Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
X Ujaran yang dituturkan oleh Ribut dianggap melanggar maksim
kearifan karena meminimalkan keuntungan bagi pihak lain dan memaksimalkan keuntungan bagi diri sendiri. Pelanggaran tersebut
terdapat pada Bos, adalah pecat aja abang ini. Masa kita disuru mandi. Ujaran Ribut melanggar maksim kearifan karena memaksimalkan kerugian
bagi pihak lain dalam hal ini adalah Muluk yang mengalami kerugian jika ia dipecat dan Ribut memaksimalkan keuntungan untuk dirinya sendiri
sehingga jika Muluk dipecat maka tidak akan ada yang mengaturnya untuk mandi.
2. Pelanggaran Maksim Kedermawanan
Pelanggaran maksim kedermawanan terjadi apabila peserta tutur memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan meminimalkan
kerugian bagi dirinya sendiri. Pelanggaran pertuturan terjadi akibat tidak adanya rasa saling menghormati antara peserta tutur sehingga
mengakibatkan seseorang lebih mementingkan dirinya sendiri.
Dalam film ini tidak terdapat dialog yang mengandung unsur pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan.
3. Pelanggaran Maksim Pujian
Pelanggaran maksim pujian terjadi apabila ujaran yang dilakukan peserta tutur memaksimalkan kecaman terhadap pihak lain dan
meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Peserta tutur yang melakukan kecaman, cacian, atau menghina lawan tutur dianggap tidak sopan dan
melanggar maksim pujian.
Berikut penggalan dialog yang dianggap melanggar maksim pujian:
39 No. Data :
9 Scene: 8
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ketika mereka
dalam perjalanan pulang dari masjid pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa
tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius tapi santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pak
Makbul dan petutur yaitu H. Sarbini dan H. Rahmat;
Ends:keinginan H. Sarbini agar Muluk segera melamar Rahma anaknya; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh
H. Sarbini yang membicarakan tentang pernikahan Muluk dan Rahma dan rencananya akan menikahkan Rahma
dengan orang lain jika Muluk tidak kunjung melamar Rahma, Pak Makbul tidak setuju dengan ucapan H. Sarbini
kemudian H. Rahmat menengahi mereka; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini
diucapkan yaitu dengan serius dan bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran H. Rahmat
: Gini Ji, ji si Jupri itu baru calon, calon anggota DPR.
Pak Makbul
: Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar
maksim pujian karena memaksimalkan kecaman terhadap orang lain dan meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pelanggaran tersebut terdapat
pada Si Jupri? Jupri? Masya Allah ji, hahaha. Jupri? Haahahahahaha. Dalam tuturan itu terlihat bahwa Pak Makbul menertawakan dan seakan
meremehkan Jupri yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR. Pak Makbul meragukan kemampuan Jupri yang mencalonkan diri sebagai
anggota DPR.
40 No. Data :
17 Scene: 17
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda
pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai;
Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Syamsul; Ends:menyindir; Act Sequences:
pertuturan ini diawali oleh Muluk yang menyindir Syamsul yang sedang bermain kartu kemudian Syamsul membalas
sindiran Muluk; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan
bercanda; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction
and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Muluk
: Pagi-pagi udah mulai. Sul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar.
Samsul
: Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Tuturan yang diucapkan oleh Muluk maupun Samsul dianggap
sama-sama melanggar maksim pujian karena masing-masing meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pelanggaran yang dilakukan
oleh Muluk terdapat pada Pagi-pagi udah mulai. Sul, lu kan sarjana pendidikan harusnya lu ngajar. Muluk berkata demikian untuk
merendahkan Samsul yang seorang sarjana pendidikan namun pekerjaan sehari-harinya hanya berjudi bukan menjadi guru. Samsul pun melakukan
pelanggaran dengan berkata kepada Muluk Nah, lu mestinya jadi direktur, lu kan sarjana menejemen. Samsul membalas celaan yang diberikan oleh
Muluk dengan merendahkan Muluk yang seorang sarjana manajemen namun sampai saat itu belum mendapat pekerjaan.
41 No. Data :
22 Scene: 24
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H.
Rahmat pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu penyiar TV 1 dan 2 dan petutur yaitu Pipit dan penelepon;
Ends:menjawab pertanyaan kuis; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh pembawa acara berita yang
melaporkan mengenai ilegaloging kemudian Pipit mengganti channel televisi dan menonton acara kuis
kemudian pembaca acar kuis menyebutkan pertanyaan yang harus dijawab kemudian ada telepon masuk dan
penelepon menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pembawa acara namun jawaban yang diberikan tidak tepat,
Pipit yang mengetahui jawaban pertanyaan tersebut merasa kesal dan kecewa karena ia tidak mendapat kesempatan
untuk menjawabnya lalu mengganti channel televisi;Keys: nada suara tonedatar, sikap atau cara manner saat
tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat dan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana persuasi.
Ujaran Penyiar TV2
: Yaaah, salah, Mbak jawabannya. Yang bener adalah B. Kabupaten. dicoba lagi lain kali ya, Mbak,
ya Pipit
: dengan kesal mengambil remot TV dan mengganti acara TV Begok Gak pernah sekolah sih
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Pipit dianggap melanggar maksim
kearifan karena memaksimalkan cacian atau celaan terhadap pihak lain penelepon acara kuis dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pipit
mencaci penelepon dengan mengatakan bahwa penelepon adalah orang bodoh dan tidak pernah sekolah. Cacian tersebut terdapat pada ujaran
Begok Gak pernah sekolah sih. Ujaran tersebut dianggap tidak santun dan melanggar maksim pujian.
42 No. Data :
29 Scene: 38
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot;
Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang
ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman
sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta
uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya
mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil
copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky
yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia
dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil
copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut.
Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang
Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Subur
: Payah, Cuma lima rebu.
Komet : memukul kepala Subur. Lumayan.
Bedul :orang-orang jaman sekarang kok pada
miskin, ya? Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Bedul dianggap melanggar maksim
pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat
pada ujaran orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya? Ujaran tersebut dianggap melanggar maksim pujian karena mengucapkan kata-
kata cacian kepada orang lain. Bedul mengatakan bahwa orang-orang zaman sekarang miskin-miskin.
43 No. Data :
30 Scene: 38
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot;
Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang
ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman