Kadar serat pangan menurut Asp et al. 1983.

++ = warna coklat muda hanya pada permukaan vili dan crypt; atau sebagian besar; atau seluruh mukosa usus +++ = warna coklat tua hanya pada permukaan vili dan crypt; atau sebagian besar mukosa usus ++++ = warna coklat tua pada seluruh mukosa usus

D. Prosedur Analisis 1. Analisis proksimat

Analisis kimia meliputi kadar air metode oven, kadar abu metode tanur, kadar lemak metode ekstraksi soxhlet, protein metode mikro-kjeldahl dan karbohidrat by difference AOAC 1984

2. Kadar serat pangan menurut Asp et al. 1983.

Satu gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Erlemeyer. Ditambahkan 25 ml buffer natrium fosfat 0.1 M pH 6 sambil diaduk. Ditambahkan 0.1 ml enzim termamyl. Labu Erlemeyer ditutup dengan aluminium foil dan diinkubasi dalam penangas air suhu 100°C selama 15 menit. Dibiarkan dingin kemudian ditambahkan 20 ml air destilata dan pH diatur menjadi 1.5 dengan HCl. Ditambahkan 100 mg enzim Pepsin, Labu Erlemeyer ditutup dan diinkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40°C selama 60 menit. Kemudian ditambahkan 20 ml air destilata dan pH diatur menjadi 6.8 menggunakan NaOH. Enzim pankreatin ditambahkan 100 mg, labu Erlemeyer ditutup dan diinkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40°C selama 60 menit. pH diatur menjadi 4.5 menggunakan HCl. Dilakukan penyaringan dengan menggunakan Crucible porosity 2 yang telah diketahui beratnya dan mengandung 0.5 celite kering. Dilakukan pencucian 2 x 10 ml air destilata. Selanjutnya antara residu dan fltrat dipisahkan untuk analisis lebih lanjut. Residu analisis serat pangan tidak larut. Dilakukan pencucian 2 x 10 ml etanol 95 dan 2 x 10 ml aseton. Dikeringkan pada suhu 105°C sampai mencapai berat konstan semalam. Ditimbang setelah didinginkan dalam desikator D 1 . Kemudian diabukan pada suhu 550°C selama 5 jam. Ditimbang setelah didinginkan dalam desikator I 1 . Filtrat analisis serat pangan yang larut. Volume filtrat diatur menjadi 100 ml. Ditambahkan 400 ml etanol 95 dalam keadaan hangat suhu 60°C. Biarkan mengendap selama 1 jam. Dilakukan penyaringan menggunakan crucible porosity 2 yang telah diketahui beratnya dan mengandung 0.5 gram celite. Cuci dengan 2 x 10 ml etanol 78, 2x 10 ml etanol 95 dan 2 x 10 ml aseton. Dikeringkan pada suhu 105°C selama semalam. Ditimbang setelah didinginkan dalan desikator D 2 . Diabukan pada suhu 555°C selama 5 jam. Ditimbang setelah didinginkan dalam desikator I 2 . Blanko dibuat sesuai dengan prosedur di atas tetapi tanpa sampel B 1 dan B 2 . D 1 -I 1 -B 1 Serat makanan tidak larut = ----------------- x 100 W D 2 -I 2 -B 2 Serat makanan larut = --------------- x 100 W Keterangan : W = berat sampel gram D = berat setelah pengeringan gram I = berat setelah pengabuan gram B = berat blanko bebas abu gram

3. Kadar pati AOAC 1984