VII-7 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
7. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih
Arah Kebijakan:
1. Meningkatkan SDM aparatur dalam pengelolaan data kemiskinan dan
pengangguran 2.
Meningkatkan koordinasi pengentasan kemiskinan 3.
Meningkatkan kualitas ketrampilan penduduk miskin 4.
Memberikan bantuan biaya pendidikan, kesehatan dan modal bagi penduduk miskin
5. Melakukan kegiatan terpadu pemberdayaan fakir miskin
6. Memfasilitasi bantuan permodalan usaha mikro bagi tenaga kerja
Strategi:
1. Meningkatkan ketersediaan data penduduk miskin dan pengangguran
2. Menyusun Rencana Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
SPKD 3.
Membangun gerakan terpadu dalam pengentasan kemiskinan 4.
Meningkatkan pemberdayaan penduduk miskin 5.
Memberikan bantuan bagi penduduk miskin dalam berbagai bidang 6.
Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan perluasan lapangan kerja
Program dan Kegiatan
Pelaksanaan programkegiatan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan perencanaan alokasi anggaran sampai dengan tahun 2015 selanjutnya
akan dijabarkan secara detail dalam bentuk matrik pada lampiran dokumen SPKD ini. Matrik tersebut berisikan kebijakan unggulan serta program dan
kegiatan yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan dalam 5 lima bidang dimensi kemiskinan yakni bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang
infrastuktur dasar, bidang ketahanan pangan, bidang kemiskinan dan ketenagakerjaan.
VII-8 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
VII-9 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
VII-10 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
VII-11 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
VII-12 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021
VIII-1 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2017-2021
BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING
Rancangan sistem monitoring terhadap rencana aksi dibuat untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang disusun mempunyai sistem
kendali dan hasil dari program dan kegiatan tersebut dapat terukur. Rancangan sistem monitoring dilakukan untuk melihat apakah program
dan kegiatan berjalan baik, apakah program dan kegiatan memiliki ukuran- ukuran capaian indikator, bagaimana program dan kegiatan tersebut
mempunyai hasil dan dampak yang dapat ditunjukkan dari perubahan indikator yang sudah ditentukan.
Hal-hal yang penting dalam rencana sistem monitoring, antara lain: 1. Mekanisme dan Prosedur Monitoring
a. Tingkat Daerah
Sistem monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari sistem perencanaan dan penganggaran daerah,
oleh sebab itu hasil monitoring dan evaluasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan menjadi masukan penting bagi penyusunan
rencana dan anggaran. Integrasi ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
dan kesinambungan kebijakanprogram penanggulangan kemiskinan. Untuk itu, siklus monitoring dan evaluasi penanggulangan
kemiskinan harus diselaraskan dengan siklus perencanaan dan penganggaran pembangunan, sehingga sistem monitoring dan evaluasi
penanggulangan kemiskinan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem monitoring dan evaluasi RPJMD, RKPD dan Anggaran Berbasis Kinerja
ABK. Hasil sistem monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan harus tersedia sebelum proses perencanaan dan penganggaran dimulai.
Hal ini dimaksudkan agar hasil-hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan menjadi umpan balik dan pertimbangan
penting dalam proses perencanaan dan penganggaran, dengan itu diharapkan akan terwujud perencanaan dan penganggaran yang memiliki
keberpihakan kepada masyarakat miskin secara berkelanjutan.
VIII-2 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021
b. Tingkat Kelompok Masyarakat
Kegiatan monitoring dan evaluasi di tingkat lokal atau komunitas sepenuhnya merupakan prakarsa dan kegiatan masyarakat sendiri,
untuk itu dapat diberikan pendampingan atau advokasi oleh Pokja Monitoring dan evaluasi Daerah maupun oleh lembaga swadaya
masyarakat yang
memiliki kompetensi
dalam penanggulangan
kemiskinan.
2. Indikator Monitoring a. Indikator Makro
Monitoring terhadap pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan secara makro dilakukan melalui penilaian terhadap capaian
indikator kemiskinan hingga di atas garis batas passing grade target yang telah ditetapkan secara nasional. Semakin tinggi pencapaian
tersebut, maka kegiatan percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah semakin kuat mendukung pencapaian prioritas pembangunan
nasional, terutama prioritas penanggulangan kemiskinan, prioritas pendidikan, prioritas kesehatan, prioritas infrastruktur dan prioritas
ketahanan pangan. Sesuai dengan buku panduan TNP2K, maka evaluasi terhadap program penanggulangan kemiskinan diindikasikan oleh
indikator sebagaimana tabel berikut :
Indikator Penanggulangan Kemiskinan
Kinerja Positif
Batas Sumber
Indikator kemiskinan
dan ketenagakerj
aan Tingkat
kemiskinan Lebih rendah
atau sama dengan
8 RPJMN 2014-
2019 Buku I
Tingkat pengangguran
Lebih rendah atau
sama dengan 5,4
RPJMN 2014- 2019
Buku I
Indikator sector
Kesehatan Angka
kematian Bayi
Lebih rendah atau
sama dengan 23 per 1000
kelahiran hidup
RPJMN 2014- 2019
Buku I SDGs
Angka kematian
Balita Lebih rendah
atau sama dengan
32 per 1000
balita SDGs
Angka kematian
ibu melahirkan
Lebih rendah atau
sama dengan 102 per
100.000 kelahiran
hidup
RPJMN 2014- 2019
Buku I SDGs
Prevalensi balita
kekurangan gizi
Lebih rendah atau
sama dengan 15
RPJMN 2014- 2019
Buku I SDGs
VIII-3 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021
Indikator Penanggulangan Kemiskinan
Kinerja Positif
Batas Sumber
Indikator sektor
pendidikan Angka
partisipasi kasar
Angka partisipasi
kasar Lebih tinggi
atau sama dengan
100 SDGs
Angka partisipasi
murni Lebih tinggi
atau sama dengan
96 RPJMN 2014-
2019 Buku I
Angka melek huruf
Lebih tinggi atau
sama dengan 100
MDGs
Angka putus sekolah
Lebih rendah atau
sama dengan 5
Permendiknas Nomor 129
Tahun 2004
Indikator infrastruktur
dasar Akses sanitasi
Layak Lebih tinggi
atau sama dengan
81,8 SDGs
Akses air minum
Layak Lebih tinggi
atau sama dengan
75 Pedoman
Penentuan Standar
Pelayanan Minimal
Kepmen Menteri Permukiman
dan Prasarana
Wilayah No.
534KPTSM2 001
Indikator ketahanan
pangan Perkembangan
harga beras Menurun
Menurun RPJMN 2014-
2019 Buku I
Perkembangan harga
kebutuhan pokok utama
Menurun Menurun
RPJMN 2014- 2019
Buku I
b. Indikator Mikro
Secara mikro dilakukan pemantauan terhadap program-program penangulangan kemiskinan yang dilaksanakan di daerah meliputi
program nasional maupun program inisiatif daerah. Indikator pemantauan menurut program dijelaskan antara lain sebagai berikut :
VIII-4 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021
a. Program Jamkesmas Aspek
Pemantauan Indikator
Kepesertaan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional JKN
Terdistribusi 100 Tercakupnya penduduk miskin dalam program
Jaminan kesehatan Adanya unit pengaduan terkait validasi data peserta
dan ketepatan sasaran Kesesuaian data peserta dengan identitas
Peserta mengetahui haknya dan memahami prosedur untuk mendapatkannya
Adanya alternatif jaminan kesehatan bagi warga miskin yang tidak tercakup JKN termasuk pasien
miskin yang menderita katastropik Akses ke
Fasilitas kesehatan
Tersedianya data jaringan fasiltas kesehatan yang melakukan kerjasama dan yang tidak melakukan
kerjasama
Terlayaninya peserta JKN di seluruh fasilitas kesehatan jejaring.
Tidak ada penolakan peserta JKN yang membutuhkan pelayanan kesehatan
Kemudahan mengakses ke lokasi fasilitas kesehatan jalan, alat transportasi, waktu
Meningkatnya utilisasi pelayanan kesehatan oleh peserta JKN
Terselenggaranya pelayanan berjenjang yang efektif Administrasi perawatan di rumah sakit jelas dan
mudah Pembayaran
Dana ke PPK Proses klaim dan pelaporan oleh fasilitas kesehatan
sesuai jadual Tersedianya APBD untuk mendukung
penyelenggaraan Jamkesmas; seperti untuk penjangkauan pasien di daerah sulit, kegiatan
preventif dan promotif bagi peserta atau alokasi untuk Jamkesda maskin non kuota JKN
Perda yang mengatur dana retribusi untuk disetor ke kas daerah PAD
Peserta JKN tidak dipungut biaya tambahan
b. Program Bantuan Beras Miskin
Aspek-aspek pemantauan program Raskin adalah seperti diuraikan di bawah ini:
Di Tingkat Rumah Tangga Sasaran :
1. Kesesuaian jumlah beras Raskin yang ditebusditerima dari Pelaksana Distribusi Raskin dibandingkan dengan jumlah beras
yang menjadi hak dari rumah tangga sasaran program;