Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka Partisipasi Kasar APK

II-28 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 yaitu 67,88 tahun pada tahun 2010 menjadi 68,75 tahun pada tahun 2015. Dengan kata lain, upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah berhasil dilaksanakan. Grafik 2.13 Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi Tahun 2010 – 2015 Sumber : Data Diolah 2015 Angka Kematian Bayi selama periode tahun 2010-2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup meningkat dari 12,7 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2012 yang mencapai 16,80 per seribu kelahiran, lebih rendah dari target MDGs tahun 2015 23 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi disebabkan oleh morbiditas kesakitan dan status gizi anak serta ibu. Disamping itu berhubungan juga dengan angka pendapatan perkapita, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka Kematian Ibu Melahirkan pada tahun 2014 terjadi penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu Melahirkan dapat dipertahankan pada angka 59 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini dipengaruhi oleh upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, seperti peningkatan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan meningkatkan keterampilan petugas melalui Asuhan Persalinan Normal, dengan adanya pembiayaan melalui program BPJS dan BPJS Mandiri. Sedangkan pada tahun 2012-2013 terjadi peningkatan disebabkan oleh II-29 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2017-2021 beberapa hal diantaranya keterlambatan pasien datang ke sarana kesehatan dan terkena penyakit infeksi lainnya. Demikian halnya dengan jumlah balita gizi buruk, setiap tahun dapat ditekan jumlahnya. Pada tahun 2015 balita gizi buruk jumlahnya hanya sekitar 0,15, di bawah target MDGs 15,5. Grafik 2.14 Persentase balita Gizi Buruk

1.2.2.3 Tenaga Kerja

Rasio penduduk yang bekerja menggambarkan perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja dengan jumlah seluruh angkatan kerja. Grafik 2.15 menggambarkan rasio penduduk yang bekerja dari tahun 2010 – 2015: Grafik 2.15 Rasio Penduduk yang Bekerja, 2010 – 2015 Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, 2015 Dari Grafik 2.15 dapat dilihat bahwa masih terdapat sekitar 4,46 penduduk yang tidak bekerja. Hal ini bisa jadi menunjukkan beberapa hal, pertama, lapangan kerja di Kabupaten Tanah Datar tidak mampu menampung seluruh angkatan kerja yang ada; kedua, daya saingkompetensi angkatan kerja belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi dunia kerja; ketiga, lapangan kerja yang ada tidak seluruhnya diminati oleh angkatan kerja; keempat, faktor sosio-kultural masyarakat Minang yang masih sangat erat kekerabatannya