Sarbini : Si Muluk, anak pak Bul dan

Ujaran H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan, Pak Makbul : Pentingkan

H. Sarbini : Enggak, gak penting.

Makbul : Ya penting dong.

H. Sarbini : Enggak.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x Ujaran yang diucapkan oleh Haji sarbini dianggap melanggar maksim kesepakatan, karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Ujaran yang melanggar maksim kesepakatan terdapat pada H. Enggak, gak penting dan Enggak. Pak Makbul bersikeras mengatakan bahwa pendidikan itu penting sedangkan Haji Sarbini menyatakan bahwa pendidikan itu tidak penting. Dengan demikian maka ujaran tersebut melanggar maksim kesepakatan. 62 No. Data : 8 Scene: 8 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak? Pak Makbul : Waduh Ji gabisa begitu. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x Ujaran yang di ucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Waduh Ji gabisa begitu. Ujaran Pak Makbul menandakan bahwa ia tidak setuju dengan usul Haji Sarbini jika Muluk hanya asal mendapatkan pekerjaan tapi tidak sesuai dengan pendidikan yang ia miliki. 63 No. Data : 18 Scene: 18 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan sebuah ruko pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu tukang koran dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan informasi; Act Sequences: pertuturan ini diawali tukang koran yang membacakan lowongan pekerjaan dan dilanjutkan oleh Muluk yang meminta tukan koran mencari lowongan yang cocok untuknya; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pertanyaan; Genre: wacana deskripsi. Ujaran Tukang Koran : Sebuah kapal ikan Jepang membutuhkan tenaga penangkap ikan Paus. Muluk : Gue sarjana Manajemen. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x Ujaran yang di ucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Gue sarjana Menejemen. Ujaran tersebut bermakna bahwa Muluk menolak untuk melamar pekerjaan sebagai tenaga ikan paus karena dia adalah seorang sarjan manajemen. 64 No. Data : 19 Scene: 19 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah warung makan dalam pasar pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual nasi dan Komet, petutur dalam peristiwa ini yaitu Muluk; Ends:membeli makan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual nasi yang mempersilahkan kepada Muluk kemudian Komet menawarkan menu makanan tambahan untuk Muluk namun Muluk menolaknya; Keys: nada suara tone penjual nasi datar, Komet berteriak, dan Muluk datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi. Ujaran Muluk : Saya pake kangkung sama tempe aja, Bu. Komet : Tambah opor ayam buat abang ini Muluk : Enggak, gak usah. Penjual Nasi : Loh kenapa? Ndak apa-apa. Komet : Telor asin mau, Bang? Muluk : Enggak, gak. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x Ujaran yang di ucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enggak, gak usah dan

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar ).

3 14 112

this PDF file KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR | Anwar | BAHASA DAN SASTRA 1 PB

0 0 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144