Tanaman Teratai Analisis potensi biji dan umbi teratai (Nymphaea pubescens Willd) untuk pangan fungsional prebiotik dan antibakteri Escherichia coli enteropatogenik K1.1

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teratai

1. Tanaman Teratai

Secara taksonomi menurut Marianto 2001 teratai diklasifikasikan sebagai berikut : Divisio : Spermathophyta tumbuhan berbiji Kelas : Monocotyl tumbuhan berbiji tunggal Ordo : Nymphales Familia : Nymphaceae Genus : Nymphaea Spesies : Nymphaea alba, N. odorata, N. tuberosa, N. pubescens, N. stellata, N. nouchali, dll. Teratai termasuk tanaman keluarga Nymphaceae dan tergolong jenis tanaman yang berbunga sepanjng tahun. Famili Nymphaceae terdiri dari tujuh genus yaitu : Nymphaea teratai, Nelumbo lotus, Victoria teratai raksasa, Euryale, Nuphar, Barclaya dan Ondinea. Dari ketujuh genus tersebut, Nuphar, Barclaya dan Ondinae memiliki ciri dan sifat yang paling mencolok perbedaannya. Ketiga genus ini termasuk tanaman air penghasil oksigen. Seluruh bagian tanaman ini terendam di dalam air dan sering digunakan sebagai penghias akuarium serta biofilter air. Genus Nymphaea, Victoria dan Euryale memiliki kesamaan sifat yaitu daun dan bunganya tepat berada di atas permukaan air dan sering disebut sebagai tanaman air pinggir marginal plant karena memiliki akar dan batang yang terendam di dalam air Don et al. 2000. Sampai saat ini teratai yang tersebar di seluruh dunia diperkirakan ada 40 spesies dan 200 varietas. Teratai-teratai tersebut tersebar luas dan merata di seluruh dunia, mulai daerah gersang di Afrika hingga daerah dingin di Eropa. Habitat asli tanaman ini adalah rawa-rawa atau sungai yang tidak begitu dalam dan berair tenang. Teratai berkembang biak dengan bantuan alam, seperti angin, air ataupun serangga Don et al. 2000. Menurut Stodolo 1987 teratai adalah tanaman air yang tumbuh di daerah bersuhu 20-30°C. Ekologi tanaman ini adalah perairan yang tenang dan lembab, memerlukan banyak sinar matahari dengan pH air netral sampai asam. Teratai memiliki akar yang kuat, panjang dan berumbi. Daunnya mengapung di atas air, bagian atas daun berwarna hijau tua, sedangkan bagian bawahnya berwarna ungu kemerahan. Bentuk daun bundar dengan diameter antara 9-12 cm. Bagian tepi daun melipat. Daunnya mempunyai tangkai yang disebut petiola. Van Steenis, seorang ahli botani berkebangsaan Belanda menemukan tiga jenis spesies teratai asli Indonesia yaitu N. pubescens, N. stellata, N. nouchali Marianto 2001. Teratai tersebut banyak tersebar di daerah rawa-rawa dan sungai di Pulau Jawa dan Kalimantan.

2. Biji Teratai