RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SMASMK ...
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KelasSemester : XI2
TemaTopik : Mengulas secara kritis filmdrama
Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perbedaan terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa
Indikator: Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia
Menunjukan perilaku tanggungjawab, responsif dan imajinatif dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengepresikan impian, misteri, imajinasi, serta permasalahan remaja dan sosial.
Indikator: Menunjukan perilaku tanggungjawab dalam pembelajaran
Memahami struktur dan kaidah teks film drama baik melalui lisan
maupun tulisan Indikator
Mengungkapkan kembali struktur teks film drama Mengungkapkan kembali kaidah teks film drama
Menginterpretasi makna teks film drama baik secara lisan maupun tulisan
Indokator: Menginterpretasi makna teks film drama
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajran mengulas secara kritis film drama dengan materi pokok teks film drama
ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta dapat: Mensyukuri anugerah Tuuhan akan keberadaan bahasa Indonesia
Menunjukan perilaku tanggungjawab dalam pembelajaran Mengungkapkan kembali struktur teks film drama
Mengungkapkan kembali kaidah teks film drama Menginterpretasi makna teks film drama
D. Materi Pembelajaran
1. Contoh teks film
a. Tulis
Alangkah Lucunya Negeri Ini Film ini menceritakan tentang seorang sarjana yang ingin
memperbaiki kehidupan para pencopet dengan mendidik mereka, mengajarkan membaca, menulis, berhitung, beribadah, dan beralih
profesi menjadi pengasong.
Di pasar Dukun
: Yang kepingin jabatannya sering naik, yang dibacok gak mempan, yang ditembak gak mati. Pake batu ini, yah Ini Badar Maulana, ampe modar gak bisa
buka celana.
Penjual herbal : Sakit tulang, sakit pinggang, mata jereng, air kencing lancar, Pak ya Wiiiss
wiiiss wiiiss. Ini dia Undur-undur, Pak Ya Tukang ramal
: Jangan khawatir sama ramalan ane, ramalan ane bukan sembarang ngeramal. Ramalan ane komplit. Shahih.
Penjual Ayat : Saudara-saudara ingin terhindar dari marabahaya dan malapetaka, saya punya
ayat-ayat untuk melawannya. Muluk
: memperhatikan situasi pasar Para pencopet
: berpura-pura membeli barang. Satu pencopet sengaja menabrak target, dan copet yang lain mengambil dompetnya. Kemudian copet itu mengoper dompet
ke teman yang lain
Muluk : memperhatikan aksi para pencopet
Para pencopet : melempar dompet di tanah pada rekannya. Kemudian memberikan dompet itu
pada rekannya yang terakhir. 1
Muluk : mengikuti pencopet yang membawa dompet hasil copetan.
Copet : terus berjalan
Muluk : menangkap copet yang sedang menghitung uang
Diem, diem Diem, Lu Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung
perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik?
Komet : Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta.
Muluk : terdiam mendengar jawaban pencopet.
2 Direktur
: Saudara Muluk, ilmu apa yang kamu punya? Muluk
: Ilmu management, Pak. Direktur
: I terus terang sama you, ya. Segala macam ilmu udah saya terapin buat nyelametin ini perusahaan. Termasuk ilmu you. You liat ini buku tebel-tebel ini?
Liat Ini buku management barat yang paling mutakhir dari Amerika. Ini buku management ala Mao Tse Tung dari Cina. Ini buku management dari Jepang. Ini
buku management gaya Arab. Gak ada yang bisa nyelametin perusahaan I, ga ada Cuma management jin doang yang belum I terapin, bukunya ga ada.
3
Di Masjid
H. Sarbini : kenyataannya emang begitu, Pak Bul. Makbul
: kenyataan yang mana? H. Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur.
Makbul : Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.
H. Rahmat : lailahailallah.
4 Direktur 2
: Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia.
Muluk : Jadi TKI?
Direktur 2 : mengangguk
Muluk : membayangkan dicambuk kemudian langsung pergi
5 H. Sarbini
: Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian. Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur, berusaha, beda.
H. Rahmat : Ya Allah, ampuni kami yang telah mendzalimi diri kami sendiri, Ya Allah.
H. Sarbini dan H. Rahmat : Keluar masjid Makbul : Orang berpendidikan selalu bisa menyelesaikan masalahnya.
H. Sarbini : kite liat aja nanti
H. Rahmat : astagfirullahal’adzim, Ya Allah Ya Allah Ya Allah
H. Rahmat dan H. Sarbini : pergi dari masjid 6
Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal
jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong H. Sarbini
: iya saya do’ain biar dapet kerjaan.
Makbul : amin.
H. Sarbini : Tapi buat saya pendidikan itu gak penting. Ga pentinglah Begini aja sekarang,
si Muluk mendingan suru buka sablon tuh. Ini lagi rame orang bikin kaos sama spanduk.
Makbul : Sarjana management masa bikin sablon?
H. Rahmat : Lu belum selesai nih diskusinye?
Makbul : Ye gimane bisa selesai Ji, Haji Sarbini tetep ngotot bilang pendidikan itu gak
penting. Dia gak tau Jepang maju karena pendidikan. H. Sarbini
: Bul, bawa-bawa Jepang, kita ini Indonesia, Bul. Makbul
: Ya Amerika, Inggris, Prancis, maju juga karena pendidikan, Ji. H. Rahmat
: Gini,gini, kalau soal pendidikan, Makbul
: Pentingkan H. Sarbini
: Enggak, gak penting. Makbul
: Ya penting dong. H. Sarbini
: Enggak. Makbul
: Ji, ji liat, liat Tuh pada berebut kenapa? Kenapa? H. Rahmat
: Itu karena ketidakadilan. H. Sarbini
: Ini karena pendidikan gak penting. Makbul
: Ya penting supaya bisa adil. H. Sarbini
: Enggak enggak. Makbul
: Penting dong. H. Sarbini
: Enggak dong. 7
H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo
Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak? Makbul
: Waduh Ji gabisa begitu. H. Rahmat
: Sabar, sabar, sabar. H. Sarbini
: Eh bukan salah saya kalo si Jupri mau sama si Rahma. H. Rahmat
: Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR.