Fraksinasi ekstrak biji dan umbi teratai Houghton Raman 1998 Bioautografi modifikasi Springfield et al. 2003 Identifikasi beberapa fraksi ekstrak biji dan umbi teratai

11. Fraksinasi ekstrak biji dan umbi teratai Houghton Raman 1998

Fraksinasi menggunakan KLT Kromatografi Lapis Tipis atau TLC tin layer chromatographi kaca Kieselgel 60 F254 0.2 mm,.Merck. Yang digunakan sebagai fase gerak adalah heksana dan etil asetat dengan perbandingan 7:3. Komponen-komponen yang terpisah dilihat dengan menggunakan sinar ultra violet 254 dan 360 nm.

12. Bioautografi modifikasi Springfield et al. 2003

Ekstrak biji dan umbi difraksinasi dengan TLC berukuran 5x20 cm Kieselgel 60 F254 0.2 mm, Merck dengan pelarut heksana:etil asetat = 7:3. Setelah komponen ekstrak terpisah, TLC disiram dengan agar yang mengandung mikroba uji EPEC K1.1 dan Salmonella Typhimurium dengan konsentrasi 10 5 dalam media agar. TLC diinkubasi dalam cawan steril selama 18 jam suhu 37 o C. Setelah diinkubasi plate TLC disemprot dengan 2 mgml larutan p- iodonitrotetrazolium violet Sigma. Daerah bening dari kromatogram menunjukkan penghambatan pertumbuhan mikroba.

13. Identifikasi beberapa fraksi ekstrak biji dan umbi teratai

Sampel yang merupakan fraksi-fraksi yang sudah dipisahkan dengan KLT, disuntikkan sebanyak 1 µL ke GCMS Shimadzu QP-5050 Series Class-5000 Ver 2.2. Kondisi GC menggunakan kolom kapiler dengan panjang 30 meter, diameter 0.25 mm, aliran kolom 1.6 mlmenit. Suhu oven 60°C, suhu injector 300°C, suhu interface 320°C, tekanan kolom 100 kPa. Gas pembawa adalah helium. Teknik injeksi splitsplitless, dengan split rasio 20. Waktu program 38 menit. 14. Penentuan kadar gula pada tepung biji dan umbi teratai modifikasi Gulewicz et al. 2000 Biji dan umbi teratai dalam bentuk tepung diekstrak dengan menggunakan 200 ml etanol 50 vv per 100 g tepung dengan menggunakan sonikator selama 1 jam. Selanjutnya di sentrifus dan diambil filtratnya, sedangkan endapannya diekstrak lagi dengan pelarut yang sama menggunakan sonikator kemudian disentrifus. Filtrat di reflux pada suhu 85 o C selama 10 menit setelah itu disentrifus. Filtrat dievaporasi untuk menghilangkan etanol. Sebelum ke HPLC, terlebih dahulu filtrat disaring dengan millipore 0.45 um. Konsentrasi masing-masing komponen oligosakarida ditentukan dengan menggunakan HPLC dengan menggunakan kolom aminex Ion Exclusion HPX- 87H 300 mm x 7.8 mm, BioRAD dan detektor RI Model 1755. Fase gerak adalah asam sulfat 0.005M dengan laju alir 0.5 mlmenit. Menggunakan standar Glukosa, fruktosa, sukrosa, rafinosa, stakhiosa.

15. Pemisahan fraksi karbohidrat Modifikasi Gulewicz et al. 2000