Sarbini :Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 55 Scene: 70
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit
kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk
bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan
memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama;
Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.
Ujaran
Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan
Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman.
Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum sambil mencium tangan Pipit
Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 56 Scene: 70
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit
kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk
bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan
memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama;
Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.
Ujaran
Muluk
: kalo lu ngajar orang bener, apa sitimewanya? Tapi kalo lu ngajarin mereka jauh lebih mulia.
Boy
:Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju?
Para copet : Setujuuu
Pipit : Oke, gua akan ngajarin kalian.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 57 Scene: 71
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang setelah dari markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika
peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan lelah; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan
penjelasan; Act Sequences: Pipit merasa tidak kuat menghadapi para pencopet dan kemudian menanyakan honor yang akan dia dapat dan Muluk menjawab
dengan memberikan pertanyaan kepada Pipit; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: ungkapan.
Ujaran
Pipit : Jadi honor Pipit, dibayar dari hasil mencopet, Bang?
Muluk :Iya. Lu mau terima honor atau pahala?
Pipit : sambil tertawa mau dua-duanya, Bang
Muluk : tertawa
Pipit : Makasih, yak
Muluk : pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 58 Scene: 78
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan gedung DPR pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memberi tahu
kepada para pencopet tempat bekerja para wakil rakyat. Mereka juga bermaksud memotivasi para pencopet agar lebih giat belajar lagi agar menjadi
orang sukses dan memberikan pentingnya pendidikan karena orang-orang yang berkerja di gedung DPR adalah orang-orang yang berpendidikan; Act
Sequences: Samsul memberitahukan bahwa itulah tempat para wakil rakyat dan Muluk menjelaskan bahwa mereka yang memperjuangkan nasib rakyat
kemudian para copet memributkan mencopet dalam gedung DPR, Glen menjawab bahwa dalam gedung itu tidak bisa mencopet namun Komet
menjawab bahwa dalam gedung itu bisa korupsi dan Samsul meminta mereka untuk kembali ke mobil; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan
pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Muluk :Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan
berpendidikan. Ribut
:Adalah kita bisa disitu, dong? Kita kan udah sekolah.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 59 Scene: 80
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act
Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat
tingkah Glen; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Pipit :Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat??
Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan
nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 60 Scene: 80
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act
Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat
tingkah Glen; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Pipit :Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat??
Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan
nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 61 Scene: 86
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends: mengajak pencopet
untuk menjadi pengasong; Act Sequences:Muluk mempersilakan para pencopet untuk duduk dan memulai acara peresmian usaha baru yang akan dilakukan
oleh pencopet, kemudian Samsul memulai acara tersebut dengan berkelakar bersama para pencopet; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersemangat dan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan
dan dijawab dengan pernyataan; Genre: lelucon.
Ujaran
Muluk :Ayo silahkan Adik-adik kami para pencopet yang budiman
silahkan duduk Para copet
: masuk ruangan
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 62 Scene: 88
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan mengintai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu rampok 2 dan petutur yaitu rampok 1; Ends:perampok 1 berniat untuk
merampok ketiga orang tua itu namun perampok 2 larangnya melakukan hal tersebut kemudian mereka pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan;
Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Rampok2 :Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok.
Ayo pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 63 Scene: 90
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan
membedakan yang hak dan yang bukan; Act Sequences:pertuturan ini diawali
oleh Muluk yang memberikan pidato dan memberikan slogan baru kepada mereka; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan
ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan
slogan.
Ujaran
Muluk : Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk
membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik
orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki dengan cara yang halal. Stop mencopet
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 64 Scene: 92
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, Pak Makbul, H. Sarbini, H. Rahmat dan 16
orang pencopet; Ends:memperkenalkan Pak Makbul, H. Rahmat, dan H. Sarbini dan meresmikan usaha baru mereka; Act Sequences:pertuturan ini
diawali oleh Samsul yang memperkenalkan satu per satu orangtua yang datang dan dilanjutkan dengan pidato dari Samsul untuk meresmikan usaha baru
mereka ; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan.
Ujaran
Komet : Belajar silat dimana, Pak?
Para copet : hahahahaha
Samsul :Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan silat, tapi
seperguruan mengaji. Komet
: Oooohh. Glen
: Begok Lu liat dong, pecinya putih
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 65 Scene: 93
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16
orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul
yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini
dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys:
nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran
Samsul : Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak
membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade-
ade kami para pencopet yang budiman. Ketiga orang tua : heran dan bingung
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 66 Scene: 93
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16
orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul
yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini
dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys:
nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran
Samsul : Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah
mengalami kemajuan dalam pendidikannya. Glen, coba sebutkan sila ke lima dari pancasila
Glen : berdiri Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Samsul : Nah, ade Ribut coba sebutkan butir kesatu penjelasan dari
sila pertama pancasila Ribut
: berdiri adalah bangsa Indonesia menyatakan adalah kepercayaannya dan adalah ketakwaan kepada Tuhan Yang
adalah Maha Esa. Samsul
:Bagus tepuk tangan. Nah itulah penjelasan dari butir kesatu sila pertama dari pancasila. Tapi, harap kata “adalah”
itu dibuang karena memang ditambahkan sendiri oleh ade kami ini. Oke, next. Eh ganteng, Ari Wibowo, alinea ketiga
pembukaan Undang-undang Dasar 1945
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 67 Scene: 93
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16
orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul
yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini
dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys:
nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran
Ari wibowo : berdiri Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan
dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
semua bertepuk tangan Samsul
: Bagus Bagus Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 68 Scene: 93
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16
orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul
yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini
dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys:
nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran
Eros : Usholi fardhu shubhi rak’ataini mustakbilal kiblati adaan
lillahita’ala. Samsul
: Baguuuss semua tepuk tangan
Pipit : Dan engga cuma niatnya aja, Bah. Sholatnya juga bisa.
Samsul : Sekarang, sudah ayahanda saksikan, ade-ade kami yang
budiman ini sudah menjadi pencopet yang pancasilais serta
religius. Maksudnya manusia yang pancasilais dan religius. Bedul
:berjalan ke depan dan berdiri di atas kursi Proklamasi. Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia. Samsul
: Good bertepuk tangan. Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 69 Scene: 93
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16
orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul
yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini
dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys:
nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran
Samsul : Good bertepuk tangan. Sudah bisa proklamasi, sudah
merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan?
Bedul : Iya, dong, Bang.
Samsul : Merdeka
Para copet : Merdeka
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
√
No. Data : 70 Scene: 95
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang dekat markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa
tutur terjadi yaitu dalam keadaan segan; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu jambret 1 dan petutur yaitu jambret 2; Ends:mengajak pergi; Act
Sequences: penjambre 1 mengajak rekannya pergi kemudian mereka langsung pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini
diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana
argumentasi.
Ujaran
Jambret 1 : Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk
Jambret 2 : pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
No. Data : 71 Scene: 97
Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu
dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends:memberikan penjelasan dan
pembelaan diri; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram,
lalu Pipit membela diri dan menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys: nada
suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran
Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji?