hanya dari sektor pertanian. Perbedaan sumber pendapatan ini diduga juga berpengaruh pada pengembangan padi organik karena mempengaruhi keberanian
mengambil risiko dalam berusahatani. Tabel 18. Komposisi Pendapatan Rumah Tangga Pertanian Tahun 2010
Sumber pendapatan Petani Organik
Petani Non Organik rpkg
rpkg
A. Pertanian 12 701 333.33
64.21 10 440 750.00
73.44
• Usahatani Sawah 10 210 000.00
51.62 9 543 333.33
67.13 • Usahatani Non
Sawah 1 781 333.33
9.01 511 416.67
3.60 • Buruh tani
710 000.00 3.59
386 000.00 2.72
B. Non Pertanian 7 079 333.33
35.79 3 775 333.33
26.56
• Usaha Non Pertanian
6 412 333.33 32.42
3 572 000.00 25.13
• Buruh Non Pertanian
667 000.00 3.37
203 333.33 1.43
Total 19 780 666.67
100.00 14 216 083.33
100.00
6.2. Keadaan Umum Pertanian 6.2.1. Pengelolaan Usahatani
Pengelolaan usahatani di lokasi sampel penelitian sebagian besar sudah menggunakan alat-alat mekanisasi . Penggunaan alat-alat pertanian seperti traktor,
mesin perontok padi, mesin pompa air, untuk membantu mengelola usahatani telah lama dilakukan masyarakat. Jenis pengairan di lokasi sampel 76.62 persen
merupakan irigasi setengah teknis sekitar 104.55 hektar. Pola tanam di lahan sawah yang umum dilakukan petani adalah menanam dua kali padi dan satu kali
palawija. Pada wilayah-wilayah tertentu, sebagian masyarakat mampu menanam padi tiga kali, namun hal tersebut sangat tergantung kondisi air yang ada di cek
dam dan frekuensi hujan yang terjadi. Palawija yang umum ditanam adalah kedelai karena dinilai tingkat kebutuhan airnya rendah dan tahan kekeringan.
Selain kedelai, komoditas lain yang ditanam setelah padi musim kemarau adalah kacang tanah dan jagung, namun hal tersebut hanya bisa dilakukan di wilayah-
wilayah yang dekat aliran sungai atau cek dam dengan bantuan pompa air. Pada lahan pekarangan, pada umumnya petani hanya menanam tanaman tahunan
berupa tanaman keras dan buah-buahan. Tanaman keras yang paling banyak dijumpai adalah kelapa, sedangkan buah-buahan yang biasa ditanam di
pekarangan adalah pisang dan mangga. Pada umumnya pekarangan tidak dimanfaatkan secara efektif, hanya sebagai kegiatan sambilan disela kegiatan
usahatani di lahan sawah. Pola pergiliran tanaman di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Komoditas Bulan
1
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Lahan Sawah
• Musim Hujan x x x x x x x
• Musim Kemarau I x x x x x x x
• Musim Kemarau
II 2. Lahan Pekarangan dan Kebun
Keterangan:
1
1 = Bulan Januari, 2= Pebruari, dst. ; x = Padi
= KedelaiKacang panjang = Tanaman Tahunan Kelapa Buah-buahan: Mangga,Pisang
Gambar 4. Pola Pergiliran Tanaman di Lokasi Sampel Penelitian Pada umumnya petani menanam padi sekitar bulan Desember sampai
bulan Januari dan dipanen bulan Maret sampai bulan April. Kegiatan selanjutnya adalah pembenihan dan pengolahan lahan, dan penanaman untuk padi musim
kemarau “walikan”. Untuk mengejar waktu tanam agar tidak kekurangan air, tidak jarang petani melakukan pembenihan menjelang padi musim penghujan di
panen. Petani memanen sebagian lahannya untuk pembuatan pembenihan,