Kuantifikasi Seluruh Manfaat dan Fungsi Secara Moneter

2. Harga tidak langsung yang digunakan untuk menilai manfaat tidak langsung seperti pengaruh banjir dengan pendekatan kerugian akibat banjir, penyedia O 2 berdasarkan pendekatan produksi O 2 dari hutan alam serta peneyerapan CO 2 Anonim, 1999. Jika belum ada penelitian tentang penyedia O 2 dan peneyerapan CO 2 3. Untuk sumberdaya alam yang tidak diperdagangkan dipasar, tetapi barang substitusinya ada dipasar maka menggunakan Metode Harga Substitusi, misalnya kayu bakar dengan harga minyak yang dijual dipasaran Yusran, 2001; Askary, 2004 maka dilakukan dengan analogi penelitian yang sudah ada perhektar. 4. Untuk proses perhitungan nilai sekarang dari pendapatan Net Present Value , maka digunakan tabel diskonto discount table dengan persamaan sebagai berikut : NPV = Dimana : NPV = Nilai sekarang bersih i = Tingkat diskonto t = Waktu 5. Dan untuk mendapatkan Nilai Manfaat Ekonomi Total dari Kawasan Panas Bumi Kamojang maka dapat digunakan persamaan : NMET = NML + NMTL + NEK + NEW + NMP Dimama : NMET = Nilai Manfaat Ekonomi Total NML = Nilai Manfaat Langsung NMTL = Nilai Manfaat Tidak Langsung NEK = Nilai Ekonomi Keberadaan NEW = Nilai Ekonomi Warisan NEP = Nilai Ekonomi Pilihan

4.4.8 Benefit Transfer

Menurut Fauzi 2010, benefit transfer merupakan salah satu solusi untuk menilai perkiraan manfaat dari tempat lain dimana suatu sumberdaya alam tersedia. Manfaat tersebut kemudian ditransfer untuk memperoleh perkiraan kasar mengenai manfaat lingkungan. Secara prinsipil pendekatan ini dilakukan dengan hati-hati karena banyak kelemahan yang terkandung didalamnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya protokol kesepakatan untuk menggunakan metode ini. Berbagai pertimbangan perlu dipikirkan secara matang, sebelum teknik ini dilaksanakan. Pertimbangan ini menyangkut dengan biaya dan manfaat yang mengadopsi teknik benefit transfer tersebut, serta desain dan koleksi data untuk keperluan studi ditempat lain. Menurut Brown dan Pearce 1994, hutan alam primer mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 283 ton per hektar, hutan alam sekunder mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 194 ton per hektar dan hutan alam tersier mempunyai kemampuan menyimpan karbon sebesar 100 ton per hektar. Menurut Hamilton et al 2010 dalam Prasetyo 2011 jika ada disuatu kawasan yang memiliki hutan cagar alam yang luas, maka kawasan ini pasti memiliki pohon dengan ukuran besar dan usia yang lama sehingga tingkat penyimpan karbon pun akan banyak, dengan demikian untuk menilai karbon yang ada maka digunakan harga yang telah ditentukan yaitu sebesar US 4,6 per ton dengan nilai kurs US 1 setara dengan Rp10.000 sehingga US 4,6 adalah Rp46.000ton Langkah-langkah dalam melakukan teknik perhitungan benefit transfer untuk nilai karbon yaitu : 1. Mengindentifikasi studi yang ada atau nilai-nilai yang dapat digunakan untuk transfer. Dalam hal ini, peneliti akan mencari penelitian yang menggunakan nilai karbon. Untuk keperluan ini, diasumsikan bahwa peneliti telah menemuka dua studi yang diperkirakan nilai untuk dua korbon. 2. Menentukan apakah nilai-nilai yang ada dialihkan. Nilai-nilai yang ada akan dievaluasi berdasarkan beberapa kriteria. Beberapa faktor yang menentukan komparabilitas adalah sejenis hutan misalnya hutan di wilayah tropis, kualitas yang sama dari situs misalnya kualitas air dan fasilitas, dan ketersediaan serupa substitusi misalnya sejumlah tanaman yang ada didekatnya. Apakah karakteristik populasi yang relevan dan sebanding, misalnya demografi sama antara daerah dimana penelitian dilakukan dan daerah yang dinilai. Jika tidak, apakah data tersedia untuk melakukan penyesuaian atau tidak.