oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F-hitung yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 22.974 dengan nilai sig sebesar 0,000, hal ini
menunjukan bahwa variabel-variabel dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP warisan yang dilakukan pada taraf α. Nilai
Durbin-Watson yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 1.694, dan angka ini menunjukan bahwa tidak adanya autokorelasi yang terdapat dalam model tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi sisaan menyebar bebas dapat dipenuhi. Model yang dihasilkan dalam analisis regresi pada nilai WTP warisan
kawasan panas bumi Kamojang adalah sebagai berikut :
WTPe = 3.361 - 0.266 UL + 0.366 PD + 0.046 KL + 0.208 PP + 0.032 TP + 0.119 AD + 0.554 PL
Pada model tersebut variabel independen yang berpengaruh nyata adalah pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, asal daerah dan pengetahuan
lingkungan. Variabel pendapatan berpengaruh signifi
kan dan positif pada taraf α 99 persen terhadap nilai WTP warisan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
tingkat pendapatan serta kebutuhan dasar responden sudah terpenuhi maka responden cenderung mengalihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhannya
yaitu dengan memberikan penilaian terhadap WTP warisan, dengan demikian nilai WTP warisan akan semakin tinggi. Variabel pengetahuan lingkungan
berpengaruh signifi kan dan positif pada taraf α 99 persen terhadap nilai WTP
warisan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin baik tingkat pemahaman lingkungan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Kamojang, akan menyebabkan kenaikan
nilai WTP warisan sebesar 0.554 persen, dengan demikian maka nilai WTP warisan akan semakin tinggi.
Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani berpengaruh signifikan dan positif pada taraf α 90 persen terhadap nilai WTP warisan. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pekerjaan dengan profesi sebagai petani di kawasan Kamojang, akan menyebabkan kenaikan nilai WTP warisan
sebesar 0.208 persen, dengan demikian nilai WTP warisan akan semakin tinggi. Variabel tingkat pendidikan berpengaruh signifi
kan dan positif pada pada taraf α 90 persen terhadap nilai WTP warisan. Hal ini menjelaskan bahwa apabila
responden dengan tingkat pendidikan minimal SMA maka responden cenderung untuk menjaga dan melestarikan sumberdaya alam dimasa yang akan datang,
sehingga memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin tinggi. Variabel asal daerah berpengaruh signifi
kan dan positif pada taraf α 80 persen terhadap nilai WTP warisan. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
tingkat kunjungan responden yang berasal dari luar kawasan Kamojang, akan menyebabkan kenaikan nilai WTP warisan sebesar 0.119 persen. Responden yang
berasal dari luar kawasan Kamojang yang mengetahui tentang pentingnya kawasan tersebut cenderung memperdulikan kelestarian kawasan untuk generasi
dimasa yang akan datang, maka responden cenderung untuk memberikan penilaian pada WTP warisan akan semakin tinggi.
Sementara itu ada beberapa variabel independen lain yang berpengaruh tidak nyata taraf kepercayaan 99, 95, 90, 85 dan 80 adalah usia dan
jumlah keluarga. Variabel usia berpengaruh tidak nyata pada nilai WTP warisan. Hal ini menjelaskan bahwa variabel usia dari responden berpengaruh pada WTP
warisan yaitu dengan memberikan penilaian yang tidak signifikan. Variabel jumlah keluarga berpengaruh tidak nyata pada nilai WTP warisan. Hal ini
menjelaskan bahwa variabel jumlah keluarga dari responden berpengaruh pada WTP warisan yaitu dengan memberikan penilaian yang tidak signifikan.
7.5 Nilai Ekonomi Total
Nilai ekonomi total total economic value yang terdapat di kawasan panas bumi Kamojang merupakan penjumlahan dari nilai ekonomi manfaat langsung
direct use value, manfaat tidak langsung indirect use value, nilai keberadaan existence value, dan nilai warisan bequest value.
Hal ini menunjukan bahwa kawasan panas bumi Kamojang telah banyak memiliki manfaat terhadap kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya,
sebagaimana terlihat pada tabel diatas. Walaupun demikian Pearce dan Moran 1994 tetap mengingatkan bahwa nilai total yang didapat dari formula yang ada,
sebenarnya tidaklah benar-benar nilai ekonomi total, masih jauh lebih besar lagi. Alasannya adalah nilai tersebut masih belum mencakup seluruh nilai konservasi
hutan kecuali nilai ekonomi, nilai ekonomi total tidak dapat dihitung dengan formula sederhana karena adanya beberapa fungsi ekologis dasar yang bersifat
sinergis sehingga nilainya jauh lebih besar dari nilai fungsi tunggal. Untuk nilai nilai ekonomi total di kawasan panas bumi Kamojang dan persentasinya dapat
dilihat pada uraian Tabel 26 berikut ini :
Tabel 26 Total Nilai Ekonomi Kawasan Panas Bumi Kamojang Jenis Komoditi
Nilai per Tahun Nominal
Direct Use Value
Kayu Hutan Produksi 10.153.656.000
0.56 Kayu Bakar
1.782.600.000 0.09
Hewan Buruan 594.000.000
0.03 Sayuran Alami
120.364.692.000 6.65
Hortikultura 1.784.657.250
0.1 Tumbuhan Obat2 Alami
1.950.338.700 0.11
Panas Bumi 1.673.568.000.000
92.45
Nilai Ekonomi Direct Use 1.810.197.943.950
99.31 Indirect Use Value
Ekowisata 447.855.000
15 Nilai Air
1.587.132.000 53
Nilai Penyerapan Karbon 976.727.430
32
Nilai Ekonomi Indirect Use 3.011.714.430
0.16 Existence Value
Nilai Pelestarian 8.023.230.000
0.44
Nilai Ekonomi Keberadaan 8.023.230.000
Bequest Value
Nilai Warisan 1.139.490.000
0.06
Nilai Ekonomi Warisan 1.139.490.000
Nilai Ekonomi Total 1.822.372.378.380
100
Sumber : Data Primer Diolah,2011
Total nilai ekonomi total economic value yang terdapat di kawasan Kamojang merupakan penjumlahan dari nilai manfaat langsung direct use value,
manfaat tidak langsung indirect use value, nilai keberadaan existence value dan nilai warisan bequest value. Nilai yang paling berpengaruh pada nilai
ekonomi total di kawasan Kamojang dengan tingkat presentasi 99.31 adalah nilai manfaat langsung direct use value, sedangkan nilai yang paling kecil
tingkat pengaruhnya terhadap nilai ekonomi total yaitu nilai warisan Bequest value
dengan tingkat presentasi sebesar 0.06 .
Potensi sumberdaya alam kawasan panas bumi kamojang sendiri akan terus bertambah apabila terus digali mengingat masih banyak manfaat-manfaat
lain yang belum tereksploitasi seperti biodiversitas dan sebagainya dalam penelitian ini yang mungkin bila dikuantifikasikan, maka akan lebih meningkatan
nilai ekonomi total yang jauh lebih besar. Dari data hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah pertimbangan bagi
para stakeholder atau para pengambil kebijakan tentang penetapan tatakelola yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan manfaat kawasan tersebut secara optimal
tanpa harus melakukan pengrusakan hutan maupun ekosistem yang ada sehingga sustainability dari kawasan tersbut selalu terjaga.
7.6 Net Present Value NPV
Net present value NPV dari nilai ekonomi total total economic value
kawasan Kamojang dimasukkan untuk memperkirakan nilai dimasa yang akan datang dan diskon faktor pada saat ini, dengan asumsi bahwa keadaan kawasan
panas bumi Kamojang tidak mengalami perubahan. Perhitungan NPV dilakukan dengan menggunakan tabel faktor disconto. Apabila tingkat diskon faktor per
tahun yang digunakan yaitu sebesar 5, 10 dan 15, maka dapat dihitung nilai sekarang dari kawasan Kamojang selama 15, 25 dan 50 tahun yang akan datang.
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada tabel diatas maka nilai NPV di kawasan panas bumi Kamojang pada tingkat diskon faktor 5 pada
tahun ke 15 yaitu sebesar Rp 18.915.602.105.810, tahun ke 25 sebesar Rp 25.684.415.279.579 dan tahun ke 50 sebesar Rp 33.269.094.301.075, tingkat
diskon faktor 10 pada tahun ke 15 sebesar Rp 13.861.109.200.059 pada tahun ke 25 sebesar Rp 16.541.747.006.671 dan tahun ke 50 sebesar
Rp18.068.484.058.244, dan pada tingkat diskon faktor 15 pada tahun ke 15 sebesar Rp 10.656.085.753.910, pada tahun ke 25 sebesar Rp 2.634.021.425.489
dan tahun ke 50 sebesar Rp 21.868.468.540.560. Untuk perhitungan Total Net present value NPV kawasan Kamojang dengan diskon faktor 5,10 dan 15
dapat dilihat pada uraian Tabel 27 berikut: