Rasio Lulusan S1S2S3

III-1 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH

3.1 KONSEP KEMISKINAN 3.1.1 Defenisi Kemiskinan Kemiskinan adalah isu yang kompleks dan multidimensional, karena banyaknya pendekatan yang dilakukan terhadap kondisi yang disebut miskin, maka banyak definisi tentang kemiskinan. Menurut Bank Dunia 2000, pada umumnya definisi kemiskinan mengacu kepada ide dasar bahwa kemiskinan adalah masalah “kekurangan” dalam “kesejahteraan”. Badan Pusat Statistik BPS mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu situasi dimana suatu standar kehidupan yang “layak” tidak tercapai. Dalam menentukan standar kehidupan yang “layak”, BPS melakukan pengukuran kemiskinan menggunakan pendekatan kebutuhan dasar, dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan diukur dari sisi pengeluaran.

3.1.2 Pengukuran Kemiskinan

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan yang merupakan gabungan dari garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan. Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD 1hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah 2 per hari. Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatanpengeluaran. Kelompok ini merupakan penduduk relatif miskin. III-2 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 Dengan demikian, ukuran kemiskinan relatif sangat tergantung pada distribusi pendapatanpengeluaran penduduk sehingga dengan menggunakan definisi ini berarti “orang miskin selalu hadir bersama kita”.

3.1.3 Data Kemiskinan

Berdasarkan data Pemutakhiran Basis Data Terpadu PBDT tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K merupakan data penduduk dengan yang penghasilan 40 terendah sebanyak 19.982 Rumah Tangga Sasaran RTS. Sementara data PPLS 2011, dimana kategori penduduk miskin dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu : 1. Miskin : 4.243 RTS 2. Hampir Miskin : 8.218 RTS 3. Rentan Miskin : 8.217 RT S Dari 3 tiga kategori tersebut, jumlah penduduk miskin Kabupaten Tanah Datar tahun 2011 adalah 20.678 RTS jika dibandingkan dengan jumlah RTS tahun 2015 dan tahun 2011 terjadi penurunan. Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Sasaran RTS Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga Sasaran RTS Kabupaten Tanah Datar Tahun 2005, 2008, 2011 dan 2015 No Kecamatan Tahun PPSE 2005 PPLS 2008 PPLS 2011 PBDT 2015 1 X Koto 1.207 1.377 2.393 2,661 2 Batipuh 1.478 1.234 2.027 2,223 3 Batipuh Selatan 1.052 926 1.051 860 4 Pariangan 1.233 1.017 1.102 1,207 5 Rambatan 1.883 1.636 2.373 2,026 6 Lima Kaum 1.809 1.195 915 814 7 Tanjung Emas 943 956 1.268 991 8 Padang Ganting 534 431 740 683 9 Lintau Buo 612 586 1.057 999 10 Lintau Buo Utara 2.153 1.441 2.436 2,480 11 Sungayang 1.219 1.097 1.086 1,003 12 Sungai Tarab 1.928 1.559 1.770 1,921 13 Salimpaung 1.557 1.538 1.420 1,224 14 Tanjung Baru 621 635 1.040 890 Jumlah 18.229 15.628 20.678 19,982 Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar, TNP2K