Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk dan defenisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai salah satu aspek utama dalam kehidupan merupakan proses perubahan sikap dan atau tingkah laku perseorangan maupun kelompok sebagai bentuk usaha untuk mendewasakan melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang menggunakan metode-metode atau pendekatan tertentu dengan tujuan memberikan pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan Muhhibin, 2010: 10. Pendidikan terjadi tidak hanya dalam lingkungan terkecil di masyarakat yaitu keluarga, melainkan juga dalam lingkungan yang lebih formal yaitu sekolah. Pendidikan yang dimaksud disini adalah proses yang bertujuan mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga menjadi pribadi yang lebih baik Hamalik, 2003: 79. Salah satu komponen utama dalam bidang pendidikan adalah siswa. Siswa merupakan objek serta sasaran utama dari tujuan pendidikan. Dalam proses pembelajaran di lingkungan sekolah, siswa-siswa yang dikelompokan dalam setiap kelas tentunya memiliki kemampuan dan kecerdasan yang tidak sama. Hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan oleh setiap siswa dalam memahami materi yang diberikan akan berbeda-beda sehingga memerlukan perlakukan khusus yang harus diberikan. Selain itu, terdapat pula beberapa materi dalam pembelajaran matematika, yang tidak hanya membutuhkan metode ceramah dalam proses pembelajaran di kelas tetapi memerlukan alat bantu lain untuk menyampaikan materi yang diberikan. Hal ini menunjukan adanya kebutuhan khusus mengenai metode pembelajaran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Secara umum dapat dikatakan, pembelajaran di kelas hanya terbatas pada pembelajaran konvesional dengan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam pembelajaran konvensional, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kemudian memberikan rangkuman materi dan dilanjutkan dengan memberi contoh serta latihan soal. Kecenderungan pembelajaran yang seperti ini, membuat pemahaman siswa hanya terbatas pada kemampuan yang bersifat verbal Nasution, 1992: 98. Pada intinya, pembelajaran matematika seharusnya bertujuan melatih siswa agar berpikir sistematis, logis, kritis, dan kreatif dalam menemukan ide ataupun kemampuan memecahkan masalah Susanto, 2013: 183. Tujuan pembelajaran ini didapat dari proses pembelajaran maupun penyelesaian masalah yang memberikan pengalaman kepada siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Pemilihan strategi pembelajaran dan keefektifan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, menjadi hal yang penting untuk dicermati, demikian juga pemanfaatan media pembelajaran yang mendorong rasa ketertarikan siswa Suparno, 1997. Hal ini menyebabkan metode ceramah dalam pembelajaran di kelas dan penggunaan buku sebagai satu-satunya sumber belajar serta media pembelajaran, tidak cukup untuk mengakomodasi ketercapaian tujuan pembelajaran matematika tersebut. Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka perlu diciptakan kondisi belajar, lingkungan belajar dan atau model pembelajaran yang sesuai sehingga mendorong siswa untuk mempelajari serta memahami materi yang diberikan. Hal ini terkait dengan model pengajaran yang merupakan proses membimbing dalam suatu kegiatan belajar Sardiman, 2007: 25. Proses pembelajaran harus dirancang semenarik mungkin sehingga siswa menjadi tidak cepat bosan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang materi yang akan dipelajari. Media pembelajaran merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah Rusman, dkk. 2012: 103. Media pembelajaran yang dimaksudkan di sini adalah media yang mampu merangsang rasa ketertarikan siswa untuk fokus pada pembelajaran dan menimbulkan ketertarikan siswa untuk menemukan serta mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran. Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yaitu menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Media pembelajaran dapat meningkatkan proses interaksi guru-peserta didik dan interaksi peserta didik dengan lingkungan belajarnya. Media pembelajaran yang interaktif memiliki potensi besar untuk merangsang siswa merespon positif materi pembelajaran yang diberikan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini juga memberikan pengaruhnya pada dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu model penyesuaian dunia pendidikan dengan kemajuan teknologi adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran Rusman, dkk., 2012: 1. Hal ini dapat menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan di atas. Media pembelajaran dapat dikombinasikan dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini. Perkembangan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan mendukung proses pembelajaran sehingga meningkatkan minat belajar siswa. Materi bangun ruang sisi datar, merupakan salah satu materi pembelajaran matematika yang cukup abstrak sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut walaupun materi ini memiliki keterkaitan dengan lingkungan sekitar siswa. Materi ini akan menjadi semakin sulit dipahami oleh siswa jika tidak disampaikan dengan model pembelajaran yang efektif dan menarik. Hal yang paling penting dalam proses ini adalah siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri dengan difasilitasi media pembelajaran tersebut. Peneliti melakukan analisis masalah dengan mewawancarai beberapa guru matematika di sekolah tempat penelitian terkait penggunaan media pembelajaran dalam proses mengajar. Peneliti tertarik untuk mendalami masalah tersebut karena melihat kenyataan yang ada di lapangan bahwa masih minimnya penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi yang membantu guru untuk menjelaskan materi tertentu sekaligus dapat membantu siswa memahami materi tersebut. Minimnya penggunaan media pembelajaran khususnya yang berbasis teknologi dalam proses pembelajaran di kelas dikarenakan kesulitan yang dialami oleh guru. Kesulitan tersebut secara umum disebabkan karena keterbatasan waktu untuk menyelesaikan materi dan juga minimnya sumber informasi yang menyediakan contoh model media pembelajaran berbasis teknologi serta masih jarangnya pelatihan bagi guru terkait dengan pemanfaatan media pembelajaran. Selain itu, guru juga terbiasa menggunakan metode ceramah dan bergantung pada buku sebagai sumber informasi untuk menyampaikan materi kepada siswa. Siswa juga terkadang mengalami kesulitan untuk memahami materi yang diberikan dengan metode konvensional dan cenderung bosan selama proses pembelajaran di kelas. Secara umum, siswa ingin guru menjelaskan materi dengan lebih sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami. Keinginan siswa ini belum dapat sepenuhnya diakomodasi oleh metode pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah yaitu metode konvensional. Selain latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti juga mengacu pada penelitian oleh Yusuffa 2014 yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian tersebut dilatarbelakangi minimnya media pembelajaran yang mengakomodasi pengembangan diri siswa karena masih banyaknya guru yang hanya menggunakan buku sebagai media pembelajaran sehingga pembelajaran matematika terlihat tidak menarik dan kurang mendapat respon positif dari siswa. Hal yang hampir sama juga diungkapkan dalam latar belakang dan hasil penelitian Rifqi 2014 mengenai minimnya penggunaan media pembelajaran yang jika dimanfaatkan secara efektif seharusnya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Suasana pembelajaran dan metode pembelajaran menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh guru dan siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Uraian permasalahan dan latar belakang penelitian yang diungkapkan peneliti ini, mengindikasikan kebutuhan akan media pembelajaran yang menarik sehingga memudahkan guru menyampaikan materi, membantu siswa memahami materi yang diberikan dan menciptakan suasana pembelajaran matematika yang menyenangkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan research and developmentRD dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Adobe Flash Professional CS5 pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas V III”.

B. Identifikasi Masalah