Sarbini : aaahh ga perlu bakat yang penting die
Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Tapi gua gak mau mandi Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau menuruti
perintah Muluk untuk mandi.
69 No. Data :
37 Scene: 52
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet; Ends:
memberitahukan uang yang telah terkumpul dan mengajak mereka untuk mulai usaha baru yaitu mengasong; Act
Sequences:Muluk memberitahukan bahwa tabungan mereka sudah sembilan juta kemudian Glen menanyakan
perihal motor yang terparkir di depan markas lalu Muluk membicarakan rencananya untuk membuat usaha baru bagi
para pencopet, yaitu menjadi pengasong namun para pencopet tidak menyetujui rencana Muluk tersebut.
Percakapan terhenti karena Komet dan Glen kembali bertengkar dan pertuturan berakhir ketika Muluk
menghentikan Komet dan Glen yang bertengkar; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat
tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai ada pula marah ketika Komet dan Glen bertengkar; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana persuasi dan
argumentasi.
Ujaran Muluk
: Ini ada uang dua juta. sambil menunjukan uang tersebut dan menaruhnya di atas meja. Sebagian dari
kalian akan memulai hidup baru. Jadi pengasong. Para pencopet
: yaaaahhh dengan nada kecewa
Muluk : Kenapa?
Glen : Gak mau
Bedil : Saya juga, Bang Saya nyopet aja
Kampret : Ngasong cape, Bang
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dan Bedil dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri
dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Gak mau
dan Saya juga, Bang Saya nyopet aja Dari ujaran tersebut terlihat bahwa mereka tidak menyetuji untuk menjadi pengasong, mereka lebih suka
menjadi penjadi pencopet.
70 No. Data :
39 Scene: 53
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet;
Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para
pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau
mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian;
Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan;
Genre: wacana deskripsi.
Ujaran Muluk
: Komet Mau ngasong?
Komet : sambil tersenyum dan menggelengkan
kepalanya semua pencopet kembali tertawa
Muluk
: hanya diam dan terlihat kecewa Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Perilaku yang ditunjukan oleh Komet dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan
pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada sambil tersenyum dan
menggelengkan kepalanya. Perilaku Komet tersebut menandakan bahwa dia tidak setuju dan tidak mau jika harus menjadi pengasong.
71 No. Data :
40 Scene: 55
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada
malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai;
Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi;
Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk
menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot
meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat
tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Bang Jarot
: Biar saya hajar mereka
Muluk : Jangan, Bang Jangan, Bang
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim
kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.
Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Jangan, Bang Jangan, Bang Ujaran Muluk tersebut bermakna bahwa dia tidak setuju jika Bang
Jarot melakukan kekerasan kepada para pencopet agar para pencopet mau menuruti perintahnya.
72
No. Data : 49
Scene: 64
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah
jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya;
Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan
rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen
dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.
Ujaran Glen
: Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk?
Bang Jarot
: memukul Glen dan anak buahnya dengan koran Siapa lagi yang mau gua gampar, Hah?
Glen
: Tapi kita engga mau sekolah. Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
X
Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan
pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Bos, kenapa si mau-
maunya nurut sama Bang muluk? Tapi kita engga mau sekolah. Ujaran Glen tersebut menjelaskan bahwa dia tidak setuju jika harus menuruti
perintah Muluk.
73 No. Data :
51 Scene: 65
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet;
Ends:mengajarkan para pencopet menulis; Act Sequences: Samsul mengawali pertuturan ini dengan mengajarkan para
pencopet menulis beberapa huruf kemudian memperhatikan cara para pencopet menulis huruf-huruf
yang ia ajarkan, lalu ia mengajarkan cara menulis yang benar. Kemudian Samsul mengajarkan Glen cara menulis
yang benar, namun ia marah dan menginggalkan pelajaran; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner
saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana eksposisi.
Ujaran Samsul
: Eh, itu bukan begitu nulisnya menghampiri Glen. Begini cara megang pensilnya. Nih,
begini coba, yaa begini. Glen
: tidak bisa mempraktekan yang diajarkan oleh Samsul
Samsul
: meraih tangan dan pensil yang dipegang Glen. Ya Ampun, susah banget. Begini.
Glen
: kesal dan menghempaskan buku tulisnya aaaahhh Gua ga mau nulis pergi
Samsul
: tercengang melihat reaksi Glen Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim
kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.
Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada aaaahhh Gua ga mau nulis Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau
mengikuti arahan menulis dari Samsul.
74 No. Data :
60 Scene: 80
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah
masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak
mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen
memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara tone
datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Pipit
:Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat??
Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar
kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim
kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.
Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar,
adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... Ujaran Glen melanggar maksim kesepakatan karena dia tidak mau atau tidak setuju jika Ribut
yang menjadi imam dalam sholatnya.
75 No. Data :
71 Scene: 97
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H.
Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat;
Ends:memberikan penjelasan dan pembelaan diri; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan
apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram, lalu Pipit membela diri dan
menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys:
nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan;
Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Pipit
: Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji?