Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan

3.500.000 per bulan berjumlah 104 orang 43, sedangkan responden dengan persentasi terendah memiliki pendapatan Rp 1.000.001-1.500.000 per bulan berjumlah 4 orang 2. Adapun responden lainnya yaitu responden yang memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.000.000 per bulan berjumlah 80 orang 34, responden yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 8.500.000 per bulan berjumlah 8 orang 3 dan responden yang yang memiliki pendapatan Rp3.500.001- Rp.8.500.000 per bulan berjumlah 11 orang 18. Tingkat pendapatan per bulan responden di kawasan Kamojang.

5.6.5 Etnis

Jenis suku bangsa responden di kawasan Kamojang sangat beragam, mulai dari responden yang merupakan suku asli Sunda sampai dengan responden yang merupakan pendatang dari luar daerah Jawa Barat dan dari luar Pulau Jawa. Responden dengan presentasi tertinggi merupakan suku asli Sunda yang berasal dari daerah Tasik berjumlah 68 orang 28. Adapun responden lainnya yaitu suku Jawa berjumlah 36 orang 15, responden yang berasal dari luar pula Jawa berjumlah 24 orang 10, responden yang berasal dari daerah Jakarta berjumlah 16 orang 7, responden yang berasal dari daerah Bandung berjumlah 32 orang 13 dan responden yang berasal dari daerah Garut berjumlah 64 orang 27. Sumber : Data Primer Diolah, 2011. Gambar 8 Karakteristik responden di kawasan Kamojang berdasarkan jenis suku bangsa 7 13 27 28 15 10 Jakarta Bandung Garut Tasik Jawa Luar Pulau Jawa

BAB 6 IDENTIFIKASI SUMBERDAYA ALAM KAMOJANG

Kawasan Kamojang merupakan suatu kawasan dimana terdapat potensi panas bumi yang terletak di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut provinsi Jawa Barat, lebih tepatnya di perbatasan diantara kedua Kabupaten luasan kawasan sebesar ±154.318 hektar. Pengelola kawasan Kamojang diberikan kepada PT Pertamina Geothermal Energy berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 466KptsMPertamb74 tanggal 10 Agustus 1974. Dari luasan wilayah kuasa pertambangan yang diberikan tersebut PT Pertamina Geothermal Energy hanya menggunakan lahan seluas 108,55 hektar yang terbagi dalam tata guna lahan yaitu Cagar Alam 48,85 ha, Hutan Produksi 50,35 ha dan Hak Milik 9,35 Ha. Masyarakat yang tinggal diareal atau kawasan ini rata-rata buruh tani, petani dan karyawan dari PT Pertamina dan PT Indonesia Power serta beberapa masyarakat yang berasal dari kedua Desa yakni Desa Ibun dan Desa Sukakarya dengan aktifitas sebagai pengusaha warung makanan dan kios wirausaha. Dengan adanya jalan alternatif yang dibuat oleh PT pertamina yang menghubungkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut dikawasan ini lebih memudahkan masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari mereka. Dengan akses jalan alternatif ini maka masyarakat yang berada di Kabupaten Bandung yang apabila mau melakukan kunjungan wisata ke TWA Kamojang maupun ke wisata Kampung Sampireun, maka tidak perlu harus melakukan perjalanan panjang yang memakan waktu lama dengan melewati daerah kota Garut begitu juga sebaliknya namun cukup dengan menggunakan fasilitas jalan alternatif yang telah tersedia.

6.1 Sumberdaya Alam Panas Bumi

Kawasan Kamojang sangat kaya akan sumberdaya alam salah satunya adalah panas bumi. Potensi panas bumi yang terdapat di kawasan Kamojang memiliki cadangan sumberdaya panas bumi yang apabila dikonversi ke listrik akan mendapatkan ± 260 – 300 MW. Potensi panas bumi yang ada di kawasan Kamojang dikelolah oleh dua perusahaan yaitu PT Pertamina Geothermal Energy sebagai penyedia istalasi