Penelitian Terdahlu yang Relevan

Tabel 1. Matriks Penelitian terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Ringkasan Choong-Ki Lee dan James W. Mjelde 2010 Vakuasi of Ecotourism Resources sing a Contingent Valation Method : The Case of the Korean DMZ CVM Total nilai ekowisata adalah 152,8 Milion Erfan Noor Yulian 2010 Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Taman Hutan Bukit Suharto Kalimantan Timur TEV Tahura Bukit Suharto memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar dengan total nilai ekonomi Rp. 141.390.367.264.492,00 yang terdiri dari nilai ekonomi manfaat langsung, nilai ekonomi manfaat tidak langsung, nilai ekonomi manfaat pilihan dan nilai ekonomi kerusakan sumberdaya Alam. Merryna 2009 Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab Desa Curug Goong, Kec. Padarincang Kabupaten Serang, Banten WTP Persentase responden yang bersedia untuk melakukan pembayaran jasa lingkngan sebesar 52 responden 63. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau tidak kesediaan membayar oleh responden terhadap pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya konservasi mata air Cirahab adalah penelitian terhadap mata air, jarak rumah ke sumber air dan jumlah kebutuhan air. Togu Manurung 2001 Analisis Valuasi Ekonomi Investasi Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Analisis Finansial Berdasarkan analisis finansial, investasi perkebunan kelapa sawit skala besar 10.000 ha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diterima oleh investor lebih besar dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan. NPV perkebunan kelapa sawit sebesar US 72,62 juta internal rate of return sebesar 26,35 Penerimaan perusahaan berasal dari hasil penjualan CPO dan KPO. Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan ini adalah jika dalam penelitian terdahulu hanya melihat dari sisi pemanfaat energi panas bumi yang dikonfersi ke energi listrik sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan energi listrik, serta hanya merupakaan kajian ekologis biofisik maupun potensi itu sendiri dari suatu kawasan. Namun dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu Mengevaluasi ekonomi sumberdaya alam yang ada di kawasan panas bumi Kamojang. Sehingga total nilai ekonomi sumberdaya alam yang ada di kawasan tersebut dapat diketahui. Penelitian yang menggunakan TEV pada Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Taman Hutan Bukit Suharto Kalimantan Timur Yulian, 2010. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut : Tahura Bukit Suharto dengan luasan 61,850 ha dengan potensi batubara yang ada maka Tahura Bukit Suharto dengan potensi yang sangat besar yang mempunyai nilai Total Economic Value sebesar Rp141.390.367.264.492 yang terdiri dari nilai manfaat langsung sebesar Rp128.451.726.127.065, nilai ekonomi manfaat tidak langsung sebesar Rp9.185.441.098.063, nilai ekonomi pilihan sebesar Rp 141.390.367.204.492, serta nilai kerusakan sebesar Rp 6.827.810.650.719. Penelitian yang menggunakan CVM untuk valuasi sumberdaya ekowisata pernah dilakukan oleh Lee dan Mjelde di Korea DMZ pada tahun 2010. Dari penelitian tersebut diestimasi total nilai ekowisatanya sebesar 152,8 Milion. Penelitian yang berjudul Analisis Valuasi Ekonomi Investasi Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia, dilakukan oleh Togu Manurung pada tahun 2001. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Financial. Dari analisis tersebut diperoleh NPV perkebunan kelapa sawit sebesar US 72,62 juta internal rate of return sebesar 26,35, penerimaan perusahaan berasal dari hasil penjualan CPO dan KPO dengan luasan 10.000 ha, maka investasi perkebunan kelapa sawit layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diterima oleh investor lebih besar dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan.

BAB 3 KERANGKA PEMIKIRAN

Pengelolaan kawasan ditujukan untuk pembangunan berkelanjutan sustainability development yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan masyarakat yang melibatkan semua pihak baik pemerintah, pengelola maupun masyarakat yang ada disekitar kawasan. Selain itu juga perlu penanganan yang lebih baik dari pemerintah setempat dan pihak pengelola kawasan Kamojang, selain memiliki potensi panas bumi juga terdapat potensi sumberdaya alam lain yang perlu dioptimalkan guna dapat memberikan nilai tambah. Pengelolaan kawasan Kamojang pada saat ini hanya terfokus pada pengeloaan panas bumi yang dihasilkan, namun informasi yang berkaitan dengan sumberdaya alam lain yang bermanfaat dan bernilai ekonomi dalam kawasan ini masih diabaikan. Kurangnya informasi secara keseluruhan dari sebuah kawasan baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan tidak diketahuinya nilai sumberdaya alam secara optimal pada kawasan tersebut. Sejauh ini masyarakat yang melakukan aktivitas disekitar kawasan panas bumi Kamojang dan pihak-pihak terkait pengelola kawasan serta pemerintah setempat tidak mengetahui secara pasti berapa besar nilai ekonomi sumberdaya alam yang ada di kawasan panas bumi Kamojang. Oleh karena itu valuasi ekonomi sumberdaya alam penting dilakukan untuk mengetahui berapa besar nilai ekonomi sumberdaya alam kawasan Kamojang yaitu panas bumi, produksi kehutanan, pertanian hortikultura, taman wisata alam, obat-obatan alami, sayuran alami, air, penyimpan karbon dan satwa, kemudian juga nilai keberadaan, dan nilai warisan. Berdasarkan pemikiran tersabut maka untuk mengetahui bagaimana kerangka pemikiran dari penelitian “ valuasi ekonomi sumberdaya alam kawasan panas bumi Kamojang ” sebagaimana pada Gambar 2. Gambar 2 Kerangka Pemikiran Penelitian Potensi SDAL Kawasan Kamojang Pengelolaan Panas Bumi Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Panas Bumi Kamojang Nilai Manfaat Langsung - Nilai Panas Bumi - Nilai Produk Kehutanan - Nilai Pertanian Hortikultura - Nilai Fauna - Nilai Tanaman Obat - Nilai Kayu Bakar Rekomendasi kepada pemerintah : Pengelolaan dan pengawasan Total Economic Value Sumberdaya Alam Kawasan Panas Bumi Kamojang Productivity Method Contingetn Valuation Method dan Regresi Treval Cost Method, Water Residual Value Benefit Transfer Net Present Value NPV Pengelolaan Pertanian Hortikltura Pengelolaan Hutan Produksi Pengelolaan Lainya Nilai Manfaat Tidak Langsung - Nilai Ekowisata - Nilai Air - Nilai Penyimpan Karbon Nilai non-Guna - Nilai Keberadaan - Nilai Warisan