Lokusi, Ilokusi, Perlokusi Wujud Wacana dalam Lisan

dekatnya tersebut dan menunjukan kesimpatiannya dengan mengatakan bahwa dia ikut berduka atas kejadian itu.

E. Sastra

1. Sastra Ragam Tulis

Cerpen Istilah cerpen sudah sering kita dengar, bahkan sejak masih di sekolah dasar. Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Pendek di sini masih mempersyaratkan adanya keutuhan cerita, bukan asal sedikit halaman 32 . Cerpen masih bisa dibagi lagi menjadi cerpen yang panjang cerpenpan dan cerpen yang pendek, biasa disebut cerita mini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cerpen diartikan sebagai kisah pendek kurang dari 10.000 kata yang memberika kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh disatu situasi pada suatu ketika 33 . Novel Kata novel berasal dari bahasa Latin novellus. Kata novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang kemudian dari baentuk sastra lainnya, yaitu puisi dan drama 34 . Beberapa penadapat yang beruapaya mengungkapkan pengertian novel dapat dicontohkan sebagai berikut: Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet, yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang namun tidak juga terlalu pendek 35 . 32 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: Grasindo, 2008, h.141 33 Ibid., h.142 34 Endah Tri Priyatni, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 124 35 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010, h. 9- 10 Menurut R.J. Ress, novel adalah sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang, yang tokoh dan perilakunya merupakan cerminan kehidupan nyata, dan yang digambarkan dalam suatu plot yang cukup kompleks. Sedangkan menurut Badudu dan Zain, novel adalah karangan dalam bentuk prosa tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari, tentang suka duka, kasih dan benci, tentang watak dan jiwanya, dan sebagainya 36 . Dari beberapa definsi novel yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang dan merupakan cerminan kehidupan sehari-hari.

2. Sastra Ragam Lisan

Pantun Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata panuntun dalam bahasa Minangkabau berarti “penuntun”. Dalam bahasa jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa. Selain itu pantun dapat diartikan sebagai puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, namun sekarang dijumpai juga pantun karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun versi pendek yang hanya terdiri dari dua baris, sedangkan talibun adalah pantun versi panjang yang terdiri dari enam baris atau lebih. Puisi Sudah banyak definisi tentang puisi diberikan. Akan tetapi, banyak orang yang tidak puas dengan definisi tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 36 Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi sebuah Pengantar, Bogor:Ghalia Indonesia, 2010, h.1-2

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar ).

3 14 112

this PDF file KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR | Anwar | BAHASA DAN SASTRA 1 PB

0 0 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144