Potensi Sayuran Alami Potensi Pertanian Holtikultura dan Sayuran Alami
Untuk memproduksi uap menjadi listrik maka diperluka investasi yang sangat mahal karena untuk membuat sebuah sumur membutuhkan biaya
US1 juta jika dengan nilai tukar Rp10.000,- per US1 maka sekitar Rp10 milyar per sumur, selain pembuatan sumur injeksi dan sumur kontrol
dengan biaya yang mahal, pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTP juga dalam produksinya membutuhkan air yang sangat banyak, untuk membangkitkan
1MW listrik dari uap panas bumi maka dibuthkan air ± 700 m
3
Tabel 9 Jumlah Produksi dan Harga Jual Panas Bumi dari PT. PGE ke PT. PLN di Kawasan Kamojang
jam untuk diijeksikandimasukan ke perut bumi dengan melalui sumur kontrol atau sumur
injeksi yang ada atau yang telah tersedia.
Variabel Data dan Harga
Satuan
Produksi Energi Listrik dari Panas Bumi 260
MWJam Harga Jual Listrik ke PLN
970 RpkWh
Satuan Biaya per KWH 225
RpkWh Dengan penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan salah
satunya panas bumi, maka rencana pemerintah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca serta penghematan BBM akan terwujud, disisi lain potensi nilai
ekonomi dari panas bumi juga sangat menguntungkan seperti uraian pada Table 10 berikut :
Sumber : Data Primer diolah, 2011
Tabel 10 Nilai Ekonomi Panas Bumi di Kawasan Kamojang Komponen
Perhitungan Nilai RpJam
Pendapatan dari penjualan energi listrik 970 x 260.000
252.200.000 Satuan Biaya per KWH
225 x 260.000 58.500.000
Nilai Produksi per Jam
193.700.000
Nilai Produksi per Bulan 139.464.000.000
Nilai Produksi per Tahun 1.673.568.000.000
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ekonomi sumberdaya alam panas bumi di kawasan Kamojang yang diperoleh dari perkalian antara harga dijual PT.
Pertamina ke PLN Persero dalam rupiah yaitu Rp. 970 per jam dengan besaran produksi yaitu sebesar 260.000 kW per jam dan dikurangi dengan biaya input
yaitu Rp 225 per jam.
Sumber : Data Sekunder dan Primer diolah, 2011
Nilai ekonomi sumberdaya alam panas bumi per tahun yang diperoleh, sudah dikurangi dengan nilai air yang digunakan untuk menghasilkan uap yaitu
dengan menggunakan model perhitungan water residual value. Nilai ekonomi panas bumi dikurangi dengan biaya input dan dibagi dengan jumlah air yang
digunakan per periode produksi. Jumlah air per periode produksi untuk 260 MW yaitu sebesar 140.000 m
3