5. Maksim kesepakatan
Ujaran dianggap mematuhi maksim kesepakatan apabila penutur dan mitra tutur meminimalkan ketaksepakatan dan mengusahakan agar
kesepakatan antara diri sendiri dan orang lain terjadi sebanyak mungkin. Berikut penggalan dialog yang mematuhi maksim kesepakatan:
25 No. Data :
6 Scene: 7
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka
dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa
tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak
Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan
Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences:
pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H.
Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik
membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H.
Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat
tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Makbul
: Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji
Sarbini. Jadi do’akan dong H. Sarbini
: iya saya do’ain biar dapet kerjaan.
Makbul : amin.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√ Ujaran yang diujarkan Haji Sarbini dianggap mematuhi maksim
kesepakatan karena berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak lain dan meminimalkan ketaksepakatan dengan pihak lain. Pematuhan
maksim terdapat pada ujaran iya saya do’ain biar dapet kerjaan. Ujaran
Haji Sarbini tersebut menyetujui permintaan Pak Makbul untuk ikut mendo’akan Muluk, Haji Sarbini pun menyetui permintaan dari Pak
Makbul. Dengan demikian makan dapat diakatakan bahwa ujaran Haji Sarbini mematuhi maksim kesepakatan.
26 No. Data :
24 Scene: 25
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat
berkumpul para pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi
yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan
16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang
menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih
memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen
menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar
Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk.
Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka
kepada Bang Jarot; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan
serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan
dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.
Ujaran Glen
: 10 persen? Berapa tuh?
Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000,
bagian saya 100. Fair kan? Glen
: Enak di Abang, dong
Bang Jarot : eh, dengerin Kita harus menghargai niat
baik Abang ini, ye. 10 gak masalah, Bang. Terusin, Bang
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√ Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap mematuhi
maksim kesepakatan karena mengusahakan kesepakatan antara diri sendiri
dan orang lain. Bang Jarot menyetujui usulan Muluk yang meminta bagian sebanyak 10 dari hasil copetan sebagai upah untuk dirinya. Kesepakatan
Bang Jarot terdapat pada kalimat eh, dengerin Kita harus menghargai niat baik Abang ini, ye. 10 gak masalah, Bang. Terusin, Bang. Dari
tuturan itu telihta Bang Jarot sepakat dan tidak merasa keberatan memberikan 10 sebagai upah untuk Muluk.
27 No. Data :
31 Scene: 39
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet;
Ends:meminta hasil copetan yang mereka sembunyikan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang
meminta para pencopet berkumpul lalu Glen menanyakan mengapa mereka harus mengikuti Muluk kemudian Bang
Jarot memberikan nasehat bahwa mereka harus mengikuti Muluk agar hidup mereka menjadi lebih baik. Pertuturan
ini berakhir ketika Bang Jarot meminta Mata Dewa untuk menghitung uang yang mereka sembunyikan; Keys: nada
suara tone agak tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre:
wacana argumentasi.
Ujaran Bang Jarot
: Eh, sini lu Sini Sini sambil menjambak rambut Glen. melihat uang yang disembunyikan Glen
dalam ikat kepala yang ia gunakan. Lu baru jadi cicak, mau ngadalin buaya, lu. Sono lu
Glen
: Iya, Bang. sambil mengusap kupingnya
Bang Jarot : Denger, Bang Muluk itu kesini mau ngatur
kita. Supaya kita berenti jadi copet. Tapi duitnya tetep banyak. Siapa tau dia bener-bener hebat. Paham lu pade?
Semua copet
:serempak Paham Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√ Ujaran yang diucapkan para pencopet sebagai jawaban dari
pernyataan Bang Jarot dianggap mematuhi maksim kesepakatan karena
memaksimalkan kesepakatan antara diri dan lain. Para pencopet mengatakan paham sebagai tanda bahwa mereka semua mengerti maksud
Bang Jarot dan menyepakati usulan dari Bang Jarot.
28 No. Data :
42 Scene: 57
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah Bang
Jarot pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk; Ends:menyetujui
rencana Muluk; Act Sequences:Diawali oleh Bang Jarot yang mempersilakan Muluk untuk duduk lalu meminta
istrinya untuk membuatkan kopi kemudian membicarakan mengenai persetujuannya terhadap rencana Muluk; Keys:
nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan;
Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Bang Jarot
: Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya
berkurang yang penting, masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas.
Muluk
: mengangguk
Bang Jarot : Itu lebih baik kayanya.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap mematuhi maksim kesepakatan karena berusaha memaksimalkan kesepakatan
dengan pihak lain. Bang Jarot menyetujui usulan Muluk yang berencana akan mengubah profesi pencopet menjadi pengasong. kesepakatan tersebut
terdapat pada ujaran Gini, Bang. Saya ngeliat keseriusan abang ini jadi berpikir, engga apa-apalah pendapatan saya berkurang yang penting,
masa depan anak-anak itu jadi lebih jelas. Dari ujaran tersebut terlihat bahwa Bang Jarot berusaha memaksimalkan kesepakatan dengan pihak
lain.