Metode Penelitian Vibrio cholerae
2. Fraksinasi ekstrak yang teraktif dan pengujian aktivitas antibakteri masing-masing fraksi
Ekstrak yang memiliki aktivitas antibakteri tertinggi difraksinasi untuk diuji masing-masing fraksi yang terdapat pada biji dan umbi teratai terhadap bakteri EPEC K1.1 dan S. Typhimurium, dengan menggunakan metode bioautografi dan difusi agar atau sumur Gariga et al.1983. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui fraksi yang paling berperan sebagai antibakteri. Identifikasi komponen yang diduga memiliki aktivitas antibakteri dari beberapa fraksi dari ekstrak biji dan umbi teratai dilakukan dengan alat GCMS Gas Chromatography Mass Spectrofotometer. Identifikasi dan konfirmasi identitas komponen dilakukan dengan bantuan komputer untuk membandingkan spektra massa suatu senyawa dengan pola spektra massa pada mass spectra library koleksi Wiley229. 3. Analisis komposisi fraksi karbohidrat yang terdapat pada biji dan umbi teratai. Analisis komposisi fraksi karbohidrat yang terdapat pada biji dan umbi teratai dilakukan dengan HPLC. Pada tahap ini dianalisis komposisi fraksi karbohidrat yang terdapat pada tepung biji dan umbi teratai, meliputi monosakarida glukosa dan fruktosa, disakarida sukrosa, oligosakarida rafinosa dan stakiosa. Pengujian fraksi karbohidrat yang sudah dipisahkan pada tahap sebelumnya, dianggap sebagai gula pada media pertumbuhan dengan memodifikasi media pertumbuhannya secara in vitro Kaplan Hutkins 2000. Tahap ini bertujuanParts
» Latar Belakang Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Lingkup Penelitian Tujuan Penelitian
» Sifat Kimia dan Fisika Tepung Biji Teratai
» Prebiotik Komponen aktif anti-diare dari bahan alam a Tanin
» Salmonella Typhimurium Shigella flexneri
» Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
» Ekstraksi komponen antibakteri biji dan umbi teratai.
» Fraksinasi ekstrak yang teraktif dan pengujian aktivitas antibakteri masing-masing fraksi
» Kadar serat pangan menurut Asp et al. 1983.
» Kadar pati AOAC 1984 Analisis antimikroba dengan difusi agar Gariga et al. 1983
» Penentuan nilai MICMBC ekstrak bijiumbi teratai Murhadi 2002 hasil modifikasi dari Muroi
» Pengambilan contoh pada metode in vivo Identifikasi bakteri asam laktat
» Tanaman Teratai Analisis imunohistokimia imunoglobulin A IgA jaringan usus halus tikus percobaan
» Komposisi Kimia Biji dan Umbi Teratai Antimikroba Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Komponen Fitokimia Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Fraksinasi Ekstrak Etil Asetat Biji dan Umbi Teratai dan Uji Aktivitas Fraksi
» Identifikasi Senyawa Antimikroba Beberapa Fraksi Ekstrak Biji dan Umbi Teratai
» Analisis Fraksi Karbohidrat dari Biji dan Umbi Teratai
» Penelitian Lanjutan 1 Pengaruh pemberian tepung dan ekstrak biji teratai terhadap konsumsi
» Kesimpulan Histologi tebal mukosa usus halus tikus percobaan
» SARAN Histologi tebal mukosa usus halus tikus percobaan
» Lingkup Penelitian Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Tujuan Penelitian Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc, SpFK
» Metode Penelitian Vibrio cholerae
» Analisis antimikroba dengan difusi agar Gariga et al. 1983
» Analisis kualitatif tanin Depkes 1995
» Analisis kualitatif alkaloid Depkes 1995
» Analisis kualitatif saponin Depkes 1995
» Analisis kualitatif flavonoid Depkes 1995
» Analisis kualitatif triterpenoid Depkes 1995
» Fraksinasi ekstrak biji dan umbi teratai Houghton Raman 1998
» Bioautografi modifikasi Springfield et al. 2003
» Identifikasi beberapa fraksi ekstrak biji dan umbi teratai
» Pengambilan contoh pada metode in vivo
» Identifikasi bakteri asam laktat Total mikroba AOAC 1990
» Perhitungan jumlah bakteri asam laktat
» Analisis histologi jaringan usus halus tikus percobaan
» Komposisi Kimia Biji dan Umbi Teratai
Show more