III-4 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
3.2 KONDISI UMUM KEMISKINAN DAERAH 3.2.1. Indikator Kemiskinan
Dalam menganalisis kemiskinan menggunakan 2 dua indikator yaitu indikator makro dan indikator mikro.
1. Indikator Makro Susenas BPS
Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin
Indeks Kedalaman Kemiskinan P1 Indeks Keparahan Kemiskinan P2
2. Indikator Mikro Hasil PPLS-BPS dan Data Sektoral SKPD
Distribusi rumah tanggaindividu desil 1, desil 2 dan desil 3 menurut kecamatan yang menggambarkan kantong kemiskinan di
daerah Distribusi kepala rumah tangga perempuan dalam rumah tangga
desil 1-3 menurut kecamatan untuk melihat kerentanan ekonomi rumah tanggakeluarga
Distribusi usia kepala rumah tangga desil1-3 menurut kecamatan yang
menggambarkan kerentanan
ekonomi rumah
tanggakeluarga
3.2.2. Indikator Makro a. Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. Penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Rumusan :
GK : Garis Kemiskinan
GKM : Garis Kemiskinan Makanan
GKNM : Garis Kemiskinan Non Makanan
Pada tabel berikut terdapat Garis Kemiskinan Kabupaten Tanah Datar per kapitabulan tahun 2009 sd 2015 berdasarkan upah minum
propinsi. GK = GKM + GKNM
III-5 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
Grafik 3.1 Garis Kemiskinan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2009 sd 2015
Berdasarkan Upah Minimum Propinsi
Sumber: Indikator Kesejahteraan Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Evaluasi Hasil Survey BPS
Dari grafik diatas terlihat bahwa garis kemiskinan setiap tahun naik dari Rp 216.986,- tahun 2009 menjadi Rp. 308.554,- tahun 2015.
Peningkatan rata-rata garis kemiskinan pertahun selama periode 2009 - 2015 adalah sekitar 15.26. Berdasarkan jumlah rumah tangga sasaran
RTS di kabupaten Tanah Datar yaitu 85.302 RTS menunjukkan bahwa sebanyak 19.982 RTS hidup dibawah garis kemiskinan dengan
pengeluaran perkapitabulan dibawah Rp. 308.554,-
b. Jumlah Penduduk Miskin 1. Perkembangan Antar Waktu
Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Tingkat Kemiskinan
Kab. Tanah Datar Tahun 2003 - 2015
Sumber: BPS, diolah 216,986
243,901 261,719
275,282 291,848
305,428 308,554
50 100
150 200
250 300
350
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015
NA 25.700
23.900 20.500
25.405 24.591
23.765 21.778
23.344 22.600
20.400 19.800
18.200 19.982
NANANANANA
7,707,046,197,617,727,526,936,906,575,965,77 5,295,82
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
40,00
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000 30.000
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
2 1
2 1
1 2
1 2
2 1
3 2
1 4
2 1
5 2
1 6
2 1
7 2
1 8
2 1
9 2
2 Jumlah Penduduk Miskin Jiwa
Persentase Penduduk Miskin
III-6 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
Kemiskinan merupakan salah satu masalah mendasar yang menjadi perhatian dan menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Tanah Datar.
Tingkat kemiskinan menurun dari 6.90 tahun 2010 menjadi 5.29 tahun 2014 dan meningkat menjadi 5.82 tahun 2015 hal ini disebabkan oleh
terjadinya kenaikan harga BBM pada tahun 2015. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Datar tahun 2016 - 2021 telah
ditetapkan target penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0.08 sampai tahun 2021 sehingga menjadi 5.17 pada tahun 2021. Berdasarkan data tersebut
tingkat kemiskinan Kabupaten Tanah Datar berada dibawah rata-rata Nasional sebesar 11,22 tahun 2015 dan merupakan kabupaten yang terendah tingkat
kemiskinannya dibandingkan dengan semua kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
2 Perkembangan Antar Wilayah
Grafik 3.2 Jumlah Rumah Tangga Miskin RTM Kabupaten Tanah Datar 2015
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa jumlah rumah tangga miskin yang tinggi di kecamatan X Koto sebanyak 2.661 RTS rumah tangga
sasaran dan rumah tangga miskin paling rendah berada di Kec. Padang Ganting sebesar 683 RTS.
2.661 2.223
860 1.207
2.026
814 991
683 999
2.480
1.003 1.921
1.224 890
- 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000
III-7 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
3 Analisis Efektifitas
Grafik 3.3 Analisis Efektifitas Tingkat Kemiskinan Kab. Tanah Datar
Tahun 2010 - 2015
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa efektifitas tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanah Datar berjalan dengan cukup baik
meskipun terjadi kenaikan pada tahun 2014 sebesar 0.53 dari tahun 2014 hal ini disebabkan karena perkembangan harga BBM berfluktuasi.
Walaupun demikian efektifitas dapat terlihat dari penurunan tingkat kemiskinan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 yang
menunjukkan bahwa program dan kegiatan yang ada di daerah cukup efektif untuk menurunkan kemiskinan.
4. Analisis Relevansi
Grafik 3.4 Relevansi Tingkat Kemiskinan
Kab. Tanah Datar Terhadap Nasional Tahun 2010-2015
Sumber: Publikasi BPS 2
4 6
8
2010 2011
2012 2013
2014 2015
6,9 6,57
5,95 5,77
5,29 5,82
Trendline Tk. Kemiskinan
Sumber. Publikasi BPS
13,3 12,5
11,7 11,5
10,96 11,22
9,5 8,99
8 7,56
6,89 6,71
6,9 6,57
5,95 5,77
5,29 5,82
2 4
6 8
10 12
14
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Nasional Propinsi Sumatera Barat
Kab. Tanah Datar