Tindak Tutur Wujud Wacana dalam Lisan

Dari tuturan tersebut, dapat dilihat dengan jelas bahwa B berusaha memasksimalkan keuntungan pihak lain dengan cara meminjamkan motor kepada A. 3 Maksim Pujian Kecamlah orang lain sesedikit mungkin, pujilah orag lain sebanyak mungkin. Contoh: A: “penampilannya bagus sekali” B : “ ya, memang” Tuturan tersebut dilakukan oleh dua orang yang menonton sebuah pertunjukan musik. Mereka memuji penampilan dari musikus yang mereka tonton. 4 Maksim Kerendahan Hati Pujilah diri sendiri sesedikit mungkin, kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin. Contoh: “terimalah hadiah yang kecil ini sebagai tanda penghargaan kami” Tuturan tersebut dianggap sebagai maksim kerendahan hati karena penutur mengecilkan atau merendahkan sebuah hadiah yang penutur berikan, padahal bisa saja hadiah yang penutur berikan walaupun kecil tapi berharga tinggi. 5 Maksim Kesepakatan Usahakan ketaksepakatan antara diri dan orang lain terjadi sesedikit mungkin, usahakan agar kesepakatan antara diri dan lain terjadi sebanyak mungkin. Contoh: A : “Nanti kita pergi ke toko buku sama-sama ya?” B : “Boleh, saya tunggu di halte.” Contoh di atas menunjukan adanya kesepakatan antara A dan B bahwa mereka sepakat untuk pergi ke toko buku bersama. A mengajak B untuk pergi ke toko buku bersama kemudian B menyutujui ajakan A. 6 Maksim Simpati Kurangilah rasa antipati antara diri sendiri dengan orang lain hingga sekecil mungkin dan tingkatkan rasa simpati sebanyak-banyaknya antara diri dan orang lain. Contoh: A : “B, nenekku meninggal.” B : “saya turut berduka mendengarnya.” Pertuturan itu dituturkan oleh seorang mahasiswa kepada mahasiswa lain yang sudah berhubungan dekat. B merasa bersedih mendengar kabar duka dari teman dekatnya tersebut dan menunjukan kesimpatiannya dengan mengatakan bahwa dia ikut berduka atas kejadian itu.

E. Sastra

1. Sastra Ragam Tulis

Cerpen Istilah cerpen sudah sering kita dengar, bahkan sejak masih di sekolah dasar. Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Pendek di sini masih mempersyaratkan adanya keutuhan cerita, bukan asal sedikit halaman 32 . Cerpen masih bisa dibagi lagi menjadi cerpen yang panjang cerpenpan dan cerpen yang pendek, biasa disebut cerita mini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cerpen diartikan sebagai kisah pendek kurang dari 10.000 kata yang memberika kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh disatu situasi pada suatu ketika 33 . Novel Kata novel berasal dari bahasa Latin novellus. Kata novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang kemudian dari baentuk sastra lainnya, yaitu puisi dan drama 34 . Beberapa penadapat yang beruapaya mengungkapkan pengertian novel dapat dicontohkan sebagai berikut: Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, kemudian diartikan sebagai ‘cerita pendek dalam bentuk prosa’. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet, yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang namun tidak juga terlalu pendek 35 . 32 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: Grasindo, 2008, h.141 33 Ibid., h.142 34 Endah Tri Priyatni, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 124 35 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010, h. 9- 10

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Karya Deddy Mizwar

4 76 12

PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM( Analisis Isi Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” Karya Deddy Mizwar)

0 10 2

WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 14

PENDAHULUAN WACANA PENDIDIKAN POLITIK MELALUI SATIRE POLITIK DALAM FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI (Analisis Semiotik Terhadap Film Alangkah Lucunya Negeri Ini).

0 0 9

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar ).

3 14 112

this PDF file KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR | Anwar | BAHASA DAN SASTRA 1 PB

0 0 15

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF DALAM DIALOG FILM ―ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI‖ KARYA DEDDY MIZWAR Dina Mariana br Tarigan dinamarianabrtariganyahoo.com Abstract - Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film ―Alangkah Lucunya Negeri Ini‖ Kar

0 0 12

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI KARYA DEDDY MIZWAR

0 1 17

REPRESENTASI KEKERASAN PADA ANAK DALAM FILM ” ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI ” ( Studi Semiotik Mengenai Represe ntasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film ” Alangkah Lucunya Negeri Ini ” karya Deddy Mizwar )

0 1 18

Tindak tutur dalam film Alangkah Lucunya (Negeri ini) karya Deddy Mizwar - USD Repository

0 0 144