V-1 Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
BAB V RELEVANSI DAN EFEKTIVITAS APBD
5.1 Evaluasi APBD
Evaluasi APBD dilakukan untuk mendapatkan hasil analisa yang menunjukkan relevansi dan efektifitas APBD dalam penanggulangan
kemiskinan. Analisa besaran APBD diperlukan untuk melihat potensi- potensi daerah dalam penanggulangan kemiskinan dari sisi anggaran
menyangkut kemandirian daerah, fleksibilitas dan sustainabilitas dalam menjalankan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, serta
keberpihakan daerah terhadap penanggulangan kemiskinan dari sisi pendapatan maupun belanja.
a. Analisis APBD menurut realisasi pendapatan dengan belanja
Realisasi pendapatan terhadap belanja dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1
Realisasi Pendapatan terhadap Belanja APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2015
No Komponen
2013 2014
2015 Realisasi
Rp. Selisih
Realisas i Rp.
Selisih Realisasi
Rp. Selisih
1. Pendapatan 893.108.3
89.961 1.04
1.004.7 20.140.
166 3.36
1.151.89 8.266.36
9 3.97
2. Belanja
856.376.2 08.798,66
971.007 .739.98
7 1.106.20
4.651.01 4
Sumber : APBD Perubahan Kab. Tanah Datar Tahun 2013-2015
Dari tabel di atas terlihat selisih persentase belanja terhadap pendapatan rata-rata 2.79, pada tahun 2013 sebesar 1.04 naik
menjadi 3.36 tahun 2014 dan naik kembali tahun 2015 menjadi 3.97. Ini menunjukkan bahwa pendapatan lebih besar dari pada belanja .
b. Analisis APBD menurut pendapatan, kapasitas fiskal dan derajat
otonomi fiskal
Proporsi APBD menurut pendapatan, kapasitas fiskal dan derajat otonomi fiskal dapat dilihat pada table 5.2 berikut :
V-2 Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
Tabel 5.2 Pendapatan, Kapasitas Fiskal dan Derajat Otonomi Fiskal
APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2015 No
Komponen Proporsi dalam APBD
2013 2014
2015 1
PAD 7.15
9.92 9.73
2 Dana Perimbangan
73.5 72.4
66.6 3
Lain-lain Pendapatan
daerah Yang Sah 19.4
17.9 23.7
4 Kapasitas Fiskal
rendah rendah
rendah 5
Derajat Otonomi Fiskal sedang rendah
rendah
Sumber : APBD Perubahan Kab. Tanah Datar Tahun 2013-2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa PAD meningkat setiap tahun, dana perimbangan berfluktuasi dan lain-lain pendapatan daerah yang
sah berfluktuasi setiap tahun. Pada tahun 2013 PAD 7.1 naik menjadi 9.69 tahun 2014 dan turun menjadi 9.1 tahun 2015.
Peningkatan PAD terjadi karena peningkatan pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Jika
dilihat selama enam tahun terakhir secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai tahun 2015 sebesar 6,55 , 7,69 , 7,06 , 9,92 , 9,73
. Hal ini menunjukkan peningkatan tetapi kemandirian keuangan daerah masih rendah, sehingga perlu kebijakan strategis untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan
Derajat Otonomi Fiskal Daerah adalah meningkatkan PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD seperti pendataan
ulang objek PBB dan penyesuaian tarif dengan peninjauan regulasi pendapatan daerah.
Sementara untuk dana perimbangan berfluktuasi dari 73.5 tahun 2013 menjadi 72.4 tahun 2014 dan turun lagi menjadi 66.6
tahun 2015 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah berfluktuasi dari 19.4 tahun 2013 menjadi 17.9 tahun 2014 dan meningkat lagi
menjadi 23.7 tahun 2015. Hal ini disebabkan karena transfer dari dari pemerintah pusat dan propinsi juga meningkat.