Nilai Ekonomi Kayu Bakar
Tabel 13 Jenis Satwa Buruan di Kawasan Panas Bumi Kamojang No
Nama Keterangan
Babi hutan Sus vitatus 1
- Kijang Muntiacus muntjak
2 -
Macan Tutul Panthera pardus 3
Dilindungi Musang Paradoxurus hermaproditus
4 -
Trenggiling Manis javanicus 5
Dilindungi Surili Presbytis comata
6 Dilindungi
Lutung Trachypithecus auratus 7
Dilindungi Ayam Hutan Gallus gallus
8 -
Burung belibis Anas sp, 9
Dilindungi Burung Kuntul Egretta sp
10 Dilindungi
Dari hasil perhitungan yang ada maka nilai ekonomi satwa baik dilindungi maupun yang tidak dilindungi dalam kurun waktu sebulan adalah Rp 49.500.000,
yang didapat dari hasil buruan masyarakat, sehingga perhitungan total nilai ekonomi satwa di kawasan panas bumi Kamojang jika dihitung dalam setahun
adalah Rp 594.000.000. Untuk perhitungan total nilai ekonomi satwa yang diburu dapat dilihat pada uraian Tabel 14 sebagai berikut:
Sumber : BKSDA Jabar Mei, 2011
Tabel 14 Nilai Ekonomi Satwa Buruan
No Jenis Hewan
Harga RpEkor
Jumlah EkorBulan
Nilai Total Rp.
Babi hutan Sus vitatus 1
1.000.000 5
5.000.000 Kijang Muntiacus muntjak
2 3.000.000
5 15.000.000
Macan Tutul Panthera pardus 3
10.000.000 1
10.000.000 Musang Paradoxurus hermaproditus
4 100.000
5 500.000
Trenggiling Manis javanicus 5
1.500.000 10
15.000.000 Surili Presbytis comata
6 200.000
6 1.200.000
Lutung Trachypithecus auratus 7
200.000 8
1.600.000 Ayam Hutan Gallus gallus
8 30.000
10 300.000
Burung belibis Anas sp, 9
30.000 20
600.000 Burung Kuntul Egretta sp
10 20.000
15
Nilai Ekonomi Satwa Buruan per Bulan
300.000
49.500.000 Nilai Ekonomi Satwa Buruan per Tahun
594.000.000
Keterangan :
Sumber : Data Primer diolah, 2011 dan Harga hewan buruan ditingkat pembeli 2011.
1. Harga berdasarkan harga jual ke pembeli 2. Manfaat yang digunakan sebagai konsumsi, peliharaan maupun diambil
organ tubuh untuk hiasankoleksi. 3. Waktu berburu rata-rata 1 kaliminggu
4. Hasil tangkapan berdasarkan satwa yang ditemukan ketika berburu
Masyarakat yang sering melakukan perburuan pada satwa yang dikonsumsi atapun dijual seperti Babi hutan dengan rata-rata hasil buruan yaitu 5
ekor per bulan dengan waktu berburu 1 kali dalam seminggu, harga jual per ekor adalah Rp 1.000.000, Kijang Rp 3.000.000 per ekor rata-rata perbulan 5 ekor,
Macan tutul Rp 10.000.000 per ekor rata-rata perbulan 1 ekor, Musang Rp 100.000ekor rata-rata perbulan 5 ekor, Trenggiling Rp 1.500.000 per ekor
rata-rata perbulan 10 ekor, Surili Rp 200.000 per ekor rata-rata perbulan 6 ekor, Lutung Rp 200.000 per ekor rata-rata perbulan 8 ekor, Ayam hutan Rp 30.000 per
ekor rata-rata perbulan 10 ekor, Burung Belibis Rp 30.000 per ekor rata-rata perbulan 20 ekor dan burung Kuntul Rp 20.000 per ekor rata-rata perbulan 15
ekor. Maraknya perburuan yang dilakukan oleh masyarakat saat ini apabila
dibiarkan maka suatu saat satwa yang diburu itu berkurang jumlahnya dan terancam punah, ditambah dengan konversi lahan hutan yang terjadi saat ini maka
kehidupan satwa semakin terancam akan keberadaanya. Perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia, di dalamnya termasuk satwa, memperoleh
perhatian besar pemerintah sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem dan dipertegas pada
PP no. 13 Tahun 1994 tentang pemburuan SatwaFauna yang berkaitan dengan perlindungan dan perdagangan SatwaFauna langka.
Peraturan pemerintah tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang telah diatur belum bisa menjamin adanya perlindungan akan
ekosistem yang dilindungi terutama di kawasan cagar alam panas bumi Kamojang, disebabkan kurangnya penyuluhan dari pemerintah terhadap
masyarakat tentang satwa yang dilindungi. Disisi lain belum adanya optimalisasi penegakan hukum terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai pemburu dan
pembeli satwa atau fauna langka yang dilindungi dikarenakan terbatasnya pengetahuan dibidang konservasi serta kuranya keahlian aparat hukum tentang
masalah perdagangan illegal, sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai pemburu dengan bebas melakukan pelanggaran hukum tanpa mendapatkan sangsi
atau hukuman yang sepadan.