puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, serta penyusunan larik dan bait.
Sedangkan Luxsemburg menyebutkan, puisi adalah teks-teks monolog yang isinya bukan pertama-tama merupakan sebuah alur
37
. Dari hasil terhadap definisi-definisi yang dikemukakan para ahli, Waluyo
mengemukakan bahwa, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya
38
. Dari beberapa definisi mengenai puisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa puisi adalah ragam karya sastra yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan bahasan terikat oleh irama, matra, serta
penyusunan larik dan bait.
Drama
Sebagai suatu genre sastra drama mempunyai kekhususan dibanding dengan genre puisi ataupun genre fiksi. Kesan dan kesadaran terhadap drama
lebih difokuskan kepada bentuk karya yang bereaksi langsung secara konkret. Kekhususan drama disebabkan tujuan drama ditulis oleh pengarangnya tidak
hanya berhenti sampai pada tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati secara artistik imajinatif oleh para pembacanya, namun mesti diteruskan untuk
kemungkinan dapat dipertontonkan dalam suatu penampilan gerak dan perilaku konkret yang dapat disaksikan. Sudjiman menyatakan bahwa drama adalah karya
sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog
39
. Pengertian tentang drama yang dikenal selama ini, misalnya dengan
menyebutkan bahwa drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan. Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya, jadi drama berarti perbuatan atau tindakan
40
.
37
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: PT. Grasindo,2008,h. 107
38
Idid, h.108
39
Ibid, h. 163
40
Hasanudin. W.S, Drama Karya dalam Dua Dimensi, Bandung: Angkasa,1996, h.2
Pengertian lain mengenai drama dikemukakan oleh Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap
manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku. Sedangkan pengertian drama menurut Moulton adalah hidup yang dilukiskan
dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung
41
. Dari beberapa pengertian drama menurut para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa drama merupakan salah satu genre sastra yang berupa cerita atau tiruan perilaku manusia yang harus melahirkan kehendak manusia dan
dieskpresikan secara langsung.
F. Film
Film dalam arti sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di televisi.
Film merupakan salah satu media massa yang berbentuk audio visual yang sifatnya sangat kompleks. Film menjadi sebuah karya estetika sekaligus sebagai
alat informasi yang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, juga alat politik. Film juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi. Film bisa disebut sebagai
sinema atau gambar hisup yang mana diartikan sebagai karya seni, bentuk populer dari hiburan, juga produksi industri atau barang bisnis
42
. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, film diartikan sebagai: 1
Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang akan dibuat potret atau untuk tempat gambar positif yang akan dimainkan di
bioskop; 2 lakon cerita gambar hidup
43
. Film merupakan teknologi hiburan massa yang dimanfaatkan untuk
menyebarluaskan informasi dan berbagai pesan dalam skala luas di samping pers, radio, dan televisi. Film dimasukan dalam komunikasi massa yang mengandung
aspek hiburan dan juga memuat aspek edukatif. Secara teoritis dan telah terbukti
41
Ibid, h.2
42
Anderson Daniel Sedardo, dkk, Jurnal Acta Diurna volume IV. No.1 tahun 2015, diunduh pada 09 Agustus 2015 pukul 07.48, h. 1
43
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2002, Edisi ke-3, h.416
pula dalam praktek kebenarannya, film adalah alat komunikasi yang paling dinamis sekarang ini. Apa yang terlihat oleh mata dan terdengar oleh telinga,
masih lebih cepat dan lebih mudah dipahami dari pada apa yang hanya dapat dibaca dan memerlukan lagi pengkhayalan untuk dapat memahaminya.
G. Biografi Deddy Mizwar
Deddy Mizwar lahir di Jakarta pada 5 Maret 1955
44
. Deddy merupakan Putra ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan H. Adrian Andres dan Sun’ah. Bakat
akting Deddy Mizwar sudah terlihat sejak ia masih kecil, banyak hal-hal unik yang ditemui sang Bunda terhadap Deddy dan semua terbukti ketika ia telah
dewasa. Kepiawaiannya dalam bermain peran merupakan sifat yang diturunkan dari sang Bunda
45
. Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, ia mulai aktif di teater Jakarta.
Lewat teater inilah bakat aktingnya mulai terasah. Ia pernah terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail Marzuki.
Kepiawaian Deddy di dunia seni peran terbukti dalam peran perdananya di film Cinta Abadi pada tahun 1976, pada film itu ia mendapat peran utama.
Perannya dalam film Naga Bonar semakin mendekatkannya pada popularitas. Kepiawaiannya berakting membuahkan hasil dengan mendapat 4 Piala Citra pada
tahun 1986 dan 1987 diantaranya: Aktor Terbaik FFI dalam Arie Hanggara 1986, Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Opera Jakarta 1986, Aktor
Terbaik FFI dalam Naga Bonar 1987 dan Pemeran Pembatu Terbaik FFI dalam film Kuberikan Segalanya. Karirnya mencapai puncak pada tahun 1990-an. Selain
menjadi aktor, ia pun merupakan seorang sutradara, produser, dan pemilik sebuah rumah produksi.
Meskipun ia semakin populer namun ia merasa hampa. Ia ingin kembali kepada kehidupan ia dahulu yang dekat dengan Tuhan. Akhirnya ia memutuskan
agar segala yang ia lakukan harus berniali ibadah untuknya. Suami dari Giselawati ini kemudian memutuskan untuk terjun langsung memproduksi film dan sinetron
44
Ensiklopedi Tokoh Indonesia, http:www.tokohindonesia.comtokoharticle283-
direktori1022-deddy-mizwar . diakses pada tanggal 08 Maret 2016
45
http:profil.merdeka.comindonesiaddeddy-mizwar diakses pada tanggal 08 Maret 2016