Nilai Ekonomi Sayuran NILAI EKONOMI TOTAL KAWASAN PANAS BUMI KAMOJANG

hortikultura di kawasan panas bumi Kamojang dapat dilihat pada uraian Tabel 16 berikut ini : Tabel 16 Nilai Ekonomi Pertanian Hortikultura di Kawasan Panas Bumi Kamojang Sumber : Data Primer diolah, 2011 Jenis Sayuran Harga komoditi ditingkat petani 2011. Perhitungan Nilai Tomat Jumlah hasil panen TonHaTahun 7 Luas lahan Ha 1,35 Jumlah panen per Tahun 3 Jumlah Total hasil panen TonTahun 21 Nilai Jual Rp.Kg 2000 Nilai Ekonomi Panen RpTahun 56.700.000 Biaya Imput 30.192.750 Nilai Total Produksi RpTahun 26.507.250 Kol Jumlah hasil panen TonHaTahun 35 Luas lahan Ha 3 Jumlah panen per Tahun 3 Jumlah Total hasil panen TonTahun 105 Nilai Jual Rp.Kg 2000 Nilai Ekonomi Panen RpTahun 630.000.000 Biaya Imput 100.665.000 Nilai Total Produksi RpTahun 529.335.000 Jumlah hasil panen TonHaTahun Wortel 25 Luas lahan Ha 2 Jumlah panen per Tahun 3 Jumlah Total hasil panen TonTahun 150 Nilai Jual Rp.Kg 2.500 Nilai Ekonomi Panen RpTahun 375.000.000 Biaya Imput 112.380.000 Nilai Total Produksi RpTahun 262.620.000 Cabe Jumlah hasil panen TonHaTahun 6,4 Luas lahan Ha 3 Jumlah panen per Tahun 3 Jumlah Total hasil panen TonTahun 57,6 Nilai Jual Rp.Kg 23.000 Nilai Ekonomi Panen RpTahun 1.324.800.000 Biaya Imput 358.605.000 Nilai Total Produksi RpTahun 966.195.000 Total Nilai Ekonomi Hortikultura RpTahun 1.784.657.250 Berdasarkan hasil perhitungan diatas makan diperoleh total nilai ekonomi sumberdaya alam sektor pertanian hortikultura per tahun untuk komoditi Tomat adalah sebesar Rp 26.507.250, KolKubis per tahun adalah sebesar Rp529.335.000, Wortel per tahun adalah sebesar Rp 262.620.000, dan Cabe merah per tahun adalah sebesar Rp 966.195.000. Total nilai ekonomi pertanian hortikultura yang diperoleh dalam setahun adalah Rp 1.782.600.000. Nilai ekonomi sumberdaya alam per tahun seluruh komoditi pertanian hortikultura tersebut, sudah dikurangi dengan nilai air untuk semua jenis sayuran. Perhitungan dalam mengeluarkan nilai air dari nilai produksi sumberdaya alam sektor pertanian hortikultura untuk semua jenis komoditi, menggunakan model perhitungan water residual value. Perhitungan water residual value merupakan cara yang paling sederhana dalam menilai air yaitu nilai produksi pertanian hortikultura dikurangi dengan biaya input dan dibagi dengan jumlah air yang digunakan per periode produksi. Jumlah air per periode produksi untuk komoditi hortikultura di kawasan Kamojang yaitu sebesar 15 literdetikhektar selama dua jam disetiap 10 hari pasca tanam sampai pasca panen. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka total nilai ekonomi sumberdaya alam pertanian hortikultura per tahun di kawasan Kamojang setelah dikurangi nilai air diperoleh sebesar Rp 1.784.657.250. 7.1.6 Nilai Ekonomi Obat-Obatan Alami Menurut Robin 2007, dalam kawasan hutan yang ada di Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat-obatan yang tumbuh secara liar di hutan. Dengan kekayaan sumberdaya alam tersebut maka pemerintah kita memungkinkan untuk melakukan pengembangan industri di bidang obat-obatan. Penduduk asli indigenous people memiliki local knowlage atau pengetahuan lokal kearifan lokal secara turun temurun dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan juga menyakini bahwa tumbuhan liar yang ada dihutan tersebut dapat memberikan dampak kesembuhan kesehatan. Namun seiring dengan gencarnya penyuluhan kesehatan dan adanya puskesmas keliling dari pemkab setempat maka penggunaan tumbuhan tersebut sebagai alternatif obat hanya dilakukan pada waktu tertentu jika obat dari puskesmas kehabisan stok. Nilai sumberdaya alam untuk setiap jenis tanaman