Jumlah total mikroba dan bakteri asam laktat yang terdapat pada usus dianalisis dengan mengambil 0.5 gram lumen dibuat serangkaian pengenceran
menggunakan pengencer NaCl fisiologis 5 ml untuk selanjutnya dilakukan pengenceran yang sesuai.
18. Identifikasi bakteri asam laktat
Identifikasi dilakukan terhadap semua isolat bakteri yang terkumpul berdasarkan karakteristik BAL. Identifikasi dilakukan dengan cara menguji
karakteristik sifat morfologi dan biokimia Harrigan dan McCance 1976.
Karakteristik sifat morfologi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan
mikroskop medan terang berdasarkan pewarnaan Gram untuk mengetahui jenis Gram dan bentuk bakteri yang diisolasi. Berdasarkan keterangan sebelumnya,
telah diketahui bahwa BAL adalah bakteri Gram positif, ada yang berbentuk basil maupun kokus.
Ciri spesifik Lactobacillus spp pada media MRSA adalah koloni berwarna kekuningan, sirkular, conveks, diameter 2-4 mm, sel berbentuk batang, Gram
positif dan katalase negatif.
Karakteristik biokimia. Uji katalase. Bakteri asam laktat bersifat katalase
negatif, hal ini dapat dibuktikan dengan uji katalase. Sebanyak satu ose pertumbuhan pada MRSA diambil dan dipindahkan ke atas gelas obyek,
kemudian ditetesi larutan H
2
O
2
3. Timbulnya gelembung-gelembung gas CO
2
menunjukkan uji katalase positif.
19. Total mikroba AOAC 1990
Suspensi contoh pengenceran 10
-1
dipipet sebanyak 1 ml ke dalam 9 ml larutan pengencer BF sehingga diperoleh pengenceran 10
-2
dan dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10
-4
, 10
-5
dan seterusnya. Pada tingkat pengenceran yang sesuai, suspensi dipipet secara aseptik dan dipupukan sebanyak 1 ml ke
dalam cawan petri steril duplo. Selanjutnya dituangi PCA, digoyang dan setelah beku diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 48
±2 jam, koloni yang tumbuh dihitung sebagai total mikroba.
20. Perhitungan jumlah bakteri asam laktat
Uji bakteri asam laktat BAL dilakukan dengan metode agar tuang dimana suspensi contoh isi sekum dan mukosa sekum pada pengenceran tertentu dipupuk
pada MRSA dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Koloni yang tumbuh dihitung. Untuk BAL anaerob seperti Bifidobacterium dilakukan dengan cara
mengambil sejumlah 0,5 g lumen dibuat serangkaian pengenceran sampai 10
-8
. Segera setelah penuangan media, cawan petri digerakkan di atas meja secara hati-
hati untuk menyebarkan mikroba secara merata. Setelah memadat, diinkubasi anaerob, dilakukan menggunakan anaerobic jar dengan gas generating kit pada
temperatur 37°C Fardiaz 1989.
21. Uji Escherichia coli
Dari suspensi contoh dibuat pengenceran yang sesuai. Pada tingkat pengenceran tertentu dimana diharapkan hasil 30-3000 koloni dipipet 1 ml dan
dipupuk ke EMBA Eosin methilene Blue Agar dengan metode tuang dan diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 18-24 jam. Koloni tipikal E. coli adalah
koloni dengan warna hijau metalik, shiny, conveks, diameter 1-2 mm, sel berbentuk batang, gram negatif dan katalase positif.
22. Analisis histologi jaringan usus halus tikus percobaan
Analisis histologi jaringan usus halus duodenum, jejenum dan ileum tikus percobaan dengan pewarnaan HE Hematoksilin-eosin dilakukan dengan metode
Kiernan 1990.
Prosedur pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan HE adalah sebagai berikut : sampel usus dipotong kemudian difiksasi selama 24 jam dengan
larutan Bouin. Larutan Bouin terdiri dari larutan asam pikrat jenuh, formalin p.a dan asam asetat glasial dengan perbandingan 15:5:1. Selanjutnya dilakukan tahap
dehidrasi dengan menggunakan berturut-turut alkohol 70, 80, 90 dan 95 masing-masing selama 24 jam dilanjutkan dengan alkohol absolute I, II, III
masing-masing selama 1 jam. Tahap berikutnya adalah clearing dengan memasukkan ke dalam xylol I, II dan III masing-masing 1 jam. Tahap infltering
dengan memasukkan ke dalam parafin I, II dan III masing-masing 1 jam pada
s p
m d
J 4
m 5
9 d
m a
m d
I m
j d
d suhu 60°C
parafin kemu Selanju
mikron deng dibentangka
Jaringan dile 40°C selama
Sebelu mencelupkan
5 menit, dil 95, 90
dengan air k Pewar
menit dan ak akuades m
mencelupkan dengan alko
III 3 menit. masing sela
jaringan den Pengam
dengan men ditunjukkan
Gam dilanjutkan
udian dibuat utnya jaring
gan mikrotom an dalam ak
etakkan pad a ±24 jam.
um pewarna n jaringan p
lanjutkan de dan 80 se
kran 5 menit rnaan dengan
kuades mini inimal 5 m
n pada alko ohol absolut
Tahap clea ama 3 meni
ngan kanada matan histo
nghitung rata dengan tand
mbar 6. Peng n dengan em
t blok-blok j gan yang su
m dan hasil kuades yang
da gelas obje aan dilakuka
pada gelas ob engan alkoho
elama 3 me dilanjutkan
n hematoksi imal 5 menit
menit. Ta hol 70, 80
I 30 detik, a aring dengan
t. Dilanjut balsam kem
ologi usus a-rata tebal m
da p
gukuran teba
Tebal mukosa
mbedding y aringan.
udah dalam potongan di
g dipanaska ek kemudian
an deparafi bjek ke dalam
ol absolut I nit dan alko
dengan akua ilin selama 2
t dilanjutkan ahap beriku
0, 90 da alkohol abso
n mencelupk tkan dengan
mudian ditutu halus yaitu
mukosa setia pada Gambar
al mukosa pa yaitu penan
blok paraf irendam dala
an dalam w n di masukk
finasi dan r m xylol I, II
II,II, I sela ohol 70 s
ades minima 25 detik dicu
n dengan eo utnya adala
an 95 bebe olut II 1 men
kan pada xyl n mounting
up dengan g u duodenum
ap 10 vili pe r 6.
ada usus hal naman jaring
fin dipotong am akuades
waterbath su an ke dalam
rehidrasi de I 3 menit da
ama 3 men elama 5 me
al 5 menit. uci dengan a
osin 5 menit ah dehidra
erapa detik d nit dan alkoh
lol I,II dan I dengan cara
gelas penutup m, jejenum
er usus. Teb
lus gan dalam
g setebal 4 berikutnya
uhu 37°C. m inkubator
engan cara an xylol III
nit, alkohol enit, dicuci
air keran 5 t kemudian
si dengan dilanjutkan
hol absolut III masing-
a menetesi p.
dan ileum bal mukosa
23. Analisis imunohistokimia imunoglobulin A IgA jaringan usus halus tikus percobaan