tersebut juga digunakan sebagai tempat berbisnis, tempat makan restaurant, tempat berbelanja dan ingin melakukan sebuah kegiatan-kegiatan bisnis,
akibatnya dari keramaian tersebut sangat mengganggu anak yang tinggal diarea perumahan tersebut ketika mengulang pelajaran praktik instrumen di rumah.
5.5 Solusi Permasalahan Orangtua
Solusi permasalahan orangtua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran praktik instrumen gitar, sangat penting keikutsertaan orang tua dalam
perkembangan seorang anak sangat dibutuhkan dalam mempelajari instrumen gitar. Persoalan dukungan, orangtua harus mengerti apa yang dilakukan anaknya
ketika mempelajari instrumen gitar. Kemudian orangtua harus mengerti kebutuhan seorang anak ketika mempelajari praktik instrumen seperti instrumen
gitar baik, senar yang dipakai seorang anak, penyanggah kaki, buku pelajaran dan segala kebutuhan anak ketika berproses. Orangtua juga harus melihat waktu
keseharian anaknya, apakah digunakan seorang anak dengan baik atau hanya mengikuti keinginan dari orangtua siswa. Kemudian orang tua harus menanyakan
bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan anak dalam bermain instrumen gitar, apakah anak mengalami kesulitan pada bahan pembelajaran dan bagaimana
seorang guru menyampaikan bahan ajar terhadap seorang anak. Permasalahan ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan seorang anak. Jika permasalahan ini
diabaikan oleh orangtua maka seorang anak akan melakukan rutinitas tanpa sebuah tujuan dan tanggung jawab terhadap apa yang anak pelajari.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Solusi Permasalahan Lagu
“Here, There and Everywhere”Kurikulum ABRSM
Universitas Sumatera Utara
Lagu memiliki sebuah struktur seperti intro mengawali sebuah lagu, Verse menjembatani untuk sebuah refren, Chorus disebut juga dengan reff,
Bridge sebuah jembatan untuk memasuki sruktur lagu, interlude bagian yang dimainkan istrumen jarang sekali dengan suaravocal, Ending bagian penutup
dari sebuah lagu. Lagu Here, There and Everywhere, keseluruhan terdiri dari 29 birama,
yang diawali sukat 44 yang terdiri dari : • Intro terdapat pada birama pertama sampai birama ketiga bar 1 –
bar 3 • Verse terdapat pada kamar II, birama 11 ketukan ke 3 dan 4
• Chorus terdapat pada birama 13 sampai pada birama 17 ketukan ke 2
• Bridge terdapat pada satu birama melainkan terdiri dari ketukan pada birama 3 ketukan 3 – 4, untuk mengawali sebuah lagu, birama
12 ketukan 4 untuk mengawali sebuah reffrein, birama 24 ketukan ke 3 untuk sebuah penghabisan lagu
• Interlude tidak terdapat hal ini dikarenakan lagu ini untuk sebuah pembelajaran
• Ending terdapat pada birama 25 ketukan ke 4 up sampai pada birama 29
Universitas Sumatera Utara
5.6.1 Solusi permasalahan proses penerapan birama 4 sampai birama 6
Proses penerapan
Anak melatih nada-nada yang tertulis dalam sebuah partitur secara berulang-ulang sesuai simbol untuk memperlancar anak bermain penjarian.
Kemudian merilekskan anak dengan kesulitan yang terdapat pada bagian ini.
5.6.2 Solusi permasalahan proses penerapan birama 7 dan birama 8
Proses penerapan
Dalam hal ini penulis membuat sebuah penjarian yang memainkan bentuk tangga nada yang diambil melalui nada-nada yang terdapat pada lagu Here, there
and everywere.
Solusi pembelajaran birama 8
Universitas Sumatera Utara
Proses penerapan
Kemudian melatih sebuah sinkopasi dalam sebuah notasi, agar siswa dapat bermain up tempo, dengan baik dan menggunakan rasa feeling, serta tidak
bingung ketika memainkan sinkop tersebut.
5.6.3 Solusi permasalahan proses penerapan birama 9 sampai birama 11
Proses penerapan
Dimainkan dengan posisi I yang dimulai melalui tangan kanan jari telunjuk dilakukan berulang-ulang dengan penjarian yang benar.
5.6.4 Penerapan birama 5 sampai birama 9 setelah memainkan solusi
Setelah siswa memainkan solusi dari sebuah permasalahan birama 4 sampai birama 6, birama 7 sampai birama 8, birama 9 sampai birama 11,
Kemudian siswa memainkan partitur yang utuh dan sesuai dengan lagu Here, there and everywhere dari birama 5 sampai birama 9.
Universitas Sumatera Utara
5.6.5 Solusi permasalahan proses penerapan birama 10
Proses penerapan
Penulis membuat sebuah penerapan penjarian yang dilakukan secara berurutan melalui bahan contoh pertama, tanpa mengelang jari crossing yang
sesuai pada partitur lagu, birama ke 10 yang dihitung dari intro. Hal ini dilakukan penulis agar anak tidak merasa kesulitan dikarenakan sebelum memainkan teknik
penjarian, posisi jari dan frame jari yang terdapat pada bagian sebuah lagu, anak memainkan sebuah teknik pengantar untuk sebuah teknik yang sulit pada lagu
tersebut, kemudian setelah anak dapat memainkannya bahan contoh pertama secara baik, guru melatih nada dengan teknik yang terdapat pada lagu Here, there
and everywhere.
5.6.6 Penerapan 9 sampai birama 12 setelah memainkan solusi
Kemudian dilanjutkan siswa bermain birama 9 ketukan ke tiga up, dengan pengulangan pada kamar I yang kembali pada birama 4 dan birama 9 yang
langsung pada kamar II transisi untuk reffren yang dimainkan secara modulasi dari tangga nada G mayor menjadi G mionor atau Bb Bes mayor.
Universitas Sumatera Utara
5.6.7 Solusi permasalahan proses penerapan birama 13 sampai birama 15
Proses penerapan
Mengajarkan anak tangga nada Bb mayor, hal ini dilakukan penulis dikarenakan terdapat sebuah modulasi pada lagu Here, there and everywhere,
agar anak tidak merasa kesulitan melalui nada dan penjarian, ketika memainkan lagu Here, there and everywhere yang terdapat sebuah modulasi pada birama ke
10 pada ketukan ke tiga up tempo.
5.6.8 Solusi permasalahan proses penerapan birama 16 sampai birama 19
Proses penerapan
Penulis memberikan sebuah contoh dengan melatih motif yang terdapat pada lagu Here, there and everywhere dengan aplikasi diberbagai posisi, yang
dikhususkan penulis pada posisi ganjil I, III, dan V tanpa mengubah nada dari bagian lagu tersebut, hal ini dikarenakan dalam permainan instrumen gitar,
Universitas Sumatera Utara
memainkan nada dengan sebuah teknik diberbagai posisi menjadi lebih menarik untuk dimainkan.
5.6.9 Penerapan 12 sampai birama 16 setelah memainkan solusi
Setelah memainkan solusi di lanjutkan siswa memainkan partitur lagu Here, there and everywhere dari birama 12 ketukan ke tiga up sampai pada
birama 16, yang bermain pada tangga nada Bb dengan menerapkan solusi teknik yang telah dipelajari anak melalui solusi. Kemudian kembali bermain pada tangga
nada G mayor pada birama 17.
5.6.10 Penerapan birama 17 sampai birama 21 setelah memainkan solusi
Setelah siswa memainkan partitur lagu dari birama 12 sampai pada birama 16 di lanjutkan dengan memainkan birama 17 sampai birama 21 yang mana
birama ini memiliki kesamaan dari birama 4 sampai birama 9.
5.6.11 Penerapan birama 21 sampai birama 23 setelah memainkan solusi
Universitas Sumatera Utara
Dilanjutkan dengan memainkan partitur lagu pada birama 21 ketukan ke empat up sampai birama 23 ketukan kedua. Partitur ini memiliki kesamaan pada
birama 9 ketukan 4 up sampai birama 11 ketukan 4, perbedaannya adalah jika pada birama 9 ketukan keempat up berguna pada kamar I untuk kembali pada
birama 4, dan kamar II menjadi transisi untuk reffren dan modulasi tangga nada Bb. Partitur birama 21 tidak terdapat repeat, kamar I dan II, transisi modulasi,
melainkan menjadi sebuah transisi untuk ending lagu Here, there and everywhere.
5.6.12 Solusi permasalahan proses penerapan birama 27 sampai birama 29
Proses penerapan
Proses penerapan ini dilakukan sesuai dengan teknik arpeggio, tetapi dalam lesson ini, penulis membuat sebuah gubahan terhadap nada G yang
digantikan menjadi F. dikarenakan dalam lagu Here there and everywhere terdapat nada F atau si pada Movable do dan fa pada fixed do.
5.6.13 Penerapan birama 23 sampai birama 28 setelah memainkan solusi
Universitas Sumatera Utara
Penerapan birama 23 sampai birama 28 setelah memainkan solusi adalah sebuah frase akhir ending dari lagu Here, there and everywhere. Dengan teknik
arpeggio dan trisuara.
5.7 Solusi Permasalahan Lagu
“Ode to Joy”Kurikulum ABRSM
Lagu Ode to joy, keseluruhan terdiri dari 15 birama, yang bermain dengan nada dasar G mayor diawali sukat 44 yang terdiri dari :
• Intro, tidak terdapat pada lagu Ode to joy, yang dimainkan langsung dengan melodi dasar
• Verse terdapat pada birama 7, yang kembali pada akor I, bukan pada akord V atau V7
Universitas Sumatera Utara
• Chorus terdapat pada birama 8 sampai pada birama 11tetapi terdapat sebuah penahanan nada suspensi sampai pada birama selanjutnya atau birama 12
ketukan pertama • Bridge tidak terdapat pada lagu Ode to joy
• Interlude tidak terdapat hal ini dikarenakan lagu ini untuk sebuah pembelajaran
• Ending terdapat pada birama 12 ketukan ke 2 sampai pada birama 15
5.7.1 Solusi permasalahan proses penerapan birama 1 sampai birama 4
Proses penerapan
Penulis membuat sebuah latihan kepada siswa untuk dapat memainkan melodi dasar dari lagu Ode to joy melalui sebuah petikan secara bersamaan yang
dilakukan pada ibu jari P dengan M dipetik secara bersamaan melalui teknik tirando, tidak hanya pada jari P dan M tetapi guru dapat melatih jaris P dan I
secara bersamaan melalui bahan yang dibuat oleh penulis, jika anak masih kesulitan memainkan jari secara bersamaan.
Universitas Sumatera Utara
Proses penerapan
Penulis kembali membuat permainan yang menggunakan jari secara bersamaan melalui P dan I, kemudian P dan M, kemudian P dan A, hal ini
dikarenakan melodi dasar dan akord, bass maupun nada yang rendah pada lagu ode to joy, memiliki teknik yang jarak petikannya dari jarak merapat sampai pada
menjauh, sebaliknya terdapat petikan dari menjauh hingga petikan merapat, kemudian guru juga dapat melatih anak, melalui bahan yang dibuat oleh penulis
dimulai dari birama terakhir dimainkan secara berurutan dengan tempo yang sama sampai pada birama pertama.
5.7.2 Penerapan birama 1 sampai birama 4 dan birama 5 sampai birama 8 setelah memainkan solusi
Siswa memainkan birama 1 sampai birama 4 pada partitur lagu ode to joy setelah memainkan teknik-teknik dari solusi pembelajaran.
Pada birama 5 sampai birama 8 tidak terlalu berbeda dengan birama 1 sampai 4, siswa diajarkan dengan nada G jari 3 pada tangan kiri di senar E yang
Universitas Sumatera Utara
terlihat pada ketukan terakhir birama 8. Perbedaaannya dengan birama 1 sampai birama 4 hanya pada birama terakhir saja.
5.7.3 Solusi permasalahan proses penerapan birama 7 sampai birama 10
Proses penerapan
Penulis membuat sebuah pelatihan dengan menahan nada bass suspension, kemudian setelah anak dapat bermain penahanan nada bass, guru
dapat memberikan sebuah iringan kepada murid dengan mengikutsertakan melodi yang terdapat pada nada sopran.
5.7.4 Penerapan birama 9 sampai birama 12 setelah memainkan solusi
Setelah siswa memainkan teknik dari sebuah solusi pembelajaran dilanjutkan dengan memainkan reffren pada lagu ode to joy dari birama 9 sampai
birama 12.
5.7.5 Penerapan birama 13 sampai birama 16 setelah memainkan solusi
Universitas Sumatera Utara
Dilanjutkan dengan memainkan birama 13 sampai birama 16 yang memiliki kesamaan pada birama 5 sampai birama 8, dengan perbedaan birama ke
12 ketukan ke empat terdapat sebuah legato atau penahanan nada sampai birama 13 ketukan pertama dan variasi ritme pada birama 14 ketukan ke 4.
5.8 Solusi Permasalahan Lagu
“Nel Cor Piu Non Mi Sento”Kurikulum ABRSM
Universitas Sumatera Utara
Lagu nel cor piu non mi sento, keseluruhan terdiri dari 20 birama, yang diawali sukat 68 yang terdiri dari :
• Intro tidak terdapat pada lagu nel cor piu non mi sento terdapat pada lagu tetapi memiliki sebuah okmat pada nada A
• Verse terdapat pada kamar birama 8 ketukan ke 2 dan ketukan 3-5 berhenti kemudian dilanjutkan dengan okmat
• Chorus terdapat pada birama 8ketukan kelima sampai pada birama 14 ketukan ke 3
• Bridge tidak terdapat pada lagu ini
Universitas Sumatera Utara
• Interlude tidak terdapat hal ini dikarenakan lagu ini untuk sebuah pembelajaran
• Ending terdapat pada birama 14 ketukan ke 6 sampai pada birama 20
5.8.1 Solusi permasalahan proses penerapan birama 1 sampai birama 2
Proses penerapan
Penulis membuat tangga nada dengan sukat yang akan diajarkan seorang guru melalui patern 6\8. Dengan jari P, I, M, yang digunakan tangan kanan,
kemudian 0,1,2,3 jari pada tangan kiri. Hal ini dilakukan penulis agar siswa dapat mengerti jarak sebuah nada baik naik dan turun dan sesuai dengan patren 6\8.
5.8.2 Solusi permasalahan proses penerapan birama 3 sampai birama 4
Proses penerapan
Penulis membuat sebuah pelatihan bertahap, melatih siswa dengan contoh pertama yang diulang terus-menerus sampai seorang siswa benar-benar
mendapatkan penjarian yang baik dengan petikan yang sesuai dengan simbol penjarian. Kemudian setelah siswa dapat memainkan contoh pertama dengan baik,
Universitas Sumatera Utara
dilanjutkan dengan permainan yang menggunakan jari keempat. Hal ini dilakukan seorang siswa sampai menjadi sangat baik, kemudian setelah siswa dapat bermain
dengan baik pada contoh pertama dan kedua, siswa memainkan nada yang sesuai dengan lagu nel cor piu non mi sento pada birama 3 dan 4.
5.8.3 Penerapan birama 1 sampai birama 4 setelah memainkan solusi
Setelah memainkan solusi pembelajaran pada lagu nel cor piu non mi sento, dilanjutkan dengan siswa memainkan partitur lagu dari birama 1 sampai
pada birama 4 ketukan ke tiga.
5.8.4 Solusi permasalahan proses penerapan birama 5 sampai birama 6
Proses penerapan
Dalam hal ini penulis melatih sebuah penjarian secara bergantian yang berbentuk sebuah tangga nada, dilakukan siswa dengan posisi V yang mengikuti
simbol penjarian pada tangan kiri.
5.8.5 Penerapan birama 4 sampai birama 8 setelah memainkan solusi
Universitas Sumatera Utara
Setelah memainkan solusi pembelajaran pada lagu nel cor piu non mi sento, dilanjutkan siswa memainkan partitur lagu dari birama 4 sampai pada
birama 8 ketukan ke dua.
5.8.6 Solusi permasalahan proses penerapan birama 8 dan birama 9
Proses penerapan
Penulis membuat frame yang sama pada posisi V dan posisi II dilakukan dengan melatih naik dan turun pada posisi V dan II, di awali dengan petikan
apoyando kemudian guru dapat melatih siswa juga dengan petikan tirando, kemudian dapat ditambahkan dengan sebuah variasi ritme agar pembelajaran
lebih menarik.
5.8.7 Penerapan birama 8 sampai birama 14 setelah memainkan solusi
Universitas Sumatera Utara
Setelah memainkan solusi pembelajaran pada lagu nel cor piu non mi sento, dilanjutkan siswa memainkan partitur lagu dari birama 8 sampai pada
birama 8 ketukan ke tiga.
5.8.8 Solusi permasalahan proses penerapan birama 17 sampai birama terakhir
Proses penerapan
Penulis membuat sebuah pelatihan melalui posisi II secara crossing, pada jari 1,2 kemudian crossing terjadi pada jari ke 4, kemudian pergantian posisi
dilakukan dengan mengubah penjarian yang dilakukan pada jari ke 4 posisi II, dimainkan pada jari 1 posisi V yang ditutup dengan jari ke 4 pada senar B.
Penulis mengharapkan, dengan membuat pelatihan tersebut, siswa dapat melatih pergantian posisi dan pergantian penjarian pada kolom yang sama.
5.8.9 Penerapan birama 14 sampai birama 20 setelah memainkan solusi
Setelah memainkan solusi pembelajaran pada lagu nel cor piu non mi sento, dilanjutkan siswa memainkan partitur lagu dari birama14 sampai pada
Universitas Sumatera Utara
birama 8 ketukan ke dua dan di akhiri, berhenti rest 3 ketukan pada birama terakhir.
5.9 Transkipsi Pernyataan Siswai
Terhadap Penerapan Solusi Pembelajaran Gitar di Chandra Kusuma School
Alvin Lianto
Alvin Lianto menyatakan pembelajaran gitar melalui sebuah solusi pembelajaran yang diterapkan penulis memudahkan Alvin Lianto dari bahan lagu
yang terlihat sulit ketika ingin dimainkan. Penerapan solusi pembelajaran gitar tahap demi tahap yang di lakukan penulis menjadikan Alvin Lianto menyukai
pelatihan-pelatihan baik dari teknik dua nada Double String dan Alvin Lianto juga menyatakatan solusi yang diterapkan penulis tidak terlalu mengejar waktu
untuk cepat dapat dalam memainkan instrumen gitar, solusi pembelajaran tersebut bagi Alvin Lianto bertahap, memudahkan dalam bermain lagu, pengulangan-
pengulangan yang dilakukan pada bagian yang sulit, cepat, dan tidak mengejar waktu. Kesulitan yang dihadapi Alvin Lianto ketika pembelajaran praktik
instrumen gitar adalah kesulitan-kesulitan teknik yang didapati Alvin Lianto tanpa sebuah pelatihan bagi Alvin Lianto memperlambat dirinya terhadap sebuah
pembelajaran gitar di sekolah Chandra Kusuma.
Jennifer Lauditta
Universitas Sumatera Utara
Jennifer Lauditta sangat menyukai dan menginginkan metode pembelajaran melalui sebuah solusi yang diberikan penulis. Jennifer Lauditta
sangat menyukai solusi yang diberikan penulis karenakan ia dapat memainkan teknik - teknik yang diberikan yang bertujuan untuk dapat memainkan sebuah
lagu dari kurikulum ABRSM. Keinginginan Jennifer Lauditta melakukan pembelajaran praktik gitar dengan solusi yang diterapkan penulis, dikarenakan
kurang mengertinya Jennifer Lauditta terhadap pembelajaran gitar dengan membaca sebuah notasi balok kemudian diterapkan pada gitar. Permasalahannya
adalah ia merasa kesulitan tanpa sebuah pelatihan khusus, Jennifer Lauditta selalu membaca notasi dengan mengeja kemudian menerapkan penjarian untuk
mendapatkan nada dari hasil permainannya. Hal ini cukup membosankan bagi Jennifer Lauditta dalam pembelajaran gitar di sekolah Chandra Kusuma.
Stephen Sempana
Stephen Sempana menyenangi solusi yang diberikan penulis, Stephen Sempana menyatakan solusi yang diberikan penulis memudahkan ia dalam
menghapal notasi untuk memainkan lagu dari kurikulum ABRSM. Bermain secara bertahap ketika memainkan sebuah lagu, melalaui penerapan solusi yang
diberikan penulis sangat membantu Stephen Sempana dalam pembelajaran praktik instrumen gitar. Stephen Sempana adalah murid yang suka memainkan sebuah
lagu dengan menghapal nada maupun teknik. Kesulitan Stephen Sempana dalam pembelajaran praktik instrumen gitar adalah tahapan pembelajaran yang selalu
melompat dan tidak bertahap, memaksa Stephen Sempana untuk mampu
Universitas Sumatera Utara
memainkan sebuah lagu. Permasalahan ini menjadi penghambat untuk perkembangan Stephen Sempana dalam mempelajari praktik instrumen gitar di
sekolah Chandra Kusuma.
Ganda Swandana Guru Gitar Chandra Kusuma School
Ganda Swandana Sigalingging adalah nama lengkap sosok guru muda yang sehari-hari melakukan kegiatan belajar mengajar musik instrumen gitar di
Chandra Kusuma School. Guru gitar, bapak Ganda Swandana menyatakan solusi pembelajaran yang diterapkan penulis sangat membantu melalui teknik,
penyampaian, tahap demi tahap, serta sistem pelatihan yang sangat membantu anak dalam mempelajari sebuah lagu. Anggapan siswa terhadap kesulitan-
kesulitan pada sebuah lagu dari teknik penjarian tangan kanan dan tangan kiri, bukan menjadi penghambat setelah mengikuti pelatihan dari penerapan sebuah
solusi pembelajaran, terlebih pelatihan-pelatihan ringan seperti memainkan tangga nada, petikan tangan kanan, pelatihan penjarian tangan kiri, memudahkan siswa
sesuai dengan harapan ketika memainkan sebuah lagu. Pelatihan-pelatihan yang diberikan penulis melalui pola ritme, interval penjarian, teknik penjarian, sesuai
dengan kebutuhan siswa memainkan sebuah lagu dari tingkat kesulitannya.
Tingkat keberhasilan solusi pembelajaran
Guru Chandra Kusuma menyatakan keberhasilan dari sebuah solusi yang diterapkan penulis, untuk pembelajaran gitar baik dalam proses pembelajaran
maupun ujian ABRSM yang di lakukan siswa. Hal ini terlihat dari pelatihan- pelatihan yang di lakukan penulis kepada siswa dari beberapa kali pertemuan
Universitas Sumatera Utara
dengan menerapkan teknik-teknik untuk memainkan sebuah lagu. Dalam hal ini kemudahan siswa, interpretasi, teknik yang baik dalam memainkan sebuah lagu
tanpa sebuah kesalahan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pembelajaran di sekolah Chandra Kusuma menurut instruktur gitar.
Kurikukulum ABRSM
Aplikasi CKS
Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Bagan 5.1 Struktur pembahasan bab V
BAB VI
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan