alat musik tersebut dipakai untuk pembelajaran dan ketika anak sudah menyukai alat tersebut anak dapat membeli di sekolah maupuin di luar sekolah.
5.3.3 Solusi permasalahan kebijakan penilaian
Sekolah Chandra Kusuma melatih siswa sebelum ujian berlangsung, kemudian sekolah tersebut membuat pra ujian kepada siswa untuk mengujikan
terlebih dahulu yang dinilai dari seorang guru yang berkompeten di bidang instrumen. Sekolah Chandra Kusuma juga membuat ujian susulan kepada siswa
yang gagal untuk ujian, tetapi tidak pada pelajaran seni musik khususnya praktik instrumen dikarenakan ujian yang dilakukan siswa terlepas dari sebuah sekolah,
secara Internasional yang bertempat di hotel J.W Mariott. Maka dalam hal ini sekolah harus benar-benar mempersiapkan anak untuk mengikuti ujian dengan
kesiapan yang benar-benar baik.
5.3.4 Solusi permasalahan kurikulum
Solusi permalasahan sebuah kurikulum menurut penulis terdapat pada seorang guru yang menerapkan sebuah kurikulum. Seorang guru harus mengerti
tujuan sebuah kurikulum agar siswa yang mempelajarinya dapat mengerti kekurangan anak sampai dimana ketika memainkan bahan ajar tersebut melalui
sebuah kurikulum, kemudian persoalan bagaimana seorang guru mengajarkan anak sebelum mempelajari bahan yang akan diujiankan, pastinya seorang anak
akan memainkan bahan yang mendukung teknik-teknik yang terdapat pada buku panduan yang akan diujiankan siswa. Persoalannya bagaimana seorang guru akan
Universitas Sumatera Utara
memberikan bahan pendukung untuk anak yang akan ujian sedangkan seorang guru tidak mengerti akan persoalan bahan dari kurikulum tersebut. Dalam hal ini
guru harus mengerti pada persoalan sebuah kurikulum baik dari sebuah tujuan maupun bahan pendukung untuk memainkan sebuah kurikulum, yang akan
diujiankan seorang anak serta mengerti kelemahan kurikulum agar seorang guru dapat memposisikan seorang siswa ketika mempelajari praktik instrumen
khususnya gitar.
5.3.5 Solusi permasalahan metode
Dalam hal ini seorang guru harus mengerti sebuah cara ajar yang baik, penulis melihat guru di sekolah Chandra Kusuma memiliki skill yang baik dalam
mengajar, guru praktik instrumen di sekolah tersebut sering sekali mengajarkan anak bermain tanpa melihat buku panduan tetapi bahan yang dimainkan seorang
anak untuk kepentingan bermain sebuah lagu sebuah kurikulum. Hanya saja persoalannya adalah anak jadi tidak suka bermain ketika membaca sebuah notasi
dalam buku panduan. Kemudian persoalan cara guru yang tidak mengikuti bahan yang berurutan tertera di buku panduan tidak di ikuti oleh guru karena anak
merasa sudah tidak penting memainkan bahan tersebut. Maka anak disuruh guru untuk melompati urutan bahan yang ada pada buku panduan. Dalam hal ini guru
harus mengerti keinginan anak bermain tahap demi tahap kemudian jika daya tangkap anak sangat cepat guru harus memberikan reportoar tambahan untuk
menambah tugas anak. Penyampaian yang dilakukan oleh guru adalah sebuah metode yang baik bagi seorang siswa sekolah Chandra Kusuma School.
Universitas Sumatera Utara
5.3.6 Solusi permasalahan mengajar