Sarbini :Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh

Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 55 Scene: 70 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi. Ujaran Pipit : Iiiihh, emangnya gue ikan Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian salaman. Ari Wibowo :mmmmm, Mbaknya harum sambil mencium tangan Pipit Pipit : eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya? Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 56 Scene: 70 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi. Ujaran Muluk : kalo lu ngajar orang bener, apa sitimewanya? Tapi kalo lu ngajarin mereka jauh lebih mulia. Boy :Betul, Mbak. Mulia sekali. Setuju? Para copet : Setujuuu Pipit : Oke, gua akan ngajarin kalian. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 57 Scene: 71 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang setelah dari markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan lelah; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Muluk; Ends:memberikan penjelasan; Act Sequences: Pipit merasa tidak kuat menghadapi para pencopet dan kemudian menanyakan honor yang akan dia dapat dan Muluk menjawab dengan memberikan pertanyaan kepada Pipit; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: ungkapan. Ujaran Pipit : Jadi honor Pipit, dibayar dari hasil mencopet, Bang? Muluk :Iya. Lu mau terima honor atau pahala? Pipit : sambil tertawa mau dua-duanya, Bang Muluk : tertawa Pipit : Makasih, yak Muluk : pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 58 Scene: 78 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di depan gedung DPR pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet; Ends: memberi tahu kepada para pencopet tempat bekerja para wakil rakyat. Mereka juga bermaksud memotivasi para pencopet agar lebih giat belajar lagi agar menjadi orang sukses dan memberikan pentingnya pendidikan karena orang-orang yang berkerja di gedung DPR adalah orang-orang yang berpendidikan; Act Sequences: Samsul memberitahukan bahwa itulah tempat para wakil rakyat dan Muluk menjelaskan bahwa mereka yang memperjuangkan nasib rakyat kemudian para copet memributkan mencopet dalam gedung DPR, Glen menjawab bahwa dalam gedung itu tidak bisa mencopet namun Komet menjawab bahwa dalam gedung itu bisa korupsi dan Samsul meminta mereka untuk kembali ke mobil; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Muluk :Di dalem itu tempat orang-orang terhormat dan berpendidikan. Ribut :Adalah kita bisa disitu, dong? Kita kan udah sekolah. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 59 Scene: 80 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Pipit :Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 60 Scene: 80 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Pipit :Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat?? Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 61 Scene: 86 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends: mengajak pencopet untuk menjadi pengasong; Act Sequences:Muluk mempersilakan para pencopet untuk duduk dan memulai acara peresmian usaha baru yang akan dilakukan oleh pencopet, kemudian Samsul memulai acara tersebut dengan berkelakar bersama para pencopet; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersemangat dan gembira; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: lelucon. Ujaran Muluk :Ayo silahkan Adik-adik kami para pencopet yang budiman silahkan duduk Para copet : masuk ruangan Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 62 Scene: 88 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan mengintai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu rampok 2 dan petutur yaitu rampok 1; Ends:perampok 1 berniat untuk merampok ketiga orang tua itu namun perampok 2 larangnya melakukan hal tersebut kemudian mereka pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Rampok2 :Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 63 Scene: 90 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan 16 orang pencopet; Ends:mengajarkan membedakan yang hak dan yang bukan; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Muluk yang memberikan pidato dan memberikan slogan baru kepada mereka; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan. Ujaran Muluk : Keberadaan kami bersama kalian selama ini adalah untuk membantu dan membimbing kalian menuju lompatan bersejarah. Mulai hari ini, kita belajar bagaimana membedakan mana yang milik kita dan mana yang milik orang lain. Mulai hari ini kita belajar untuk mendapatkan apa yang ingin kita miliki dengan cara yang halal. Stop mencopet Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 64 Scene: 92 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, Pak Makbul, H. Sarbini, H. Rahmat dan 16 orang pencopet; Ends:memperkenalkan Pak Makbul, H. Rahmat, dan H. Sarbini dan meresmikan usaha baru mereka; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Samsul yang memperkenalkan satu per satu orangtua yang datang dan dilanjutkan dengan pidato dari Samsul untuk meresmikan usaha baru mereka ; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato dan slogan. Ujaran Komet : Belajar silat dimana, Pak? Para copet : hahahahaha Samsul :Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan silat, tapi seperguruan mengaji. Komet : Oooohh. Glen : Begok Lu liat dong, pecinya putih Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 65 Scene: 93 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a. Ujaran Samsul : Ayahanda, kami bertiga putra putri ayahanda tidak membangun masjid tidak pula membangun madrasah. Tapi kami mengembangkan sumber daya manusia. Kami mencoba memberdayakan ade- ade kami para pencopet yang budiman. Ketiga orang tua : heran dan bingung Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 66 Scene: 93 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a. Ujaran Samsul : Nah, ade-ade kami calon pengasong ini juga sudah mengalami kemajuan dalam pendidikannya. Glen, coba sebutkan sila ke lima dari pancasila Glen : berdiri Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Samsul : Nah, ade Ribut coba sebutkan butir kesatu penjelasan dari sila pertama pancasila Ribut : berdiri adalah bangsa Indonesia menyatakan adalah kepercayaannya dan adalah ketakwaan kepada Tuhan Yang adalah Maha Esa. Samsul :Bagus tepuk tangan. Nah itulah penjelasan dari butir kesatu sila pertama dari pancasila. Tapi, harap kata “adalah” itu dibuang karena memang ditambahkan sendiri oleh ade kami ini. Oke, next. Eh ganteng, Ari Wibowo, alinea ketiga pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 67 Scene: 93 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a. Ujaran Ari wibowo : berdiri Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. semua bertepuk tangan Samsul : Bagus Bagus Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh? Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 68 Scene: 93 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a. Ujaran Eros : Usholi fardhu shubhi rak’ataini mustakbilal kiblati adaan lillahita’ala. Samsul : Baguuuss semua tepuk tangan Pipit : Dan engga cuma niatnya aja, Bah. Sholatnya juga bisa. Samsul : Sekarang, sudah ayahanda saksikan, ade-ade kami yang budiman ini sudah menjadi pencopet yang pancasilais serta religius. Maksudnya manusia yang pancasilais dan religius. Bedul :berjalan ke depan dan berdiri di atas kursi Proklamasi. Kami, Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Samsul : Good bertepuk tangan. Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan? Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 69 Scene: 93 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha. Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a. Ujaran Samsul : Good bertepuk tangan. Sudah bisa proklamasi, sudah merdeka. Eh, Dul, lu udah merdeka kan? Bedul : Iya, dong, Bang. Samsul : Merdeka Para copet : Merdeka Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 70 Scene: 95 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang dekat markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan segan; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu jambret 1 dan petutur yaitu jambret 2; Ends:mengajak pergi; Act Sequences: penjambre 1 mengajak rekannya pergi kemudian mereka langsung pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan tindakan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Jambret 1 : Jangan deket-deket, ntar apes. Ayo cabut, yuk Jambret 2 : pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 71 Scene: 97 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends:memberikan penjelasan dan pembelaan diri; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram, lalu Pipit membela diri dan menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji?

H. Rahmat : Itu duit haram.

Pipit : Bah, kalo Pipit punya orangtua kaya, punya duit banyak, Pipit sanggup engga digaji buat ngajar para copet itu. Paling tidak, sekarang Abah engga perlu lagi ngasih Pipit uang jajan, iya kan? Paling tidak Pipit mau melakukan sesuatu yang berarti, ya kan? Bah, sekarang pipit udah dewasa, segala perbuatan Pipit menjadi tanggungjawab Pipit sendiri. Kalo Pipit dosa, Abah engga ikut dosa, Bah. Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 72 Scene: 99 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan menuju masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan petutur yaitu H. Rahmat; Ends: menceritakan kesedihan; Act Sequences: pertuturan diawali oleh Pak Makbul yang menyapa H. Rahmat kemudian menceritakan car mereka membiayai anak mereka sejak kecil; Keys: nada suara tone rendah, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan bersedih dan menangis; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi. Ujaran

H. Makbul : Haji kan tau, saya Cuma bisa ngejait tapi Demi Allah, Ji,

Demi Allah sisa-sisa kain jaitan selalu saya kembalikan kepada pemesan. dengan hasil ngejait yang kaya gitu saya didik si Muluk, saya besarkan si Muluk, tapi kenapa begini hasilnya, Ji? H. rahmat : Sama, Pak Bul. Saya didik, saya besarkan si Pipit semua itu dari hasil pensiunan saya di Departemen Agama. Tapi kenpa begini? Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 73 Scene: 101 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara tone Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Samsul : Mul Muluk Gini Mul, soal bagian yang 10 buat kita bertiga itu gua rasa kurang. Muluk : diam Samsul : melihat ke arah Pipit Pipit : menangis Samsul : Ada apa nih? Muluk : Itu duit hasil nyopet, Sul. Pipit : Bang Samsul tega ngasih duit haram buat ibu Abang? Analisis Prinsip Kesantunan Leech Mkar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 74 Scene: 101 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara tone Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Samsul : Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit? Lu juga, Mul Lu yang ngajak gue, lu yang bujuk gue, lu yang ngomong. Eh, elu rela liat gue maen gaple lagi, hah? Lu rela? Lu rela liat gue frustasi? Eh, Mul Allah itu Maha Mengetahui apa yang kita lakukan, Mul. Allah juga taulah kita engga bakalan kaya lantaran kita itu ngurus copet. Allah itu Maha mengetahui dan dia itu Maha memaklumi. Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 75 Scene: 103 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di masjid pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak Makbul dan H.Rahmat dan petutur yaitu Tuhan Allah SWT; Ends:memohon ampun; Act Sequences: Pak Makbul memohon agar diampuni dosanya kemudian diamini oleh H. Rahmat kemudia mereka berdua beristigfar bersama; Keys: nada suara tone pelan, lembut, dan lirih, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan khusyuk; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: memohon; Genre: wacana do’a.. Ujaran Pak Makbul : Ampuni aku, Ya Allah.

H. rahmat : Amiin.

Pak Makbul : Mungkin di luar kesadaran, aku telah memberi anakku makanan dari rezeki yang tidak halal. Ampuni aku ya Allah. Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS √ No. Data : 76 Scene: 104 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jaln pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Samsul dan Pipit; Ends:membicarakan kelanjutan dari pekerjaan mereka; Act Sequences:Muluk menjawab pertanyaan Samsul yang meminta upahnya selama mengajar para pencopet kemudian Samsul mengatakan bahwa pekerjaan itu sangat berarti untuknya namun Muluk tidak menanggapi kemudian dia mengungkapkan argumennya mengenai halal, haram dan dosa; Keys: nada suara tone Muluk dan Pipit datar sedangkan Samsul tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan, Muluk dan Pipit dengan serius sedangkan Samsul dengan marah dan kecewa; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan pertanyaa; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Muluk : Kita pikirin lagi. Samsul : Maksudnya? Muluk : Gua bilang kita pikirin lagi Pipit : Iya, Bang. Sebaiknya malam ini kita berfikir. Samsul : Mul, gua merasa hidup gua sudah berharga, Mul. Gua merasa gua udah bisa bermanfaat untuk orang lain. Ini suatu hal yang luar biasa buat gue. Oke, lu sekarang engga usah bayar honor gua juga engga apa-apa tapi gua minta uang transport buat ongkos suapa gua engga jalan kaki, ya, Mul ya, Mul? Mul, gua serius, Mul. Gua engga becanda. Gua butuh uang transport, Mul. Itu juga engga terlalu besar ko dosanya, oke? Ya? Muluk : Kita liat besok. Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 77 Scene: 108 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Samsul; Ends:membicarakan akhlak para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Pipit yang menanyakan pendapat Samsul mengenai pelajaran yang telah ia ajarkan kemudian Samsul kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Pipit, lalu Kampret datang dan mereka berdua mencari pembuktian hasil dari pelajaran yang mereka berikan selama ini; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Pipit : Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus kelakuannya jadi baik? Samsul : terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik? Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 78 Scene: 110 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menasehati para pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Bang Jarot yang memarahi para pencopet dan menjelaskan hasil kerja Muluk selama ini; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana deskripsi. Ujaran Bang Jarot : memukul papan kayu. Dasar lu copet goblok. Lu tau engga isinya apa? Disini ada uang dua puluh satu juta dua ratus ribu. Sebelum Bang Muluk kesini lu engga pernah punya duit sebanyak itu, kan? Engga pernah, kan, hah? Bang Muluk kesini Cuma mau ngajarin lu jadi pengasong tapi lu semua kepinginnya jadi copet. Copet itu paling top masa depannya di penjara, Tau? Di dor, mampus, tua, dan tetep miskin. Tau engga lu? Kalo koruptor, korupsi duitnya banayk tetep keluar penjara juga masih tetep banyak. Kenapa? Karena mereka sekolah Lu kan engga sekolah, lu kan Cuma copet. Lu engga punya harepan, tau lu? Lu engga punya harepan. Sekarang Bang Muluk sama temen-temennya udah engga ada di sini lagi. engga ada yang mau ngajarin lu macem-macem lagi. Eh, liat tuh Itu ada enam kotak asongan, siapa yang mau ngasong boleh ngasong dan kotak ini milik mereka. Eh Glen, ini negara bebas, ya, yang mau ngasong, ngasong yang mau nyopet, nyopet. Tapi inget, kalo ada yang gangguin temennya ngasong bakal gua hajar. Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 79 Scene: 115 Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perumahan pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan senang; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Jupri dan petutur yaitu warga perumahan; Ends: berkampanye; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Jupri yang meminta agar poster dipasanng dengan rapi, kemudian seorang ibu meminta agar poster itu dicopot. Jupri tetap mengarahkan agar posternya dipasang dengan rapi kemudian seorang bapak menanyakan keseriusan Jupri menjadi anggota DPR lslu Jupri meminta agar bapak tersebut memilihnya namun bapak itu menyatakan ketidakpercayaannya pada Jupri kemudian Jupri langsung menyuruh posternya dicopot dan pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Bapak-bapak : Ente serius, Jup? Jupri :Seriuslah, Om. Jangan lupa pilih saya nomor 212 dari partai Asam Lambung. Bapak bapak :Hahaha Emak Bapak lu aja engga percaya sama elu, apa lagi gue. Hehehe Analisis Prinsip Kesantunan Leech MKar MKdw MP MKH Mksp MS x No. Data : 80 Scene: 119

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar ).

3 14 112

this PDF file KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR | Anwar | BAHASA DAN SASTRA 1 PB

0 0 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144