Permasalahan proses penerapan birama 1 sampai birama 2 Permasalahan proses penerapan birama 3 sampai birama 4 Permasalahan proses penerapan birama 5 sampai birama 6 Permasalahan proses penerapan birama 8 sampai birama 9 Permasalahan proses penerapan biram

• Verse terdapat pada kamar birama 8 ketukan ke 2 dan ketukan 3-5 berhenti kemudian dilanjutkan dengan okmat • Chorus terdapat pada birama 8 ketukan kelima sampai pada birama 14 ketukan ke 3 • Bridge tidak terdapat pada lagu ini • Interlude tidak terdapat hal ini dikarenakan lagu ini untuk sebuah pembelajaran • Ending terdapat pada birama 14 ketukan ke 6 sampai pada birama 20

4.8.1 Permasalahan proses penerapan birama 1 sampai birama 2

Pada lagu nel cor piu non mi sento siswa diajarkan dengan birama 68, dimana nada A merupakan melodi awal lagu, yang dimainkan dengan jari 4 dengan jari tengah m, dikarenakan nada selanjutnya Fis yang menggunakan jari 1.

4.8.2 Permasalahan proses penerapan birama 3 sampai birama 4

Universitas Sumatera Utara Siswa diajarkan dengan jari tengah m, jari telunjuk i, dan jari manis a pada birama 2 ketukan ke 3 sampai birama 4 ketukan ke 3 dengan menggunakan posisi III dan posisi V. Siswa diajarkan dengan posisi yang lebih sulit, bukan berarti tidak dapat dimainkan dengan posisi 1, agar siswa lebih mengenal dengan penjarian-penjarian selain di posisi I.

4.8.3 Permasalahan proses penerapan birama 5 sampai birama 6

Siswa diajarkan dengan posisi III, banyak variasi posisi dalam lagu ini, pada birama 6 ketukan ke 4 merupakan posisi III.

4.8.4 Permasalahan proses penerapan birama 8 sampai birama 9

Universitas Sumatera Utara Pada birama 9 ketukan ke 6 siswa diajarkan kembali menggunakan posisi 4, dan terdapat kromatik dalam birama 10, selanjutnya siswa diarahkan kembali untuk memainkan posisi II dengan nada G jari 2 pada tangan kiri.

4.8.5 Permasalahan proses penerapan birama 7 sampai birama 14

Pada biarama 11, terdapat 2 penjarian yang sama pada jari telunjuk i, siswa diajarkan dengan teknik itu supaya siswa tahu tidak selamanya penjarian tangan kanan harus berganti-ganti, namun ada harus tetap memainkan penjarian yang sama. Sama halnya dengan birama 11 siswa diajarkan memainkan penjarian tangan kanan yang berurut, hanya saja nada yang berganti dan posisi penjarian. Universitas Sumatera Utara Siswa kembali diajarkan dengan nada yang menggunakan tanda kromatis dengan posisi II, dan mengajarkan aplikasi tanda permata seperti yang terlihat pada birama 14.

4.8.6 Permasalahan proses penerapan birama 17 sampai birama terakhir