screen sehingga ketika menjalankan program maka akan tampil lembar
kerja pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Jendela Program Adobe Flash Professional CS 5
5. Pembelajaran Geometri untuk SMP
a. Materi Geometri di SMP
Penggunaan kurikulum KTSP dalam proses pembelajaran di kelas oleh beberapa sekolah tentunya juga mempengaruhi materi geometri
yang akan dipelajari. Materi geometri dalam kurikulum KTSP telah disusun dengan urutan yang logis agar sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat kemampuan siswa di jenjang tersebut. Objek geometri merupakan benda-benda yang bersifat abstrak
sehingga memerlukan penguasaan konsep yang benar bagi setiap guru. Guru harus memperluas dan mempertajam pemahamn konsep geometri
sehingga tidak menimbulkan kesalahan konsep ketika pengajaran.
Kesalahan konsep yang diajarkan akan mempengaruhi siswa untuk memahami materi dan pemecahan masalah geometri Iswadji, 2000:4.
Berdasarkan kurikulum yang digunakan, maka standar kompetensi pembelajaran matematika SMP kelas VIII semester 2 yang membahas
geometri dan pengukuran adalah pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar meliputi: Balok, Kubus, Prisma dan Limas.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Geometri dan Pengukuran
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Indikator
Memahami sifat
dan unsur bangun ruang,
dan menggunakannya
dalam pemecahan
masalah. Balok, Kubus,
Prisma Tegak dan Limas
Menentukan unsur-unsur
pada bangun ruang. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan volume bangun ruang.
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang.
Keterangan : Materi Bangun Ruang Sisi Datar BRSD dapat dilihat pada lampiran
b. Materi Bangun Ruang Sisi Datar
Pada penelitian pengembangan ini, peneliti memilih materi bangun ruang sisi datar karena merupakan salah satu materi yang dianggap sulit
oleh siswa SMP. Materi ini juga sesuai untuk dikembangkan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe flash professional
CS5 . Pada bagian ini, akan dipaparkan beberapa defenisi yang digunakan
dalam pembelajaran matematika dengan media pembelajaran berbasis Adobe flash professional CS5
pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII.
1 Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi
yang kongruen. 2
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi panjang.
3 Prisma tegak adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah
bidang yang sejajar dan kongruen serta bidang-bidang lain berbentuk segiempat yang tegak lurus terhadap dua sisi bidang
tersebut. 4
Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh alas berbentuk segi- n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga.
5 Beberapa pengertian dari unsur-unsur pada bangun ruang sisi datar:
a Titik sudut yaitu titik potong dari minimal tiga buah rusuk pada
bangun ruang sisi datar. b
Rusuk kubus yaitu perpotongan dua bidang pada bangun ruang sisi datar.
c Bidang sisi yaitu suatu bidang datar segi-n permukaan
bangun ruang yang membatasi bangun ruang sisi datar tersebut d
Diagonal bidang sisi yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang sebidang dan saling berhadapan.
e Diagonal ruang yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang tidak sebidang dan saling berhadapan. f
Bidang diagonal yaitu bidang dibentuk melalui dua buah rusuk yang saling berhadapan tetapi tidak terletak dalam satu bidang.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian hasil penelitian yang relevan, akan paparkan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan yang peneliti
lakukan. Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Yusuffia 2014 yang meneliti tentang pengembangan media pembelajaran interaktif
matematika berbasis pendidikan karakter dengan software adobe flash CS3 pada pokok bahasan Teorema Pythagoras.
Pengembangan dilakukan dengan model ADDIE, yang terdiri dari tahap analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi dan evaluasi.
Instrumen yang digunakan meliputi lembar penilaian media pembelajaran oleh ahli materi, ahli media, guru dan angket respon siswa dengan teknik
analisis data berupa statistik deskriptif. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa pengembangan media
pembelajarannya dilakukan dalam lima tahap yaitu analisis analisis kurikulum, materi pembelajaran, teknologi dan situasi, perencanaan
menyiapkan referensi, penyusunan materi isi, penyusunan story board, pengembangan membuat komponen media yang dikemas dalam bentuk CD
kemudian divalidasi, implementasi uji coba kelas kecil dan uji coba kelas besar, dan evaluasi evaluasi oleh ahli media, ahli materi, guru dan siswa.
Kualitas media yang dihasilkan termasuk dalam kategori baik dan layak dengan presentase keidealan 99,63 dan respon positif yang diberikan
siswa dengan rata-rata presentase keseluruhan 71,07.