penggilingan padi dalam penelitian ini berjumlah 1 satu unit usaha, yaitu penggilingan padi di luar Desa Balak. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, penulis
lebih menitikberatkan pembahsan pada pengembangan beras organik, sedangkan pembahasan beras non organik lebih ditujukan untuk mendukung informasi
pengembangan beras organik.
4.4. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode analisis data merupakan metode analisis deskriptif tabulasi dan analisis kuantitatif, dimana
data mula-mula dikumpulkan, disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Teknik pelaksanaannya dilakukan dengan cara studi komparatif, yaitu meneliti faktor-
faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi yang diamati dan dibandingkan satu faktor dengan faktor lainnya.
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan potensi dan hambatan pengembangan padi kualitas premium, keragaan rumah tangga petani,
saluranmargin pemasaran, dan potensi wilayah pengembangan beras kualitas premium. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi, dan pendapatan petani. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menelaah produktivitas dan pendapatan usahatani beras organik dan non
organik
Dalam menelaah pendapatan usahatani digunakan analisis pendapatan usahatani dan analisis RC ratio. Pendapatan dan keuntungan usahatani adalah
selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per musim atau tahun.
π atas biaya tunai = TR – BT ………………………………………… 4.1 π atas biaya total = TR – BT + BD ……………………………………. 4.2
dimana: π = Pendapatan dalam Rp
TR = Q x P dalam Rp
TR = penerimaan petani padi dalam Rp
BT = biaya total dalam Rp
BD = biaya diperhitungkan dalam Rp
Q = hasil produksi dalam Kg
P = harga produksi dalam Rp per kg
Metode analisis yang digunakan untuk menghitung produktivitas padi
organik dan organik adalah dengan menghitung produktivitas lahan usahatani, yaitu perbandingan jumlah produksi yang dihasilkan terhadap luas lahan masing-
masing usahatani. Untuk mengetahui perbedaan produktivitas dan pendapatan petani organik dan non organik digunakan uji beda rata-rata independent t test.
Nilai t-hitung dalam penelitian ini dihitung dengan rumus:
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ −
=
no o
no o
hitung
N N
S x
x t
1 1
2
………………………..………………. 4.3
dimana:
o
x = rata-rata nilai variabel pada petani organik
no
x = rata-rata nilai variabel pada petani non organik
N = jumlah sampel
S
2
= varian gabungan
2. Menelaah pemasaran beras organik dan kerjasama atau kemitraan yang
dilakukan oleh petani dengan pihak lain
Analisis pemasaran dan pola kerjasama atau kemitraan yang dilakukan oleh petani dengan pihak lain digunakan analisis deskriptif dan analisis marjin
pemasaran. Marjin pemasaran dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut: MP = Pr – Pf
atau MP = ∑Ci + . ∑Bi …………………………….4.4
dimana: MP : marjin pemasaran
Pr : harga di tingkat pengecerretail Pf : harga di tingkat petani
∑Ci : jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran i = 1,2,3,... ∑Bi : jumlah keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran i = 1,2,3,..
3. Menelaah hambatan dan peluang pengembangan beras organik
Metode analisis dalam melihat hambatan dan peluang pengembangan beras organik menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan teknik studi
komparatif, yaitu meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi yang diamati dan dibandingkan satu faktor dengan faktor lainnya, mulai dari
aspek usahatani sampai pemasaran beras tersebut. Model analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi beras organik dari aspek usahatani pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda fungsi produksi Cobb- Douglas dengan estimasi Ordinary
Least Squares OLS. Fungsi produksi Cobb-Douglas memiliki bentuk dasar: Q = A K
α
L
β
…………………………………………………..……… 4.5 dimana:
Q : output
A : indeks efisiensi
K : input kapital
L : input tenaga kerja
α : elastisitas input kapital β : elastisitas input tenaga kerja
Jika dinyatakan dalam bentuk tranformasi linear logaritma menjadi: Ln Q = ln A +
α ln K + β ln L …………………………………… 4.6 Fungsi produksi Cobb-Douglas dipilih karena fungsi produksi ini memiliki
keunggulan, yaitu 1 penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain dan fungsi produksi Cobb-Douglas
juga dapat ditransformasikan ke dalam bentuk linea, 2 hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang
sekaligus menunjukkan besaran elastisitas, yaitu α sebagai elastisitas input K dan
β sebagai elastisitas input L, dan 3 besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale Soekartawi, 2003.
Fungsi produksi Cobb Douglass dalam penelitian ini yang dirumuskan dalam persamaan regresi logaritma natural:
ln QPR = a + a
1
ln IQSo + a
2
ln IQFLo + a
3
ln IQFSo + a
4
ln IQPo + a
5
ln IQLIo.+ a
6
ln IQLOo + a
7
DSo + a
8
DSSo + e …… 4.7
ln QMR = b + b
1
ln IQSno + b
2
ln IQFSno + b
3
ln IQPno + b
4
ln IQLIno + b
5
ln IQLOno + b
6
DSno + b
7
DSSno + e …..……………. 4.8
dimana: QPR
= produksi padi organik kg QMR
= produksi padi non organik kg IQS
= jumlah bibit kg IQFL
= jumlah pupuk cair liter IQFS
= jumlah pupuk padat kg