Pelanggaran Maksim Kedermawanan Pelanggaran Maksim Pujian
yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia
dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil
copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut.
Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang
Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Subur
: Payah, Cuma lima rebu.
Komet : memukul kepala Subur. Lumayan.
Bedul :orang-orang jaman sekarang kok pada
miskin, ya? Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Bedul dianggap melanggar maksim
pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat
pada ujaran orang-orang jaman sekarang kok pada miskin, ya? Ujaran tersebut dianggap melanggar maksim pujian karena mengucapkan kata-
kata cacian kepada orang lain. Bedul mengatakan bahwa orang-orang zaman sekarang miskin-miskin.
43 No. Data :
30 Scene: 38
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu para copet dan petutur yaitu Muluk dan Bang Jarot;
Ends:memberikan hasil copetan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Subur yang mengeluh karena uang yang
ada dalam dompet yang ia copet hanya lima ribu rupiah kemudian Bedul menilai bahwa orang-orang zaman
sekarang miskin lalu Kampret yang senang karena isi dalam dompet copetannya berisi 72 ribu, Ribut meminta
uang hasil copetan anak buahnya itu. Lalu Boy mengeluh hanya mendapat kartu dalam dompet copetannya
mendengar ucapan Boy, Glen memarahi Boy. Kemudian Codot memuji foto wanita yang ada dalam dompet hasil
copetannya mendengar ucapan itu Sobrat langsung menganggap bahwa wanita itu adalah Luna Maya, Ongky
yang merasa aneh dengan jawaban Sobrat langsung menyangkal. Glen pun mengeluh karena dompet yang ia
dapatkan hanya berisi kartu lalu Bang Jarot datang dan meminta agar mereka semua segera memberikan hasil
copetan mereka, Bang Jarot meminta Glen yang pertama memberikan setoran lalu Kkomet dan terakhir Ribut.
Pertuturan ini berakhir ketika Muluk meminta salah satu pencopet untuk mencatat hasil yang di dapat dan Bang
Jarot mengatakan bahwa mereka semua tidak bisa baca tulis. ; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Boy
: Yah isinya Cuma kartu plastik. sambil membuka dan mengangkat dompetnya hingga kartu yang
ada di dalam dompet berhamburan ke luar Glen
: Bego, lu sambil memukul kepala Boy dengan dompet
Codot
: Gila nih cewek, cakep juga. sambil melihat foto yang ada di dalam dompet
Sobrat
: Gila, Luna Maya Lu copet pacarnya?
Ongky : melihat dengan wajah penasaran masa
pacarnya Luna Maya naek angkot Bego, lu semua tertawa
Glen
: Ahh, banyakan kartu daripada duit. sambil melempar kartu kredit ke udara.
Bang Jarot
: datang sambil menggendong Mata Dewa Ayo setor Setor duduk di kursi Setor Cepetan Glen
Mana setoran lu? Glen
: mengumpulkan uang dari copet mall cepetan 170 rebu.
Bang Jarot
: Dikit banget sih Bego lu. Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Ujaran yang diucapkan oleh Glen, Ongky, dan Bang Jarot dianggap melanggar maksim pujian, karena memaksimal cacian terhadap
pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran yang diujarkan oleh Glen terdapat pada Bego, lu Ujaran tersebut
melanggar maksim pujian karena Glen secara langsung mencaci Boy yang mendapatkan dompet yang hanya berisi berbagai macam kartu nama.
Kemudian Ongky melanggar maksim pujian dengan mencaci Sobrat, cacian itu terdapat pada ujaran masa pacarnya Luna Maya naek angkot
Bego, lu. Bang Jarot pun melakukan pelanggaran dengan mencaci para pencopet dengan mengatakan Bego lu karena hasil copetannya sedikit.
Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Dikit banget sih Bego lu.
44 No. Data :
36 Scene: 50
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet dan Bedul; Ends:mencari
informasi mengenai motor yang dibawa oleh Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang
menyatakan bahwa motor yang dibeli oleh Muluk menggunakan uang yang mereka dapat dari hasil mencopet
lalu Komet menjawab bahwa motor itu digunakan oleh Muluk untuk dinas. Bedul yang tidak tahu dinas itu apa
menanyakan hal tersebut namun Glen menjawab pertanyaan itu dengan emosi, Komet tidak terima
perlakuan Glen pada anak buahnya kemudian mereka berdua bertengkar. Pertururan itu berakhir ketika Muluk
datang dan meminta mereka masu ke markas; Keys: nada suara tone agak tinggi, sikap atau cara manner saat
tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan
dan dijawab
dengan pernyataan; Genre: wacana
argumentasi. Ujaran
Bedul : Dines apa si?
Glen : sambil memukul kepala Bedul Tugas,
begok Komet
: Eh, Glen, Bedul anak buah gue. Cuma gue yang boleh ngemplang die.
Glen
: Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Ujaran yang diucapkan Glen dianggap melanggar maksim pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain Bedul dan
meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Glen mencaci Bedul dengan mengatakan bahwa dia bodoh. Pemaksimalan cacian tersebut terdapat
pada ujaran Anak buah lu bego si, dines ga ngerti.
45 No. Data :
45 Scene: 60
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet dan Samsul;
Ends:memperkenalkkan Samsul kepada para pencopet bahwa Samsul akan mengajar mereka menulis dan
membaca; Act Sequences:Muluk memperkenalkan Samsul kepada para pencopet kemudian para pencopet kurang
setuju dengan rencana Muluk. Setelah itu Muluk meminta Samsul untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan
pentingnya pendidikan; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu
dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan dijawab
dengan pernyataan; Genre: wacana deskripsi dan persuasi.
Ujaran
Muluk
: Yah, lu sarjana pendidikan.
Samsul : Brengsek, Lu.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan Samsul dianggap melanggar maksim pujian
karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Samsul mengatakan bahwa Muluk brengsek.
Pemaksimalam tersebut terdapat pada ujaran Brengsek, Lu.
46 No. Data :
48 Scene: 62
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H.
Sarbini pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu H. Sarbini dan petutur yaitu Muluk dan Rahma;
Ends:meminta Muluk untuk segera melamar Rahma; Act Sequences: diawali oleh H. Sarbini yang meminta Muluk
untuk segera melamar Rahma dan membandingkan harta yang dimiliki Muluk dengan Jupri; Keys: nada suara tone
datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of
Interaction and Interpretation:pernyataan; Genre: wacana persuasi.
Ujaran H. Sarbini
:Bulak-balik nyariin si Rahme, sambil bawa itu tuh komputernye. Katanye harganye 15juta. Artinye,
lebih mahal dari motor lu dong. Muluk
: hanya diam Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Ujaran yang diucapkan oleh Haji Sarbini dianggap melanggar maksim pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Ujaran
yang melanggar maksim pujian tersebut terdapat pada ... Artinye, lebih mahal dari motor lu dong. Ujaran tersebut melanggar maksim pujian
karena Haji Sarbini meminimalkan pujian terhadap Muluk dengan mengatakan bahwa motor yang dimiliki Muluk harganya lebih murah dari
laptop milik Jupri.
47 No. Data :
50 Scene: 64
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah
jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya;
Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan
rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen
dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara
manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana nasehat.
Ujaran Glen
: Tapi kita engga mau sekolah.
Bang Jarot : Eh, Glen lu inget gak kejadian di Kalibata
Mall? Waktu lu nyopet disana, lu dikejar-kejar masa. Itu karena lu engga bisa baca. Inget engga lu? Kalo lu bisa
baca petunjuk jalan yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi,
tolol. memukul Glen. Pulang
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Bang Jarot dianggap melanggar
maksim pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pelanggaran itu terdapat pada ujaran ... Kalo lu bisa baca petunjuk jalan
yang kaya begitu tuh, elu engga bakal kabur ketempat yang salah. Elu kabur ke kantor polisi, tolol .... Bang Jarot memaki anak buahnya dengan
sebutan tolol. 48
No. Data : 55
Scene: 70
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Pipit dan 16 orang pencopet;
Ends: memperkenalkan Pipit kepada para pencopet; Act Sequences:pertuturan ini diawali ketika Muluk melihat
tingkah para copet lalu meminta mereka untuk tenang dan
tertib untuk bersalaman dengan Pipit, kemudian salah satu copet berujar bahwa mereka menyukai Pipit. Muluk
memperkenalkan Pipit kepada mereka dan memberitahukan bahwa Pipit akan mengajarkan mereka
pelajaran agama. Kemudian Pipit memeperkenalkan diri dan sedikit membahas mengenai agama; Keys: nada suara
tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan semangat; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana narasi.
Ujaran Pipit
: Iiiihh, emangnya gue ikan
Muluk :Ayo tertib, tenang. Semua kebagian
salaman. Ari Wibowo
:mmmmm, Mbaknya harum sambil mencium tangan Pipit
Pipit
: eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan Pipit dianggap melanggar maksim pujian
karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain pencopet dan memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pipit mengatakan bahwa para
pencopet bau badan. Pemaksimalan tersebut terdapat pada ujaran eeehh, lunya aja yang bau. Lu engga mandi, ya?
49 No. Data :
59 Scene: 80
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah
masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak
mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen
memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara tone
datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan
yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan
dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Pipit
:Glen meng-hampiri Glen. Engga ikut sholat??
Glen
: Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar,
adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... pergi Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diujarkan oleh Glen dianggap melanggar maksim
pujian, karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain dan memaksimalkan cacian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat
pada Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar, adalah bismillah, adalah komat, ssss
adalah.... Glen merendahkan Ribut yang menjadi imam karena ia merasa kalau Ribut tidak bisa menjadi imam.
50 No. Data :
62 Scene: 88
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah gang
pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
mengintai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu rampok 2 dan petutur yaitu rampok 1; Ends:perampok 1
berniat untuk merampok ketiga orang tua itu namun perampok 2 larangnya melakukan hal tersebut kemudian
mereka pergi; Keys: nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan
serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Rampok2
:Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo pergi
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x
Ujaran rampok 2 dianggap melanggar maksim pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian
terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Ngapain lu rampok dia? Duitnye kecil, dosanya gede, begok. Ayo Rampok 2
mengatakan rampok 1 itu dengan sebutan tolol ketika akan merampok Haji Sarbini, Pak Makbul, dan Haji Rahmat.
51 No. Data :
64 Scene: 92
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, Pak Makbul, H.
Sarbini, H. Rahmat dan 16 orang pencopet; Ends:memperkenalkan Pak Makbul, H. Rahmat, dan H.
Sarbini dan meresmikan usaha baru mereka; Act Sequences:pertuturan ini diawali oleh Samsul yang
memperkenalkan satu per satu orangtua yang datang dan dilanjutkan dengan pidato dari Samsul untuk meresmikan
usaha baru mereka ; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan
serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana
pidato dan slogan.
Ujaran Komet
: Belajar silat dimana, Pak? Para copet
: hahahahaha Samsul
:Eh, Komet. Mereka bukan dari perguruan silat, tapi seperguruan mengaji.
Komet : Oooohh.
Glen : Begok Lu liat dong, pecinya putih
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diujarkan oleh Glen dianggap melanggar maksim
pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain dan meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat
pada ujaran Begok Lu liat dong, pecinya putih Glen menyatakan bahwa
Komet bodoh karena Komet salah mengira. Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena secara jelas Glen mencaci Komet dengan perkataan
Begok
52 No. Data :
67 Scene: 93
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk, Pipit, H. Rahmat, Ha.
Sarbini, Pak Makbul, dan 16 orang pencopet; Ends: menjelaskan kegiatan yang sedang mereka lakukan dan
rencana yang mereka buat; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang berpidato dan memberitahukan
profesi yang dimilik oleh anak-anak itu. Kemudian menunjukan hasil pengajaran yang telah mereka berikan
selama ini dengan meminta beberapa copet menjawab pertanyaan yang mereka berikan. Lalu tuturan ini diakhiri
dengan do’a yang dipimpin oleh H. Rahmat; Keys: nada suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan
ini diucapkan yaitu dengan serius dan bersemangat; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and
Interpretation: pernyataan; Genre: wacana pidato, slogan, dan do’a.
Ujaran Ari wibowo
: berdiri Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
semua bertepuk tangan Samsul
: Bagus Bagus Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak hapal, toh?
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap melanggar maksim
pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Saya yakin, pasti ayahanda bertiga tidak
hapal, toh? Ujaran tersebut melanggar maksim pujian karena Samsul merendahkan para orangtua Pak Makbul, Haji Sarbini, dan Haji Rahmat
dengan mengatakan bahwa mereka tidak hapal UUD 1945.
53 No. Data :
74 Scene: 101
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di pos ronda
pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan cemas;
Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu Muluk dan Pipit; Ends:Samsul ingin
membicarakan upah yang akan dia dapatkan; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Samsul yang yang
ingin membicarakan mengenai upah yang akan dia dapatkan namun Muluk dan Pipit tidak memberikan
jawaban. Kemudian Samsul mengatakan bahwa Allah akan memaklumi perbuatan mereka; Keys: nada suara tone
Muluk dan Pipit datar sedangkan nada suara Samsul tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu
dengan kesal, sedih, dan cemas; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan
dijawab dengan pertanyaan; Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Samsul
: Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit? Lu juga, Mul Lu yang ngajak gue, lu yang
bujuk gue, lu yang ngomong. Eh, elu rela liat gue maen gaple lagi, hah? Lu rela? Lu rela liat gue frustasi? Eh, Mul
Allah itu Maha Mengetahui apa yang kita lakukan, Mul. Allah juga taulah kita engga bakalan kaya lantaran kita itu
ngurus copet. Allah itu Maha mengetahui dan dia itu Maha memaklumi.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
MKar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diucapkan oleh Samsul dianggap melanggar maksim
pujian karena meminimalkan pujian terhadap pihak lain. Samsul mengatakan bahwa Pipit Sook suci karena tidak mau menerima dan
memberikan gaji untuknya dari hasil mencopet. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Lu kenapa berubah jadi sok suci begitu, Pit?.
54 No. Data :
77 Scene: 108
Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas
pencopet pada siang hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan
santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu Samsul; Ends:membicarakan akhlak para
pencopet; Act Sequences: tuturan ini diawali oleh Pipit yang menanyakan pendapat Samsul mengenai pelajaran
yang telah ia ajarkan kemudian Samsul kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Pipit, lalu
Kampret datang dan mereka berdua mencari pembuktian hasil dari pelajaran yang mereka berikan selama ini; Keys:
nada suara tone datar, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai;
Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pertanyaan;
Genre: wacana argumentasi.
Ujaran Pipit
: Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang
dasar 45 terus kelakuannya jadi baik?
Samsul : terus lu pikir, karena lu udah ngajarin
ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik? Analisis Prinsip Kesantunan Leech
MKar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang diujarkan oleh Pipit dan Samsul dianggap melanggar
maksim pujian karena meminimalkan pujian terhadap orang lain. Pipit mengatakan perkataan yang terkesan merendahkan apa yang telah muluk
lakukan. Pelanggaran itu terdapat pada ujaran Bang Samsul pikir karena Abang udah ngajarin pancasila dan Undang-undang dasar 45 terus
kelakuannya jadi baik? Begitu pula dengan Samsul, ia membalas perkataan Pipit dengan merendahkan Pipit pula. Pelanggaran tersebut
terdapat pada ujaran terus lu pikir, karena lu udah ngajarin ngaji, sholat, kelakuan mereka juga jadi baik?
55 No. Data : Scene: 110
78 Konteks
Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada
situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu
Bang Jarot dan petutur yaitu 16 orang pencopet; Ends:menasehati para pencopet; Act Sequences: tuturan ini
diawali oleh Bang Jarot yang memarahi para pencopet dan menjelaskan hasil kerja Muluk selama ini; Keys: nada
suara tone tinggi, sikap atau cara manner saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah; Instrumentalities: lisan;
Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan; Genre: wacana deskripsi.
Ujaran Bang Jarot :
memukul papan kayu. Dasar lu copet goblok. Lu tau engga isinya apa? Disini ada uang dua
puluh satu juta dua ratus ribu. Sebelum Bang Muluk kesini lu engga pernah punya duit sebanyak itu, kan? Engga
pernah, kan, hah? Bang Muluk kesini Cuma mau ngajarin lu jadi pengasong tapi lu semua kepinginnya jadi copet.
Copet itu paling top masa depannya di penjara, Tau? Di dor, mampus, tua, dan tetep miskin. Tau engga lu? Kalo
koruptor, korupsi duitnya banyak tetep keluar penjara juga masih tetep banyak. Kenapa? Karena mereka sekolah Lu
kan engga sekolah, lu kan Cuma copet. Lu engga punya harepan, tau lu? Lu engga punya harepan. Sekarang Bang
Muluk sama temen-temennya udah engga ada di sini lagi. engga ada yang mau ngajarin lu macem-macem lagi. Eh,
liat tuh Itu ada enam kotak asongan, siapa yang mau ngasong boleh ngasong dan kotak ini milik mereka. Eh
Glen, ini negara bebas, ya, yang mau ngasong, ngasong yang mau nyopet, nyopet. Tapi inget, kalo ada yang
gangguin temennya ngasong bakal gua hajar.
Analisis Prinsip Kesantunan Leech
Mkar MKdw
MP MKH
Mksp MS
x Ujaran yang di ucapkan Bang Jarot dianggap melanggar maksim
pujian karena memaksimalkan cacian terhadap pihak lain para pencopet. Pelanggaran tersebut terdapat pada ujaran Dasar lu copet goblok. Ujaran
tersebut tidak santun dan melanggar maksim pujian karena Bang Jarot mencaci para pencopet dengan mengatakan bahwa mereka goblok.