Jenis Penelitian Prosedur Pengembangan

Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan software Adobe flash professional CS5. Namun, penelitian ini dibatasi sampai dengan uji coba terbatas untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dan dampaknya dalam membantu siswa SMP kelas VIII untuk memahami materi bangun ruang sisi datar.

B. Setting Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah media pembelajaran matematika berbasis Adobe flash professional CS5 yang dilengkapi materi ajar serta soal evaluasi interaktif.

2. Subjek Penelitian

Khusus untuk uji coba terbatas, subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas VIII SMP yang berjumlah 32 anak. Kelas tersebut dipilih atas rekomendasi guru kelas VIII.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan April 2015 sampai bulan Juni 2015.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan produk yang digunakan mengadopsi penelitian Research and Development menurut Borg dan Gall Sukmadinata, 2011: 169 yang dipadukan dengan Sugiyono 2012: 298. Sebelum membahas mengenai prosedur pengembangan oleh peneliti, terlebih dahulu akan dibahas prosedur pengembangan menurut Sugiyono 2012: 298 seperti pada gambar berikut. Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan menurut Sugiyono Potensi Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produk Massal Gambar diatas merupakan langkah penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2012:298 yang diawali dari adanya potensi atau masalah yang terjadi di lapangan. Setelah potensi atau masalah selesai dianalisis dan dapat ditunjukkan secara faktual dan krusial, selanjutnya perlu dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Informasi atau data-data yang diperoleh tersebut digunakan untuk perencanaan produk tertentu yang akan dikembangkan. Produk yang dihasilkan perlu didesain terlebih dahulu. Desain produk dalam bidang pendidikan mempunyai tujuan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, relevan dengan kebutuhan Sugiyono, 2010: 412. Tahapan selanjutnya melakukan validasi desain yang merupakan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Perbaikan desain perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang didesain. Selanjutnya adalah tahapan uji coba produk. Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti media pembelajaran dapat langsung diujicobakan setelah dilakukan validasi dan revisi desain. Setelah diujicobakan, tahap selanjutnya adalah revisi produk kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada kelas yang lebih besar. Apabila ditemukan kelemahan dan kekurangan maka produk yang dihasilkan direvisi kembali kemudian produk tersebut dapat diproduksi secara masal. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai prosedur pengembangan menurut Borg and Gall yaitu sebagai berikut. Gambar 3.2 Pengembangan Produk menurut Borg and Gall Gambar di atas memaparkan tentang langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut borg dan Gall 1989 dalam Sukmadinata, 2011: 169 yang meliputi: 1 Penelitian dan pengumpulan data research and collecting. Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai; 2 Perencanaan planning. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan- kemampuan yang diperlukan dalam penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemudian pengujian dalam lingkup terbatas. 3 Pengembangan draft produk Penelitian dan Pengumpulan data research and collecting Perencanaan planning Pengembangan draf produk develop preliminary form of product Uji coba lapangan awal preliminary field testing Merevisi hasil uji coba main porduct revision Uji coba lapangan main field testing Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan operational product revision Uji Pelaksanaan Lapangan operational field testing Penyempurnaan Produk Akhir final product revision Diseminasi dan Impelementasi Dissemination and Implementation develop preliminary form of product . Menentukan materi, menyusun story board, menyusun media dan menyusun instrumen penilaian, . 4 Uji coba lapangan awal preliminary field testing. Uji coba lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba guru. Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket. 5 Merevisi hasil uji coba main porduct revision. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6 Uji coba lapangan main field testing. Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Mengumpulkan data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang diujicobakan. Hasil- hasil pengumpulan data dievaluasi dan jika memungkinkan dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7 Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan operational product revision . Menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8 Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah yang melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9 Penyempurnaan produk akhir final product revision. Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan; dan 10 diseminasi dan implementasi dissemination and implementation . Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan dan monitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Dari kedua model prosedur pengembangan yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti melakukan modifikasi pada gabungan kedua prosedur pengembangan tersebut yang akan menjadi acuan dalam penelitian pengembangan oleh peneliti yaitu sebagai berikut. Gambar 3.3 Desain Pengembangan Produk oleh Peneliti Berdasarkan pada desain pengembangan produk yang telah disusun oleh peneliti dengan memodifikasi gabungan prosedur pengembangan menurut Sugiyono dan Borg and Gall tersebut menghasilkan prosedur pengembangan yang lebih rinci sebagai acuan dalam penelitian pengembangan yang peneliti lakukan dan dapat dilihat pada gambar berikut. yang akan menjadi acuan dalam penelitian pengembangan oleh peneliti yaitu sebagai berikut. Pengumpulan Data Awal Studi Pendahuluan Pengembangan Media Pembelajaran Validasi Produk Instrumen Uji Coba Terbatas Uji Coba Terbatas Gambar 3.4 Prosedur Pengembangan oleh Peneliti Tahap-tahapan dalam mengembangkan media pembelajaran matematika tersebut berdasarkan gambar 3.4 sebelumnya akan peneliti paparkan sebagai berikut: 1. Tahap pertama adalah tahap studi pendahuluan yang merupakan hasil modifikasi dari Sugiyono 2012 dan Borg Gall Sukmadinata, 2011 pada pengumpulan data awal. Tahap ini diawali dengan melakukan kajian literatur. Kajian literatur ini bersumber pada buku-buku tentang inovasi pendidikan dan media pembelajaran berbasis teknologi. Pengumpulan data awal penelitian diperoleh dari kajian literatur dan analisis potensi masalah dengan observasi yang menghasilkan deskripsi temuan awal. Observasi menggunakan instrumen observasi yang diasumsikan terstandar. Instrumen yang diasumsikan terstandar tersebut adalah lembar observasi pembelajaran dari buku pedoman pelaksanaan program pengalaman lapangan tahun 2013 FKIP USD, 2013. Langkah selanjutnya berdasarkan deskripsi temuan awal yang telah diperoleh, peneliti menyusun instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan demi terlaksananya penelitian. Instrumen berupa pertanyaan informatif untuk wawancara guru dan pengguna media yang dikembangkan. Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasi oleh ahli. Instrumen siap untuk digunakan apabila ahli mengatakan telah sesuai untuk penelitian. Tahap revisi perlu dilakukan apabila ahli mengatakan istrumen yang disusun tidak sesuai untuk penelitian. Setelah proses validasi maka instumen siap digunakan. 2. Tahap kedua merupakan pembuatan produk berdasarkan temuan awal yang telah diperoleh. Tahap ini menggunakan langkah dari Borg Gall Sukmadinata, 2011 yaitu perencanaan dan pengembangan produk. Produk yang disusun berupa media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan software Adobe flash professional CS5. Langkah yang dilakukan pada tahap ini diawali dengan identifikasi. Identifikasi yang dilakukan dengan menganalisis kompetensi dasar dan kebutuhan siswa. Analisis yang dilakukan tersebut akan menghasilkan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam pembelajaran. Indikator dan tujuan pembelajaran tersebut selanjutnya menjadi dasar pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Adobe flash professional CS5 yang memuat materi, rancangan proses pembelajaran serta penilaiannya dengan meyusun story board sebagai langkah awal pembuatan media, kemudian mengembangkan materi ajar dan dilanjutkan dengan mengembangkan media pembelajaran tersebut. 3. Tahap tiga adalah validasi produk yang mengambil langkah dari Sugiyono 2012. Produk media pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti kemudian divalidasi. Validasi ini dilakukan oleh ahli atau pakar yang berpengalaman dibidangnya dengan menggunakan instrumen yang disiapkan peneliti. Instrumen validasi oleh ahli media juga ahli materi dan pembelajaran sebelumnya divalidasi terlebih dahulu. Setelah divalidasi dan direvisi kemudian diberikan kepada validator media. Hasil dari validasi ahli media juga ahli materi dan pembelajaran adalah data baik kuantitatif maupun kualitatif yang selanjutnya dianalisis untuk melakukan revisi. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian ahli terhadap media pembelajaran sehingga dapat diketahui kualitasnya. Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran ahli yang selanjutnya dapat menjadi dasar bagi peneliti melakukan perbaikan pada media pembelajaran. Produk yang telah divalidasi ini selanjutnya direvisi sehingga dapat masuk ketahap selanjutnya dalam penelitian. 4. Tahap empat adalah pengembangan instrumen untuk digunakan dalam uji coba terbatas yang merupakan tambahan dari peneliti. Uji coba terbatas dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang belum terstandar. Instrumen yang belum terstandar tersebut perlu dilakukan validasi. Tahap ini diawali dengan pengembangan instrumen yang meliputi angket respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran yang dikembangkan peneliti, pedoman wawancara terhadap guru mengenai pembelajaran yang dilakukan dengan media yang dikembangkan serta instrumen tes yang digunakan untuk pretest dan posttest. Ketiga jenis instrumen tersebut divalidasi dan dilakukan revisi sehingga siap untuk digunakan. 5. Tahap kelima adalah uji coba terbatas yang menggunakan langkah dari Sugiyono 2011 dan Borg Gall Sukmadinata, 2012. Tahap ini dilakukan apabila produk media pembelajaran telah selesai direvisi dan seluruh instrumen uji coba terbatas siap digunakan berdasarkan hasil validasi dan revisi. Tahap uji coba terbatas ini diawali dengan pemberian soal pretest terlebih dahulu untuk mengukur keadaan awal siswa dan diakhiri dengan posttest sehingga dapat diketahui perbedaannya setelah penerapan media pembelajaran berbasis Adobe flash professional CS5 dalam pembelajaran. Peneliti juga memberikan kuesioner tanggapan siswa dan melakukan wawancara dengan guru terkait pelaksanaan uji coba terbatas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi pembelajaran, validasi terhadap produk media pembelajaran sera hasil dari pretest dan postest yang dibagikan ke siswa. Data kualitatif diperoleh dari komentar validator terhadap media pembelajaran, hasil wawancara dan kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash Professional CS 5. Teknik pengumpulan data secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut ini.

1. Wawancara

Teknik wawancara digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi tambahan tetang penggunaan media pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa terkait penggunaan media pembelajaran untuk proses pembelajaran di kelas. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur pada tahap awal pengumpulan data kemudian untuk memperoleh data yang lebih rinci, peneliti melakukan wawancara secara terstruktur dengan menyusun kisi-kisi pedoman wawancara secara terstruktur.

2. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas VIII di SMP tempat penelitian. Observasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan data awal penelitian mengenai proses pembelajaran di sekolah tersebut.

3. Kuesioner

Kuesioner yang disusun oleh peneliti meliputi kuesioner penilaian pedoman wawancara, kuesioner penilaian lembar validasi media, kuesioner validasi produk media pembelajaran, dan kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran. Kuesioner penilaian pedoman wawancara dan kuesioner penilaian lembar validasi media digunakan peneliti untuk mendapatkan pedoman wawancara dan lembar validasi yang sesuai dengan indicator yang akan dicapai. Kuesioner validasi produk digunakan peneliti untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari produk yang dikembangkan oleh peneliti. Sedangkan kuesioner tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan dalam kegiatan uji coba terbatas yang dilakukan oleh peneliti.