Shigella flexneri Analisis potensi biji dan umbi teratai (Nymphaea pubescens Willd) untuk pangan fungsional prebiotik dan antibakteri Escherichia coli enteropatogenik K1.1

dan ini menyebabkan diare. Ada dua faktor virulensi utama pada V.cholerae, yaitu 1 TCP toxin-coregulated pili yang diperlukan untuk berkolonisasi pada usus halus, dan 2 toksin cholera jenis enterotoxin. Gen toksin cholera ctx AB adalah bagian terbesar dari elemen genetik Jay 2000.

E. Sistem Imun Saluran Pencernaan

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup Baratawidjaja 2002. Sistem imun terbagi menjadi dua yaitu sistem imun non spesifik dan sistem imun spesifik Baratawidjaja 2002. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, tidak berubah oleh infeksi. Sel yang penting adalah fagosit dan sel NK natural killer sedangkan molekul yang penting pada sistem imun non-spesifik adalah lizosim, komplemen, protein fase akut dan interferon. Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya Baratawidjaja 2002. Benda yang pertama kali muncul dalam badan segera dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitasi sel-sel imun tersebut. Bila sel sistem imun yang sudah tersensitasi tersebut terpajan kembali dengan benda asing yang sama maka benda asing yang terakhir akan dikenal lebih cepat kemudian dihancurkan. Sel yang penting pada sistem imun ini adalah limfosit T dan B sedangkan molekul yang penting adalah antibodi, sitokin dan mediator. Sistem imun spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun non-spesifik untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya tetapi pada umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi-komplemen- fogosit dan antara sel T-makrofag. Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral. Bila sel B dirangsang oleh benda asing, sel akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Fungsi utama antibodi adalah pertahanan terhadap infeksi ekstraseluler, virus, bakteri dan menetralisasi toksin bakteri. Limfosit T atau sel T berperan dalam sistem imun spesifik seluler. Sel T terdiri atas beberapa sel subset dengan fungsi yang berlainan. Fungsi utama sel T adalah pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit. Saluran pencernaan adalah pintu masuk berbagai mikroba ke dalam tubuh dan saluran pencernaan mengandung jaringan limfoid khusus yang dikenal sebagai jaringan limfoid saluran pencernaan gut-assosiated lymphoid tissue, GALT. GALT adalah sebutan untuk MALT mucosa-associated lymphoid tissue di mukosa saluran pencernaan Baratawidjaja 2002. Jaringan ini yang pertama kontak dengan komponen makanan, berbagai antigen dari makanan, bakteri ‘baik’ dan ‘jahat’ dan komponen lainnya dari luar tubuh. Saluran pencernaan orang dewasa mempunyai luas permukaan sekitar 400 m 2 . Permukaan yang luas tersebut selalu terpajan dengan berbagai mikroba dan makanan yang mungkin dapat menerangkan mengapa 23 seluruh sistem imun ada di saluran pencernaan. Banyaknya limfosit di dalam GALT hampir sama dengan di limfa. Berdasarkan lokasinya sel-sel limfosit tersebar di tiga tempat, yaitu Peyer’s Patch PP, lamina propria dan intraepitel Bowen 2004. Peyer’s Patch merupakan agregat folikel limfoid di mukosa usus yang ditemukakan di seluruh jejunum dan ileum terbanyak di ileum terminal. PP merupakan tempat prekursor sel B yang dapat melakukan switching untuk memproduksi IgA Baratawidjaja 2002. Lamina propria terletak tepat di bawah epitel yang merupakan struktur yang longgar. Limfosit tersebar di lamina propria mukosa. Fungsi efektor lamina propria adalah pada sekresi antibodi terutama IgA. IgA diangkut dari lamina propria ke sel epitel melalui reseptor immunoglobulin polimerik untuk selanjutnya disekresi ke lumen. Produksi IgA disaluran pencernaan berperan memblok pelekatan mikroba ke sel epitel usus Wilson 2005 Intraepitel terletak di dalam epitel mukosa di atas lamina propria. Sel limfosit intraepitel tersebar difus di jaringan mukosa dan tidak memiliki struktur yang jelas seperti yang didapat pada sistem imun yang terorganisir. Limfosit intraepitel terbanyak adalah sel T 90 yang berupa CD8 + atau CD4 - CD8 - Baratawidjaja 2002. IgA ditemukan dalam dua bentuk yaitu serum IgA dan dalam berbagai sekresi sIgA yang merupakan bagian terbanyak. Komponen sekretori