II-49
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
Grafik 2.25 Rasio Daya Tampung TPS terhadap Jumlah Penduduk
Grafik 2.25 memperlihatkan bahwa rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
f. Penataan Ruang
Penataan ruang di Kabupaten Tanah Datar diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tanah Datar tahun 2011-2031 dengan tujuan “Terwujudnya ruang wilayah
kabupaten yang serasi, selaras dan seimbang antara lingkungan alam dan lingkungan binaan melalui pengaturan, pengendalian serta pemanfaatan
struktur dan pola ruang wilayah kabupaten, yang berbasis pertanian dan pariwisata untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan masyarakat yang
dilandasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.
Berdasarkan rencana struktur ruang, dengan mengacu pada RTRWN dan RTRW Provinsi Sumatera Barat maka Kota Batusangkar diarahkan sebagai
Pusat Kegiatan Lokal PKL di Kabupaten Tanah Datar. Disamping Kota Batusangkar sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL juga
terdapat Pusat Pelayanan Kawasan yang terdiri dari 3 tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pariangan dengan pusat di Nagari Simabur, Kecamatan Tanjung
Emas dengan pusat di Nagari Saruaso, Kecamatan Salimpaung dengan pusat di Nagari Tabek Patah dan Kecamatan Sungai Tarab di Nagari Sungai Tarab dan
Pusat Pelayanan Lingkungan PPL yang terdiri dari 9 sembilan kecamatan yaitu Kecamatan X Koto dengan pusat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Batipuh
Selatan dengan pusat di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh dengan pusat di Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Rambatan dengan pusat di Nagari
II-50
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
Rambatan, Kecamatan Sungai Tarab dengan pusat di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungayang dengan pusat di Nagari Sungayang, Kecamatan Padang
Ganting dengan pusat di Nagari Padang Ganting, Kecamatan Lintau Buo dengan pusat di Nagari Buo, dan Kecamatan Tanjung Baru dengan pusat di Nagari
Tanjung Alam. Pusat-pusat ini berfungsi sebagai pusat yang melayani kegiatan skala antar nagari.
Berdasarkan rencana pola ruang, peruntukan ruang Kabupaten Tanah Datar terdiri atas Kawasan Lindung seluas 46.883 Ha 35.09 dan Kawasan
Budidaya seluas 86.717 Ha 64.91 . Kawasan lindung meliputi Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
sedangkan Kawasan Budidaya meliputi Kawasan Hutan Produksi, Kawasan Hutan yang dapat dikonversi, kawasan pertanian, kawasan perkebunan dan
kawasan permukiman. Disamping PPL, di Kabupaten Tanah Datar juga terdapat kawasan
perdesaan. Permasalahan dalam pemanfaatan ruang kawasan perdesaan antara lain belum tersedianya perencanaan tata ruang kawasan perdesaan.
Dalam impementasi pemanfaatan ruang, perijinan pemanfaatan ruang merupakan salah satu bentuk pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan
agar pemanfaatan ruang dapat berjalan sesuai dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Perizinan merupakan kebijakan
operasional pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan penetapan lokasi, kualitas ruang dan tata bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, hukum adat dan kebiasaan yang berlaku. Capaian kinerja penataan ruang dapat dilihat dari indikator sebagai
berikut :
1
Rasio Ruang Terbuka Hijau Perkotaan per Satuan Luas Wilayah Perkotaan Ruang terbuka hijau merupakan area mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Adapun kriteria ruang terbuka
hijau kota adalah sebagai berikut: 1.
Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 m² 2.
Merupakan suatu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur
3. Terdapat komunitas tumbuhan.