Bioautografi modifikasi Springfield et al. 2003
17. Pengambilan contoh pada metode in vivo
Pengambilan contoh untuk analisis mikroba isi sekum dan mukosa sekum dilakukan secara bertahap, yaitu awal sebelum perlakuan, 2 minggu setelah perlakuan, 3 minggu setelah perlakuan dan 4 minggu setelah perlakuan. Pada saat pengambilan contoh tikus dibius dengan menggunakan dietil eter dan dibedah untuk diambil bagian usus. Untuk pengamatan mikroba usus, pengambilan contoh dilakukan dengan mengeluarkan lumen dari sekum dengan menggunting dinding usus. Selanjutnya sesegera mungkin dilakukan pengujian mikroba utama usus. Untuk mengambil contoh mikroba mukosa, terlebih dahulu sekum dicuci dengan larutan garam fisiologis steril hingga isi sekum sudah tidak ada yang menempel, dinding mukosa dikerik secara aseptis pada luasan 1 cm 2 dengan spatula steril dan contoh dimasukkan dalam larutan garam fisiologis steril. Media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus spp. adalah MRS agar yang ditambahkan CaCO 3 dengan waktu inkubasi 3 hari. Setelah memadat, inkubasi anaerob dilakukan menggunakan anaerobic jar dengan gas generating kit pada temperatur 37°C Fardiaz 1989. Media pertumbuhan E. coli adalah Eosin Methylen Blue Agar waktu inkubasi 3 hari, inkubasi secara aerob. Setelah inkubasi, mikroba diidentifikasi morfologi koloni, morfologi sel, pewarnaan gram serta uji katalase dan jumlah koloni spesifik dihitung dengan metode hitungan cawan. Hasil kuantifikasi dinyatakan dalam log CFU per gram isi sekumlumen.Parts
» Latar Belakang Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Lingkup Penelitian Tujuan Penelitian
» Sifat Kimia dan Fisika Tepung Biji Teratai
» Prebiotik Komponen aktif anti-diare dari bahan alam a Tanin
» Salmonella Typhimurium Shigella flexneri
» Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
» Ekstraksi komponen antibakteri biji dan umbi teratai.
» Fraksinasi ekstrak yang teraktif dan pengujian aktivitas antibakteri masing-masing fraksi
» Kadar serat pangan menurut Asp et al. 1983.
» Kadar pati AOAC 1984 Analisis antimikroba dengan difusi agar Gariga et al. 1983
» Penentuan nilai MICMBC ekstrak bijiumbi teratai Murhadi 2002 hasil modifikasi dari Muroi
» Pengambilan contoh pada metode in vivo Identifikasi bakteri asam laktat
» Tanaman Teratai Analisis imunohistokimia imunoglobulin A IgA jaringan usus halus tikus percobaan
» Komposisi Kimia Biji dan Umbi Teratai Antimikroba Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Komponen Fitokimia Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Fraksinasi Ekstrak Etil Asetat Biji dan Umbi Teratai dan Uji Aktivitas Fraksi
» Identifikasi Senyawa Antimikroba Beberapa Fraksi Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Analisis Fraksi Karbohidrat dari Biji dan Umbi Teratai
» Penelitian Lanjutan 1 Pengaruh pemberian tepung dan ekstrak biji teratai terhadap konsumsi
» Kesimpulan Histologi tebal mukosa usus halus tikus percobaan
» SARAN Histologi tebal mukosa usus halus tikus percobaan
» Lingkup Penelitian Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Tujuan Penelitian Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Metode Penelitian Vibrio cholerae
» Analisis antimikroba dengan difusi agar Gariga et al. 1983
» Analisis kualitatif tanin Depkes 1995
» Analisis kualitatif alkaloid Depkes 1995
» Analisis kualitatif saponin Depkes 1995
» Analisis kualitatif flavonoid Depkes 1995
» Analisis kualitatif triterpenoid Depkes 1995
» Fraksinasi ekstrak biji dan umbi teratai Houghton Raman 1998
» Bioautografi modifikasi Springfield et al. 2003
» Identifikasi beberapa fraksi ekstrak biji dan umbi teratai
» Pengambilan contoh pada metode in vivo
» Identifikasi bakteri asam laktat Total mikroba AOAC 1990
» Perhitungan jumlah bakteri asam laktat
» Analisis histologi jaringan usus halus tikus percobaan
» Komposisi Kimia Biji dan Umbi Teratai
Show more