struktur isi teks film drama tertulis kuis
struktur isiteks film drama
Mengungkapkan kembali kaidah bahasa teks film drama
Tes tertulis kuis
Isian Ungkapkan kembali
kaidah bahasateks film
drama
Pedoman Penskoran Soal nomor 1 dan 2
Aspek Skor
Peserta didik menjawab benar 50
Peserta didik menjawab tidak lengkap 30
Peserta didik menjawab salah 20
Peserta didik tidak menjawab
Tes praktik-proyek keterampilan Interpretasilah makna teks film drama terlampir
Rubrik Penilaian Keterampilan menginterpretasi makna Teks film drama
No. Aspek
Deskripsi Ya
Tidak 1.
Ketepatan interpretasi
makna teksfilm
drama Sudah tepatkah interpretasi
makna teks film drama?
2. Ketepatan
penggunaan bahasa dan
ejaan Apakah penggunaan bahasa
dalam menginterpretasi makna teks film drama sesuai
kaidah dan EYD?
Mengetahui, 14 Juli 2014 Kepala sekolah WKS 1 Guru Mapel Bahasa Indonesia
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : ............................................................... Kelas Semester : ...............................................................
Tahun Ajaran : ............................................................... Waktu pengamatan : ...............................................................
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No. Nama Siswa
Spiritual Religius Tanggung jawab
TP K
SR SL TP K
SR SL
1. 2.
3. 4.
5.
LAMPIRAN
No. Data : 1 Scene: 2
Konteks
Setting and Scene: latar tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di depan sebuah ruko yang sudah tidak terpakai lagi dan waktu tuturan ini terjadi pada
siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi tuturan ini terjadi yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu Muluk dan mitra tutur yaitu Komet
pencopet; Ends:tujuan Muluk menangkap Komet adalah menasehati agar Komet tidak mencopet dan mengembalikan dompet yang telah ia ambil; Act
Sequnces: Adegan ini diawali oleh Muluk yang mengikuti Komet yang telah berhasil mengambil dompet seseorang, ketika Komet berhenti untuk
menghitung uang yang ada dalam dompet yang ia curi, Muluk menangkapnya. Kemudian Muluk menasehati Komet agar tidak melakukan hal demikian karena
orang yang ia copet mencari uang dengan susah payah; Keys: nada suara tone agak berbisik, skap atau cara saat tuturan diujarkan yaitu dengan kesal;
Instrumentalities:dengan saluran channel lisan; Norms of Interaction and Interpretation: perintah dan pernyataan kemudian dijawab dengan pernyataan;
Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Muluk :menangkap copet yang sedang menghitung uang
Diem, diem Diem, Lu Atau gua bawa ke kantor polisi, hah? Gua udah dua tahun cari kerja supaya dapet duit. Enak aja nyomot dompet orang. Nyinggung
perasaan gua tau. Orang susah payah cari kerja, diem-diem duitnya lo ambil. Lo ga bisa minta baik-baik?
Komet
:Saya kan copet,Bang, bukan tukang minta-minta
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 2 Scene: 3
Konteks
Setting and Scene: latar tempat pada peristiwa tutur ini yaitu di dalam ruangan pemilik perusahaan yang sudah bangkrut pada siang hari sedangkan scene
dalam peristiwa tutur ini berlangsung secara serius; Participant: peserta dalam peristiwa tutur ini yaitu seorang direktur dan Muluk; Ends: Direktur
menjelaskan berbagai macam ilmu manajemen yang sudah ia gunakan untuk menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, namun semuanya tidak
berhasil; Act Sequences:pembicaraan dimulai oleh pemilik perusahaan yang menanyakan ilmu yang dimiliki oleh Muluk kemudian pemilik perusahaan
menceritakan berbagai macam ilmu yang ia terapkan untuk menyelamatkan perusahaannya; Keys: nada suara tone tinggi dan serius, sikap atau cara
manner saat tuturan itu diujarkan yaitu dengan kesal dan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interactions and Interpretations: pertanyaan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi.
Ujaran
Muluk :Ilmu management, Pak.
Direktur : I terus terang sama you, ya. Segala macam ilmu udah saya
terapin buat nyelametin ini perusahaan. Termasuk ilmu you. You liat ini buku tebel-tebel ini? Liat Ini buku management barat yang paling mutakhir dari
Amerika. Ini buku management ala Mao Tse Tung dari Cina. Ini buku management dari Jepang. Ini buku management gaya Arab. Gak ada yang bisa
nyelametin perusahaan I, ga ada Cuma management jin doang yang belum I terapin, bukunya ga ada.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 3 Scene: 4
Konteks
Setting and Scene: Tempat peristiwa tutur ini berlangsung yaitu di dalam sebuah masjid ketika siang hari sedangkan situasi pertuturan ini yaitu dalam
keadaan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini, petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: H. Sarbini bermaksud menyindir anak Pak Makbul yang
menjadi sarjana tetapi menjadi pengangguran, Pak Makbul membantah perkataan H. Sarbini bahwa Muluk tidak menganggur tapi masih berusaha.
Kemudian H. Rahmat bermaksud untuk menegur mereka agar tidak mengobrol di dalam masjid; Act Sequences: peristiwa tutur ini diawali dengan pernyataan
H. Sarbini yang menyatakan bahwa Muluk anak Pak Makbul menjadi pengangguran kemudian Pak Makbul membantah hal tersebut kemudian H.
Rahmat yang sedang berdzikir merasa terganggu dengan obrolan mereka dan mengeraskan suaranya untuk menegur mereka; Keys: nada suara tone sedikit
berbisik, sikap atau cara manner saat tuturan ini diujarkan dengan santai; Instrumentalities: dengan saluran lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan yang dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
H. Sarbini
: kenyataannya emang begitu, Pak Bul.
Makbu l : kenyataan yang mana?
H. Sarbini
: Si Muluk, anak pak Bul dan jutaan lain anak yang setres gara-gara nganggur.
Makbul
: Eh, Haji Sarbini, si Muluk bukannya nganggur, dia lagi berusaha.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 4 Scene: 5
Konteks
Setting and Scene: tempat peristiwa tutur ini terjadi yaitu di sebuah kantor penyalur TKI pada siang hari Scene atau situasi ketika pertuturan ini
berlangsung yaitu dengan serius; Participant: penutur yaitu petugas kantor TKI dan petutur yaitu Muluk; Ends: memberitahukan bahwa karyawan ditempat itu
sudah penuh; Act Sequences: pertuturan diawali oleh petugas kantor Tki yang memberitahukan bahwa di kantor tersbut tidak ada lowongan pekerjaan dan
menawarkan Muluk menjadi TKI kemudian Muluk langsung meninggalkan kantor itu; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner peristiwa
tutur ini terjadi dengan santai; Instrumentalities:lisan; norms of Interaction and Interpretation; pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: Wacana
argumentasi.
Ujaran
Petugas Kantor TKI : Karyawan disini sudah full, Pak. Bagaimana kalau
bapak mendaftar, lalu kita kirim ke Malaysia. Muluk
: Jadi TKI?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 5 Scene: 6
Konteks
Setting and Scene: tempat terjadinya peristiwa tutur ini yaitu di dalam sebuah masjid pada siang hari, scene atau situasi ketika pertuturan ini dilakukan
dengan serius; Participant: penutur yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Pak Makbul dan H. Rahmat; Ends: saling berargumen mengenai Muluk yang belum
memiliki pekerjaan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh H. Sarbini yang mengatakan bahwa orang yang terlalu lama menganggur bisa setres kemudian
Pak Makbul membantah ucapan H. Sarbini lalu H. Rahmat kembali menegur mereka dengan mengeraskan suara ketika berdo’a lalu mereka berdua
melanjutkan percakapan mereka di luar masjid. H. Rahmat yang mendengar mereka berdua masih beradu argumen di depan masjid lebih mengeraskan
suaranya kemudian mereka berdua pergi; Keys: nada suara tone datar dan agak berbisik, sikap atau cara manner peristiwa tutur ini berlangsung dengan
seiru tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction adn Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana
argumentasi
Ujaran
H. Sarbini : Kelamaan nganggur dia bisa setres, kesian.
Makbul : Dia gak nganggur, dia lagi berusaha. Beda. Nganggur,
berusaha, beda.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 6 Scene: 7
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi
ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu
H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka
memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H.
Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau
tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara tone datar, sikap
atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Makbul : Si Rahma dan Si Muluk saling jatuh cinta, Ji. Jadi sebentar
lagi si Muluk bakal jadi mantu Haji Sarbini. Jadi do’akan dong H. Sarbini
: iya saya do’ain biar dapet kerjaan.
Makbul : amin.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 7 Scene: 7
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi
ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu
H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends: Pak Makbul meminta kepada H. Sarbini mendo’akan Muluk agar cepat mendapat pekerjaan kemudian mereka
memperdebatkan mengenai pendidikan: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pak Makbul yang membicarakan hubungan Muluk dengan Rahma anak H.
Sarbini dan agar mendo’akan Muluk segera mendapatkan pekerjaan kemudian percakapan berganti topik membicarakan mengenai pendidikan itu penting atau
tidak dan pertuturan ini pun diakhiri dengan pernyataan H. Sarbini yang menyatakn pendidikan itu tidak penting; Keys: nada suara tone datar, sikap
atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
H. Rahmat : Gini,gini, kalau soal pendidikan,
Makbul : Pentingkan
H. Sarbini : Enggak, gak penting.
Makbul : Ya penting dong.
H. Sarbini : Enggak.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 8 Scene: 8
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi
ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu
H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini
yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar
Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
H. Sarbini : Yang penting kan si Muluk punya penghasilan. Bisa
ngelamar si Rahma. Kalo Enggak si Rahma bisa saya kawinin ama anggota DPR tau enggak?
Makbul
: Waduh Ji gabisa begitu.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 9 Scene: 8
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi
ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu
H. Sarbini dan H. Rahmat; Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh H. Sarbini
yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar
Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
H. Rahmat : Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR.
Makbul : Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri?
Haahahahahaha.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 10 Scene: 10
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi disebuah kios buku di pinggir jalan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur
terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penjual buku dan petutur yaitu Muluk; Ends:menjelaskan harga buku
yang dia jual: Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh penjual buku yang menjelaskan tentang buku yang ia jual dan diakhiri ketika Muluk membeli buku
yang ia mau; Keys: nada suara tone agak keras, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan dan diakhiri dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Penjual Buku : Ini nih kalo ditoko buku 100 ribu, kalo disini Cuma 30 ribu.
Secara gimana bangsa kita bisa bikin pesawat terbang?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 11 Scene: 12
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Rahmat dan petutur yaitu Muluk; Ends: menanyakan hukum beternak cacing
dalam islam; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang memberikan sebuah buku kepada Pak Makbul untuk meminta pendapat
mengenai rencana usaha yang ingin dia buat kemudian Pak Makbul menyuruh Muluk menanyakan hal tersebut kepada H. Rahmat; Keys: nada suara tone
datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan disertai candaan; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
H. Rahmat : Kalo gak ada pilihan laen buat cari nafkah, kerjakan
Jangan lupa sering-sering minta ampun kepada Allah. Minta petunjuk supaya kamu dapet jalan yang lebih baik. Tapi ngomong-ngomong kenapa jadi
beternak cacing? Muluk
: Kalo ternak sapi atau onta bikin kandangnya dimana pak haji?
H. Rahmat
: hahahaha
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 12 Scene: 13
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada
situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit
memberikan saran kepada Muluk untuk membuka usaha; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Pipit yang memberikan saran kepada Muluk
kemudian Muluk akan mempertimbangkan saran dari Pipit; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan
serius tapi santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi
Ujaran
Pipit
: Bagusan juga beternak jangkrik, bang. Saya liat di tv prospeknya bagus. Selain buat makanan burung, juga bisa buat makanan ikan arwana.
Muluk
: Entar abang pikirin lagi deh.
Pipit : Oke bang yah Jangan sampe patah semangat ya
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 13 Scene: 13
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan ketika Muluk akan pulang dari rumah H. Rahmat pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada
situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends: Pipit