kawah paling menarik bagi pengunjung, juga terdapat sumber air panas yang dimanfaatkan untuk penyembuhan penyakit kulit.
Berdasarkan pelaporan data dari BKSDA Jawa Barat selaku pengelola TWA Kamojang, pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisatan ke daerah tersebut
sebanyak 29.857 jiwa, yang terbagi dalam wisatawan domestik dan wisatawan luar negeri. Namun kebanyakan wisatawan yang melakukan kunjungan adalah
wisatawan domestik berasal Pulau Jawa sendiri serta berasal diluar dari pulau Jawa yang telah berdomisili di Pulau Jawa dan adapun beberapa diantaranya
adalah wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil identifikasi lapangan yang dilakukan, taman wisata alam
Kamojang memiliki nuansa alam yang unik dengan keberadaan beberapa kawah alami, pemandiaan sauna alami yang dimanfaatkan dari pancaran uap air dari sela-
sela bebatuan yang ada serta adanya Kawah Kereta dimana kawah ini menghasilkan bunyi seperti kereta api yang terdengar sampai radius 3 km, adanya
bunyi ini disebabkan tekanan uap dari perut bumi yang muncul ke permukaan yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga dengan keunikan ini TWA Kamojang
mampu menarik wisatawan yang ingin mengetahui keunikan dari TWA Kamojang itu sendiri.
Namun disisi lain dari TWA Kamojang masih sangat minim dengan fasilitas yang mendukung kegiatan wisatawan seperti tidak adanya listrik,
penginapan atau vila serta rumah makan atau restoran yang memadai, sehingga wisatawan yang berkunjung ke tempat ini tidak menginap dan langsung kembali.
Kebanyakan wisatawan menjadikan tempat ini sebagai tempat persinggahan ketika wisatawan hendak ke tempat wisata lainya seperti Kampung Sampireun
atau pemandian Cipanas Garut Jawa Barat.
6.2.2 Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan ini adalah : 1. Menikmati keindahan dan keunikan kawah yang terbentuk secara alami
seperti Kawah Manuk, Kawah Berecek, Kawah Sorekat, Kawah Kamojang, Kawah Cikahuripan, Kawah Kereta Api, Kawah Pojok, Kawah
Hujan, Kawah Cibuliran, Kawah Racun dan lainnya
2. Wisata ilmiah berupa pengamatan flora, fauna, kehutan dengan kayu dan hutan yang masih alami dan gejala alam.
3. Mandi sauna alami dan air panas 4. Lintas alam
6.2.3 Sarana, Prasarana dan Aksesibilitas
Sarana dan Prasarana yang terdapat di kawasan ini antara lain : loket karcis, pos penjaga, toilet, lapangan parkir, pemandian sauna alam dan warung.
Untuk mencapai kawasan TWA Kamojang dapat di tempuh dengan jalur kendaraan umum antara lain :
1. Melalui Garut dengan rute Bandung - Tarogong - Samarang – Pangkalan - Kawah Kamojang dengan jarak tempuh ± 100 Km.
2. Dari Bandung - Majalaya – Ibun - Kawah Kamojang, sejauh ± 31 Km.
6.3 Potensi Kehutanan
Kawasan panas bumi Kamojang memiliki potensi sumberdar daya alam yang melimpah. Selain kawasan penghasil panas bumi. Kawasan Kamojang
secara administratif terdapat di hutan cagar alam pemerintah provinsi Jawa Barat dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 110Kpts-II90 tanggal 14
Maret 1990, yang menetapkan TWA Kamojang seluas 8.286 Ha dan Cagar Alam seluas 7.805 Ha, yang terbentang diantara Gunung Mesigi, Gunung Papandayan
dan Gunung Cikuray. Kawasan ini juga terdapat hutan produksi hasil kayu yang dikelolah DEPHUT Jawa Barat dengan luasan area 50,35 ha. Untuk potensi kayu
dapat diliht pada uraian Tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5 Jenis dan Potensi Sumberdaya alam Kayu Hutan Produksi di Kawasan Panas Bumi Kamojang
Jenis Kayu Potensi Ha
Produksi m3
0 - 5 th 6 - 10 th
10 th Eucalyptus
145 50
46 5.636
Suren 85
3 6
2.192 Salamander
31 2
760
Jumlah 261
55 52
8.589
Sumber: Perum Perhutani dan BKSDA Jabar-Banten 2008