Peranan Konteks Konteks Wacana

berkenaan dengan muka orang lain. Kesantunan dapat dilakukan dalam situasi yang bergayut dengan jarak sosial dan keintiman 29 . Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, kesantunan adalah suatu usaha menyampaikan maksud dalam situasi tertentu dengan menjaga perasaan mitra tutur agar tidak menyinggung atau menyakiti perasannya.

D. Prinsip Kesantunan Leech

Pada tahun 1983 Leech berkontribusi memaparkan prinsip kesantunan dan dianggap paling lengkap hingga kini. Prinsip kesantunan ini dituangkan dalam enam maksim. Leech menggunakan istilah maksim untuk menekankan yang baik kepada pendengar, mengurangi yang tidak tepat, dan membalikkan strategi pembicaraan tentang seseorang 30 . Berikut ini enam maksim yang merupakan prinsip kesantunan menurut Leech 31 : 1 Maksim Kearifan Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Contoh: A: “silakan dimakan gulainya Di dalam masih banyak, ko” B: “wah, enak sekali. Siapa yang memasak ini tadi, Bu?” Di dalam tuturan di atas, tampak dengan jelas bahwa apa yang dituturkan A sangat memaksimalkan keuntungan pada B. 2 Maksim Kedermawanan Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin, buatlah kerugian sendiri sebesar mungkin. Contoh: A : “wah motorku sepertinya rusak.” B :“pakai motorku juga boleh, saya tidak menggunakannya hari ini.” 29 George Yule dalam buku Hindun, Pragmatik untuk Perguruan Tinggi, Depok: Nofa Citra Mandiri, 2012, h. 67. 30 K.M. Jaszczolt, Semantics and Pragmatics: Meaning in Language and Discourse, London:Longman,2002, h. 176 31 Geoffrey Leech, diterjemahkan oleh M.D.D Oka, Prinsip-prinsip Pragmatik, Jakarta: UI press, 1993, h. 206. Dari tuturan tersebut, dapat dilihat dengan jelas bahwa B berusaha memasksimalkan keuntungan pihak lain dengan cara meminjamkan motor kepada A. 3 Maksim Pujian Kecamlah orang lain sesedikit mungkin, pujilah orag lain sebanyak mungkin. Contoh: A: “penampilannya bagus sekali” B : “ ya, memang” Tuturan tersebut dilakukan oleh dua orang yang menonton sebuah pertunjukan musik. Mereka memuji penampilan dari musikus yang mereka tonton. 4 Maksim Kerendahan Hati Pujilah diri sendiri sesedikit mungkin, kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin. Contoh: “terimalah hadiah yang kecil ini sebagai tanda penghargaan kami” Tuturan tersebut dianggap sebagai maksim kerendahan hati karena penutur mengecilkan atau merendahkan sebuah hadiah yang penutur berikan, padahal bisa saja hadiah yang penutur berikan walaupun kecil tapi berharga tinggi. 5 Maksim Kesepakatan Usahakan ketaksepakatan antara diri dan orang lain terjadi sesedikit mungkin, usahakan agar kesepakatan antara diri dan lain terjadi sebanyak mungkin. Contoh: A : “Nanti kita pergi ke toko buku sama-sama ya?” B : “Boleh, saya tunggu di halte.” Contoh di atas menunjukan adanya kesepakatan antara A dan B bahwa mereka sepakat untuk pergi ke toko buku bersama. A mengajak B untuk pergi ke toko buku bersama kemudian B menyutujui ajakan A. 6 Maksim Simpati Kurangilah rasa antipati antara diri sendiri dengan orang lain hingga sekecil mungkin dan tingkatkan rasa simpati sebanyak-banyaknya antara diri dan orang lain. Contoh: A : “B, nenekku meninggal.” B : “saya turut berduka mendengarnya.” Pertuturan itu dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada mahasiswa lain yang sudah berhubungan dekat. B merasa bersedih mendengar kabar duka dari teman

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar ).

3 14 112

this PDF file KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR | Anwar | BAHASA DAN SASTRA 1 PB

0 0 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144