113
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah meneliti dialog dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini, ditemukan pematuhan dan pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam
prinsip kesantunan. Pematuhan maksim-maksim pada prinsip kesantunan yang ditemukan di dalam dialog para tokoh tersebut adalah maksim
kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Sedangkan pelanggaran
maksim-maksim pada prinsip kesantunan di dalam dialog para tokoh tersebut adalah maksim maksim kearifan, maksim pujian, maksim
kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Dalam film ini terdapat 35 data yang mematuhi prinsip kesantunan dan 45 data yang
melanggar prinsip kesantunan. Tidak ditemukannya pelanggaran maksim kedermawanan di dalam film ini dikarenakan dalam pertuturan, para tokoh
tidak berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan meminimalkan kerugian bagi dirinya sendiri, sehingga tidak ada yang
mementingkan dirinya sendiri.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa film Alangkah Lucunya Negeri Ini karya Deddy Mizwar layak untuk
dijadikan bahan ajar Bahasa Indonesia pada materi mengulas secara kritis filmdrama, sebab film ini menyajikan kisah nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh penonton dan memiliki nilai-nilai kehidupan bagi penontonnya,
terutama orangtua dan guru untuk mendidik anak-anak. Siswa tidak hanya dapat menguasai materi pelajaran mengenai mengulas secara kritis
filmdrama, siswa pun dapat mempelajari kesantunan berbahasa yang terdapat dalam film dan dapat langsung mempraktikannya pada kehidupan
sehari-hari dalam segala situasi sosial, baik dalam lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan sekolah.
B. Saran
Saran yang perlu penulis berikan terkait penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Bagi siswa, penerapan konteks dan prinsip kesantunan
berbahasa perlu ditingkatkan bukan hanya dengan media komunikasi langsung. Melainkan dengan media pembelajaran
sepeti film.
2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian mengenai kesantunan
berbahasa perlu diperbanyak mengingat kesantunan berbahasa sangat berguna bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Bagi pembelajaran di sekolah, kesantunan berbahasa dapat
disisipkan untuk menambah wawwasan dan ilmu siswa berkaitan dengan muatan pendidikan karakter.
4. Bagi pembaca, memperhatikan konteks tutur dan sopan santun
berbahasa dalam bermasyarakat perlu ditingkatkan agar hubungan antara peserta tutur dapat terjalin dengan baik.