Analisis APBD menurut pendapatan, kapasitas fiskal dan derajat

V-4 Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 Tabel 5.4 Proporsi Pendapatan Terhadap APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2015 No Komponen Proporsi Dalam APBD Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 1. Pendapatan Asli Daerah PAD 7.15 9.92 9.73 2. Dana Perimbangan 73.5 72.4 66.6 3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 19.4 17.9 23.7 Sumber : APBD Perubahan Kab. Tanah Datar Tahun 2013-2015 Dari tabel di atas terlihat komponen pendapatan daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah mengalami peningkatan dari tahun 2013-2015. Proporsi Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap APBD Kabupaten Tanah Datar mengalami peningkatan dari 7.1 tahun 2013, naik menjadi 9.7 tahun 2015. Proporsi Dana Perimbangan dalam APBD Kabupaten Tanah Datar mengalami penurunan dari 73.5 tahun 2013 menjadi 66.6 tahun 2015. Proporsi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam APBD Kabupaten Tanah Datar mengalami peningkatan dari 19.4 tahun 2013 menjadi 23.7 tahun 2015. Tabel 5.5 Komponen PAD dalam APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2015 No Komponen Proporsi Dalam PAD Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 1. Pajak Daerah 13.9 12.5 10.8 2. Retribusi Daerah 11.5 12.0 6.9 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 38.6 24.1 20.4 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 36.0 51.4 61.9 Sumber : APBD Perubahan Kab. Tanah Datar Tahun 2013-2015 Dari tabel di atas terlihat bahwa komponen PAD yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan mengalami penurunan proporsi terhadap PAD dari tahun 2013-2015. Pajak daerah mengalami penurunan dari 13.9 tahun 2013 menjadi 10.8 tahun 2015. Retribusi daerah mengalami penurunan dari 38.6 tahun 2013 menjadi 6.9 tahun 2015. Hasil Pengelolaan Kekayaan V-5 Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 Daerah Yang Dipisahkan mengalami peningkatan dari 38.6 tahun 2013 menjadi 20.4 tahun 2015. Sementara lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mengalami peningkatan dari 36.0 tahun 2013 menjadi 61.9 tahun 2015. Hal ini disebabkan karena pengelolaan keuangan daerah yang baik, sehingga mampu menyusun perencanaan kas dengan baik sehingga kelebihan dana dalam periode tertentu dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi daerah. Di samping itu, pada pos pendapatan ini juga terdapat sumber PAD yang berasal dari RSUD yang berstatus BLUD dan Jaminan Kesehatan Nasional JKN.

5.3 Evaluasi Anggaran Belanja

Evaluasi anggaran belanja dilakukan untuk melihat proprosi belanja langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan perbaikan indikator utama pada tiap bidang. Di samping itu, untuk menentukan relevansi dan efektivitas anggaran program sektoral terhadap perbaikan indikator utama dalam bidang-bidang yang menjadi determinan kemiskinan. Besaran anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut : Tabel 5.6 Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung APBD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013 – 2015 No Komponen Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Rp. Rp. Rp. 1. Belanja Langsung 253.850.8 83.420,66 29.6 286.438.62 0.363,00 29.5 351.512.0 17.003 31. 8 a. Pegawai 31,209,118, 828.00 41,783,587,0 07.00 42,911,37 4,548.00 b. Barang dan Jasa 122,964,626 ,399.00 160,105,047, 147.00 171,565,7 80,917.00 c. Modal 138,387,221 ,009.00 139,690,850, 172.00 137,034,8 61,538.00 2. Belanja Tidak Langsung 602.525.3 25.378,00 70.4 684.569.11 9.624,00 70.5 754.692.6 34.011 68. 2 a. Pegawai 610,022,217 ,901.00 657,844,464, 481.83 656,376,435, 410.00 b. Hibah 10,427,513, 500.00 13,267,191,5 00.00 25,169,631,7 53.00 c. Bantuan Sosial 9,159,380,0 00.00 25,547,926,1 40.00 105,390,000. 00 V-6 Strategi Penanggulangan Kemiskina Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 No Komponen Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Rp. Rp. Rp. Rp. d. Bagi Hasil Kepada Propinsi atau Pemerintah Daerah 862,729,066 .00 2,571,949,10 6.00 2,491,920,97 2.00 e. Bantuan Keuangan Kepada PropinsiKab upatenKota dan Pemerintah Desa 33,283,972, 641.00 39,476,076,2 22.00 70,536,497,4 66.00 f. Belanja Tidak Terduga 3,523,363,2 27.31 7,067,675,39 1.44 12,758,410.0 BELANJA 856.376.2 08.798,66 971.007.73 9.987 1.106.204. 651.014 Sumber : APBD Perubahan Kab. Tanah Datar Tahun 2013-2015 Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2013, sebesar 70.4 dari total belanja dipergunakan untuk belanja tidak langsung sedangkan 29.5 digunakan untuk belanja langsung. Pada tahun 2014 sebesar 70.5 dari total belanja dipergunakan untuk belanja tidak langsung sedangkan 29.5 dipergunakan untuk belanja langsung. Pada tahun 2015 sebesar 68.2 digunakan untuk belanja tidak langsung sedangkan 31.8 dipergunakan untuk belanja langsung. Belanja daerah berdasarkan kelompok belanja terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun termasuk jenis belanja tidak langsung adalah belanja pegawai gaji dan tunjangan, belanja bunga, bunga subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan dan dapat diukur dengan capaian prestasi kerja atau kinerja yang telah ditetapkan, atau hasil yang ingin dicapai. Belanja langsung ini terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan.