yang sudah siap matang. Melalui fisik seperti sebuah jari, panjangnya tangan, kemudian pemikiran yang penting dalam sebuah proses pembelajaran akan lebih
berhasil jika anak sudah siap matang. Permasalahan yang sering terjadi di sekolah Chandra Kusuma School terhadap orang tua yang sering sekali membuat
anaknya mempelajari praktik instrumen musik di usia yang sangat muda sehingga daya tangkap anak kurang begitu baik, dikarenakan anak belum mengerti sama
sekali, dengan usia seorang anak yang lebih tertarik bermain. Kemudian persoalan tubuh yang masih begitu kecil ketika mempelajari instrumen gitar sampai ukuran
instrumen terkecil juga tidak dapat standarisasi dengan anak yang mempelajari di usia muda.
4.2.7 Permasalahan rasa percaya diri
Rasa percaya diri timbul dari keinginan diri seorang siswa bertindak untuk sebuah keberhasilan memainkan alat musik. Dari segi perkembangan, rasa
percaya diri dapat timbul berkat adanya sebuah lingkungan yang berkompetisi dengan baik. Dalam proses belajar praktik instrumen siswa sekolah Chandra
Kusuma, prestasi merupakan tahap pembuktian yang diakui oleh guru. Semakin siswa sering mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik maka rasa percaya
dirinya akan meningkat, namun apabila sebaliknya yang terjadi maka siswa akan merasa lemah percaya dirinya. Permasalahan percaya diri tidak hanya terletak
pada sebuah prestasi, kurangnya perhatian orang tua, alat yang kurang baik dimiliki siswa dan ejekan dari teman-teman disekitar membuat siswa tidak ingin
tampil di depan teman-temannya sehingga mengakibatkan anak kurang merasa
Universitas Sumatera Utara
percaya diri memainkan instrumen. Hal ini mengakibatkan kurang baiknya proses pembelajaran pada praktik instrumen, kemudian munculnya grogi nervous siswa
saat tampil di panggung ketika melakukan sebuah pertunjukan.
4.2.8 Permasalahan disiplin waktu
Kebiasaan-kebiasaan buruk belajar siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan menguasai materi yang telah disampaikan oleh
guru. Kebiasaan buruk tersebut dapat berupa ; baru akan belajar serius pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah
hanya untuk gengsi, datang terlambat bergaya pemimpin. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dikarenakan oleh siswa yang kurang paham dengan arti belajar bagi diri
sendiri, akibatnya siswa-siswi akan tertinggal dalam proses praktik pembelajaran instrumen musik, kemudian kebiasaan siswa yang selalu tidur di pagi hari
membuat siswa ketika mempelajari instrumen mengantuk saat guru mengajar. Permasalahan ini diluar pengetahuan seorang guru, dan permasalahan ini adalah
persoalan terhadap orang tua yang harus memperhatikan kegiatan anaknya dalam mempelajari instrumen musik.
4.2.9 Permasalahan faktor kelelahan