bertanya  dan
mengemukakan pendapat guru sangat perhatian sampai pada kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru dapat dikatakan sangat baik.
c. Hasil Wawancara
Kriteria pengambilan sampel wawancara siswa adalah dilihat dari skor  posttest  yang  diperoleh  siswa.  Penulis  melakukan  wawancara
kepada 4 siswa; 2 siswa yang memperoleh skor tertinggi dan 2 siswa yang memperoleh skor terendah.
3
Dari hasil wawancara terhadap siswa mengenai  mata  pelajaran  IPS  sebagian  siswa  cukup  menyukai
alasannya  berbeda-  beda  salah  satunya  menganggap  materi  pelajaran IPS  susah,  dan  ketika  pertanyaan  beralih  pada  penggunaan  media
facebook  dalam  mata  pelajaran  IPS  hampir  semua  siswa  menyukai penggunaan strategi tersebut dikarenakan lebih mudah memahami mata
2
Lampiran 8
3
Lampiran 9
pelajaran  IPS,  suasana  belajar  menjadi  lebih  menyenangkan  dan penjelasan  yang  disampaikan  guru  lebih  mudah  dipahami.  Adapun
kendala  yang  dihadapi  ketika  penggunaan  media  facebook  siswa mengatakan masih banyak siswa lain yang tidak mendengarkan guru,
dan mengobrol dengan temannya yang lain. Dapat disimpulkan bahwa  dengan menggunakan media facebook
membuktikan siswa merasa antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan mereka merasa jenuh jika
belajar menggunakan metode ceramah. Dan ini juga terbukti dari hasil belajar  siswa  setelah  menggunakan  media  facebook.  Penggunaan  e-
learning  berbasis  facebook  sebagai  media  pembelajaran  IPS
menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran. Mereka lebih termotivasi dalam  belajar,  karena  mereka  juga  dapat  memperoleh  pengetahuan
mengenai materi IPS dari sumber internet. Sehingga siswa dapat belajar secara  mandiri,  karena  mereka  menyadari  akan  pentingnya  suatu
pelajaran  yang  dipelajari  dengan  mudah,  cepat,  dan  menyenangkan. Dengan demikian siswa menjadi aktif untuk mengetahui kabar terbaru
dari  sebuah  grup  facebook  yang  telah  dibuat  oleh  guru.  Siswa  saling berlomba untuk mengerjakan tugas dari guru yang sudah diunggah di
group facebook.  Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang penulis  teliti  di  SMP  N  10  Kota  Tangerang  Selatan  dengan
menggunakan e-learning
berbasis facebook
sebagai media
pembelajaran IPS adalah sebagai kebutuhan bukan tuntutan. Sedangkan  dari  hasil  wawancara  guru,  penulis  langsung
melakukan  wawancara  kepada  guru  IPS  SMP  N  10  Kota  Tangerang Selatan setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media
facebook.
4
Dapat  disimpulkan  bahwa  menurut  beliau  sebagian  siswa menyukai pelajaran IPS namun sebagian yang lain menganggap bahwa
mata  pelajaran  IPS  membosankan.  Selama  ini  dalam  proses
4
Lampiran 10