C. Prebiotik
Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dicerna yang memiliki efek menguntungkan terhadap inang melalui stimulasi secara selektif pertumbuhan
danatau aktivitas satu atau dalam jumlah terbatas bakteri di dalam kolon, sehingga meningkatkan kesehatan inang Gibson Roberfroid 1995.
Menurut Manning dan Gibson 2004, substrat yang berasal dari makanan atau yang diproduksi oleh inang yang tersedia untuk difermentasi oleh mikroflora
kolon, yaitu : yang melalui makanan, resistant starch, polisakarida non pati seperti pektin, selulosa, guar dan xylan, gula dan oligosakarida seperti laktosa,
laktulosa, rafinosa, stakhiosa dan frukto-oligosakarida. Senyawa yang diproduksi oleh inang seperti glikoprotein mucin yang diproduksi oleh sel goblet di dalam
epitelium kolon yang merupakan senyawa endogenous yang difermentasi di dalam kolon. Protein dan peptida yang berasal dari makanan, hasil sekresi pankreatik
atau diproduksi oleh bakteri juga tersedia meskipun jauh lebih kecil dibandingkan karbohidrat.
Menurut Ziemer dan Gibson 1998, beberapa sifat karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang diklaim memiliki efek fungsional terhadap kesehatan antara
lain: menunda pengosongan lambung, memodulasi waktu transit pada sistem pencernaan, meningkatkan toleransi terhadap glukosa, mereduksi penyerapan
lemak dan kolesterol, meningkatkan volume dan kemampuan membawa air dari kandungan usus dan memodulasi fermentasi mikroba dengan meningkatkan
produksi asam lemak ranta pendek, menurunkan pH dan produksi amonia. Kombinasi dari efek fungsional tersebut menghasilkan peningkatan kesehatan
inang dengan menurunnya gangguan pada usus konstipasi dan diare, penyakit kardiovaskuler dan kanker usus.
Menurut Gibson 2004 hampir setiap oligosakarida dan polisakarida termasuk serat pangan diklaim memiliki aktivitas prebiotik, tetapi tidak semua
karbohidrat makanan adalah prebiotik. Sedikitnya tiga kriteria yang diperlukan untuk menyatakan bahwa suatu komponenbahan pangan diklasifikasikan
sebagai prebiotik : 1 tidak dapat dihidrolisis atau diserap dalam lambung atau usus halus; 2 difermentasi oleh mikroflora sistem pencernaan yang
menimbulkan efek yang menguntungkan terhadap inang; 3 harus selektif
menstimulasi pertumbuhan dan atau aktivitas satu atau sejumlah terbatas bakteri yang menguntungkan di dalam kolon seperti Bifidobakteria.
Makanan yang kaya serat pangan adalah sayur-sayuran, buah-buahan, serealia dan polong-polongan Gibson 2004. Pektin, hemiselulosa, guar gum
dan inulin mudah larut dalam air sehingga membentuk gel di dalam saluran pencernaan. Hal ini membantu fermentasi oleh mikroflora usus karena
meningkatnya luas permukaan yang tersedia untuk diserang oleh enzim. Sifat fermentasi dari serat yang berbeda tergantung pada sifat-sifat fisikokimianya.
Ukuran partikel serat dan tingkat kelarutan memiliki efek terhadap kemampuan serat untuk difermentasi oleh bakteri
Schneeman 1999 membuat pembandingan antara serat pangan, inulin dan oligofruktosa berdasarkan fungsinya pada sistem pencernaan Tabel 4.
Tabel 4. Persamaan dan perbedaan serat pangan, inulin dan oligofruktosa
Karakteristik Serat pangan
Inulin dan Oligofruktosa
Dispersibilitas dalam air Beberapa polisakarida dapat terdispersi di
dalam air Larut dalam air
Bulk Tidak dicerna di dalam usus halus
Tidak dicerna di dalam usus halus
Viskositas Beberapa polisakarida menjadi viscous di
dalam air Tidak bersifat viscous
Menjerabmengikat asam empedu
Beberapa sumber serat akan mengikat atau menjerab asam empedu dan meningkatkan
eksresinya Tidak mengikat asam
empedu Dapat difermentasi
Polisakarida yang memiliki kemampuan mengikat air yang tinggi dapat difermentasi
Sangat mudah difermentasi
1. Oligosakarida sebagai prebiotik