81 melebihi 0,381 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 10, 11, 14, 18, 19, 20, 24, 26, 27, 28,
29, 30, 31, 33, 34, 38, 39, dan 40. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.
3.6.2.2 Reliabilitas Instrumen
Setelah melalui uji validitas, pengujian berikutnya adalah uji reliabilitas. Penghitungan reliabilitas pada angket minat dan soal test menggunakan formulasi
statistik SPSS 20. Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah Cronbach Alpha dengan SPSS 20 menu analyze
– scale – reliability analysis. Saat menggunakan menu tersebut pastikan item yang dimasukan adalah item yang
sudah valid. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98 kriteria yang diambil menggunakan batasan 0,6. Jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6
maka instrumen dikatakan reliabel. 3.6.2.2.1 Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa
Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS 20 untuk 30
item indikator angket minat belajar siswa ialah 0,863. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item indikator angket minat belajar siswa reliabel
dengan kriteria dapat diterima. Hasil uji reliabilitas tiap butir item yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan SPSS 20 selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 21. Tabel 3.6 Data Uji Reliabilitas Uji Coba Angket
Reliability Statistics
Crronbach‟s Alpha N Of Item
0,863 22
Sumber: Lampiran 21
82 3.6.2.2.2
Reliabilitas Soal Tes Pengujian reliabilitas soal tes menggunakan SPSS 20
Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan
Crobach’s Alpha pada SPSS 20 untuk indikator item 40 soal adalah 0,836. Oleh karena itu, dapt disimpulkan bahwa soal yang telah valid
reliabel dengan kriteria yang dapat diterima. Uji relibialitas terhadap 40 soal yang telah valid menggunakan program SPSS 20 selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 23. Dibawah ini merupakan tabel dari reliabilitas soal tes dengan menggunakan SPSS versi 20.
Tabel 3.7 Data Uji Reliabilitas Uji Coba Soal
Reliability Statistics
Crronbach‟s Alpha N Of Item
0,836 23
Sumber: Lampiran 23
3.6.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0 Arikunto 2013: 222-3. Untuk mengetahui indeks kesukaran, digunakan rumus:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
83 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Arikunto 2013: 223-5
Berdasarkan hasil analisis secara manual yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor
18, 28, 29, 31, dan 40; kemudian tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 7, 14, 24, 20, 27, 30, 33 dan 39; serta yang terakhir tingkat kesukaran
„sukar‟ terdapat pada nomor 10, 11, 19, 26, 34, dan 38. Untuk melihat data selengkapnya mengenai tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada lampiran
25.
3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal